Manfaat dan Tantangan Belajar Bilingual untuk Anak Menurut Ahli
Anak akan punya peluang sosial dan karir yang lebih baik
22 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belajar bilingual, atau menguasai dua bahasa sejak dini, semakin banyak diminati oleh orangtua yang ingin memberikan keuntungan lebih bagi perkembangan anak mereka. Dalam dunia yang semakin global, kemampuan berbahasa lebih dari satu bahasa dianggap penting.
Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial IDAI, Prof. DR. Dr. Rini Sekartini Sp.A(K), bilingualisme bisa memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan kognitif dan sosial anak. Hal ini disampaikan langsung dalam webinar media pada Selasa (20/8/2024).
Namun, di balik manfaat tersebut, ternyata ada beberapa tantangan yang perlu orangtua perhatikan. Anak juga tidak boleh dibiarkan belajar bahasa sendiri tanpa pengawasan orangtuanya.
Berikut ini, Popmama.com akan memberikan rangkuman tentang manfaat dan tantangan belajar bilingual untuk anak menurut dr. Rini Sekartini Sp.A(K).
1. Apa yang dimaksud bilingual?
Pertama-tama, kita perlu memahami apa sih bilingual itu? Bilingual berasal dari dua kata: "bi" yang artinya dua, dan "lingual" yang artinya bahasa. Jadi, bilingual itu berarti menggunakan dua bahasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti saat membaca, berbicara, menulis, atau mendengar.
Sekarang ini, banyak orang mulai menggunakan konsep bilingual karena globalisasi dan kemajuan teknologi. Bahkan, ada juga yang belajar lebih dari dua bahasa, yang disebut multilingual.
Nah, apa sih manfaat belajar bilingual bagi anak? Apakah orangtua perlu mengajarkan dua bahasa sejak dini kepada anak-anak mereka?
Editors' Pick
2. Keuntungan anak menguasai lebih dari 1 bahasa
Menurut Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. DR. Dr. Rini Sekartini Sp.A(K), saat anak belajar bilingual, ada beberapa manfaat yang bisa mereka dapat.
Pertama, kemampuan Memilih Kata dengan tepat: Anak yang belajar dua bahasa menjadi lebih peka dalam memilih kata yang tepat saat menyampaikan penjelasan, terutama ketika satu bahasa bisa lebih ringkas daripada yang lain.
"Kadang-kadang anak lebih peka, misalnya ada beberapa kata bahasa Indonesia jadi panjang lebih dari tiga kata, tapi kalau bahasa Inggris hanya satu kata saja sudah bisa menjelaskan keseluruhannya," jelas Rini.
Kemudian, fleksibilitas dan kreativitas anak jadi lebih tinggi. ”Menguasai lebih dari satu bahasa membuat anak lebih fleksibel dan kreatif dalam berpikir, serta mampu menganalisis dengan lebih baik,” tambahnya.
Selain itu, anak juga akan punya peluang sosial dan karir yang lebih baik. Anak yang bilingual cenderung memiliki lebih banyak teman, kemampuan komunikasi yang lebih baik, dan peluang karir yang lebih luas di masa depan.
3. Tips mengajarkan bilingual pada anak
Jika orangtua ingin mengajarkan bilingual kepada anak, ada beberapa tips yang bisa membantu. Pertama, penting untuk memahami dan menguasai bahasa yang ingin diajarkan. Orangtua perlu bisa berkomunikasi dengan anak dalam bahasa tersebut agar pembelajaran menjadi efektif dan anak merasa nyaman.
Kedua, pakai metode one person one language. Artinya, masing-masing orang tua dapat menggunakan bahasa yang berbeda saat berkomunikasi dengan anak sesuai dengan penguasaan bahasanya. “Bisa dengan one person one language, jadi anak sejak bayi sudah dapat stimulasi dengan dua bahasa yang mungkin sama kualitas dan kuantitasnya,” jelas Rini.
Ketiga, orangtua bisa gunakan bahasa Indonesia di rumah dan Inggris di sekolah. "Orangtua di rumah menggunakan bahasa Indonesia, tapi mereka menyekolahkan anaknya di sekolah internasional yang full Inggris. Ini bisa diterapkan sehingga anak mendapatkan latihan bahasa Inggris di sekolah. Di rumah, mereka tetap menggunakan bahasa Indonesia," ungkapnya.
Terakhir, pastikan kedua orangtua menguasai bahasa yang diajarkan. Saat ini, banyak anak belajar bahasa Inggris dan Mandarin, tetapi jika kedua orang tua tidak bisa berbahasa tersebut, anak tidak dapat berinteraksi dengan mereka secara efektif di rumah.
4. Tantangan belajar bilingual
Belajar bilingual dapat menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kebingungan dalam penggunaan bahasa, di mana anak mungkin mencampur dua bahasa dalam satu kalimat saat berkomunikasi.
"Anak-anak kadang-kadang lupa menjawab harus dalam bahasa Inggris yang dia ingat atau dalam bahasa Indonesia. Jadi, dia mencampur antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris," kata Rini.
Meskipun begitu, anak-anak yang hanya menguasai satu bahasa (monolingual) sering kali memiliki kosa kata yang lebih kaya dan kemampuan berkomunikasi yang lebih baik dalam bahasa tersebut.
Kemudian dijelaskan pula bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pengajaran dua bahasa sejak usia dini bisa menyebabkan keterlambatan bicara pada anak.
Sehingga, meskipun ada tantangan, bilingualisme tetap memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak.
Nah, itu dia rangkuman tentang manfaat dan tantangan belajar bilingual untuk anak menurut ahli. Semoga penjelasan ini membantu Mama memahami bagaimana belajar dua bahasa bisa mempengaruhi perkembangan si Kecil dan mengetahui tantangannya.
Baca juga:
- 10 Rekomendasi Susu UHT Rendah Gula untuk Anak 3 Tahun
- Inilah Pola Tidur Ideal Anak Usia 1-2 Tahun yang Perlu Mama Ketahui!
- Aksi Gemas Rayyanza saat Lomba 17-an, Pakai Kostum Buatan Sus Rini