Sindrom Heller: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Kenali sindrom heller anak sejak dini yuk, Ma
28 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak dengan kondisi autisme menuntut Mama untuk memperhatikannya secara khusus. Sebab, anak pengidap autisme cenderung kesulitan untuk menuangkan pikiran, mengekspresikan diri, memiliki gangguan interaksi sosial, hingga keterbatasan dalam perkembangan bahasa, dan komunikasi.
Autisme sendiri merupakan gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi perkembangan dan kemampuan seorang anak untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berperilaku.
Ada beberapa cakupan autisme, salah satunya sindrom heller.
Sangat penting bagi Mama untuk mewaspadai kondisi sindrom heller tersebut. Artinya, Mama perlu mengenali sindrom heller sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan berbagai pengobatan demi mendapatkan peningkatan kualitas hidup si Kecil yang lebih baik.
Lantas, apa sih sebenarnya sindrom heller itu?
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum mengenai sindrom heller: pengertian, gejala, penyebab, dan pengobatannya. Yuk disimak, Ma!
1. Pengertian sindrom heller
Sindrom heller atau gangguan disintegratif anak adalah kondisi di mana tumbuh kembang anak berjalan normal hingga usia 3-4 tahun. Akan tetapi, pada bulan berikutnya kehilangan kemampuan dari berbagai aspek, seperti bahasa, sosial, motorik, dan mental.
Umumnya, sindrom heller berhubungan langsung dengan sistem saraf otak yang termasuk ke dalam kategori gangguan spektrum autisme yang jarang terjadi.
Editors' Pick
2. Gejala sindrom heller
Anak pengidap sindrom heller awal mulanya memiliki perkembangan yang normal hingga usia dua tahun. Setelah itu, adanya penurunan atau bahkan kehilangan beberapa aspek sebagai berikut:
- Kehilangan kemampuan bahasa atau memahami bahasa
- Melakukan pengulangan dalam berperilaku, misalnya menganggukkan kepala
- Kesulitan memulai atau menyesuaikan diri saat berbicara atau melakukan pecakapan
- Kehilangan kemampuan dalam pengendalian BAK atau BAB
- Kehilangan kemampuan motorik
- Kehilangan kemampuan berbicara
- Kehilangan kemampuan saat bermain
- Kehilangan kemampuan berinteraksi dan beradaptasi/menyesuaikan diri
Gejala-gejala tersebut dapat terjadi secara bertahap, bahkan sekaligus. Bisanya, sindrom heller ini sering terjadi pada anak usia antara 3 sampai 4 tahun atau di bawah usia 10 tahun.