Pelan-Pelan Ma, Ini 5 Cara Mengatasi Ketakutan si Kecil Tanpa Memaksa
Rasa takut yang dimiliki si Kecil memang wajar, Ma. Namun jika berlebihan, Mama perlu waspada
16 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perasaan takut tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa saja, tetapi anak-anak juga memiliki perasaan takut. Baik untuk hal-hal yang belum pernah si Kecil coba, maupun yang sudah.
Sebenarnya, rasa takut merupakan hal alami yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri. Banyak faktor pemicu yang membuat si Kecil menjadi penakut, sekalipun itu adalah hal sepele.
Namun, setidaknya anak-anak memiliki satu pemicu ketakutan terhadap hal tertentu, seperti trauma atau sering ditakut-takuti.
Oleh sebab itu, si Kecil sangat membutuhkan bantuan Mama dan Papa untuk mengatasi ketakutan dan mengumpulkan keberaniannya.
Mama tentu akan merasa senang apabila si Kecil bertindak berani, bukan?
Membuatnya berani juga merupakan hal yang perlu dilatih sejak dini sebagai bekal untuk menghadapi dunia yang kompetitif di masa depan.
Untuk itu, kali ini Popmama.com akan membahas 5 cara mengatasi ketakutan si Kecil agar lebih berani. Simak yuk, Ma.
1. Jangan memaksa si Kecil
Umumnya, anak-anak takut akan sesuatu yang baru.
Untuk itu, Mama perlu memperkenalkan si Kecil terhadap hal-hal baru, termasuk hal-hal yang ia takuti.
Mama bisa memberikan informasi lebih yang berkaitan dengan hal tersebut agar si Kecil dapat memahaminya.
Berikan pula saran kepadanya bagaimana mengatasi rasa takut tersebut.
Namun, Mama tidak boleh memaksa si Kecil. Karena, apabila dipaksakan bisa saja timbul rasa trauma pada si Kecil.
Editors' Pick
2. Tenangkan si Kecil dan beri empati
Penyebab timbulnya rasa takut muncul berbeda-beda pada tiap anak.
Mungkin, ketakutan si Kecil adalah sesuatu yang lucu. Padahal, rasa takut pada anak merupakan hal yang serius lho, Ma.
Kalau sudah begitu, Mama harus menenangkan si Kecil dengan mengajaknya untuk menarik napas dalam-dalam. Tunjukan pula rasa empati Mama bahwa Mama juga merasakan hal yang dengannya.