Manfaatkan Waktu, Yuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak di Periode Emas
Jangan buang waktu Ma, karena waktu tak akan kembali
15 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini peran orangtua sebagai pengasuh, pelindung sekaligus pendidik di rumah menjadi sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Selama pandemi anak-anak berada di rumah saja, itulah New Normal bagi kehidupan si Kecil.
Pada anak usia 1-5 tahun tumbuh kembang di masa emasnya adalah hal yang menyita perhatian khusus.
Masa emas ini, waktu tidak akan bisa dikembalikan.
Di periode emasnya, anak-anak bertumbuh sangat pesat, baik secara fisik maupun kecerdasannya. Oleh karena itu, orangtua tidak boleh terlambat dalam mempersiapkan masa depan anak, terutama di masa kompetisi yang semakin sulit dengan perubahan waktu yang semakin cepat seperti sekarang ini.
Karena waktu tak bisa kembali, berikut Popmama.com mengajak Mama dan Papa untuk melihat kembali tumbuh kembang si Kecil.
Apa saja yang perlu diperhatikan dari tumbuh kembang anak?
1. Penting untuk menjaga daya tahan tubuh anak selama pandemi Covid-19
Pada masa pandemi Covid-19, anak-anak juga memiliki risiko terpapar virus, baik itu virus corona ataupun virus lainnya.
Ingat Ma, yang dibahas setiap hari saat ini adalah seputar Covid-19, namun sebenarnya di luar itu banyak sekali penyakit karena virus dan bakteri yang bisa menyerang anak-anak.
Selalu waspada dengan menjaga daya tahan tubuh anak. Perhatikan asupannya mulai dari apa yang si Kecil makan sehari-hari, lengkapi nutrisinya, dan selalu menjaga kebersihan apa yang anak konsumsi.
Nutrisi yang diberikan tidak hanya fokus pada organ otak tetapi juga pada saluran cerna (gut-brain axis).
Kenapa menjaga daya tahan tubuh anak menjadi hal yang penting?
Jika anak terjaga dalam kondisi sehat, maka tumbuh kembangnya akan maksimal. Namun jika anak dalam kondisi sakit, kekurangan gizi seimbang, maka segala sesuatu yang dikonsumsi hanya diserap untuk memperbaiki kondisi kesehatan tubuhnya saja.
berbeda dengan anak yang sehat dan fisiknya prima, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh akan diserap dengan baik dan mendukung tumbuh kembangnya.
Jalinan otak akan tumbuh lebih sempurna. Organ lainnya juga akan bekerja lebih maksimal. Inilah yang dimaksud mengoptimalkan tumbuh kembang anak di periode emasnya.
Editors' Pick
2. Meningkatkan kecerdasan majemuk anak
Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) adalah kecerdasan yang mencakup banyak bidang dalam kehidupan sehari-hari dan ini merupakan salah satu teori belajar dari Howard Gardner dalam bukunya yang berjudul: Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences.
Ia seorang pakar pendidikan dan psikologi berkebangsaan Amerika, lahir pada tanggal 11 Juli 1943 di Scranton, Pennsilvania. Teori belajar Howard Gardner dikenalkan pertama kali pada tahun 1983.
Gardner mengemukakan bahwa setiap manusia memiliki delapan kecerdasan berbeda yang mencerminkan berbagai cara berinteraksi dengan dunia. Satu jenis kecerdasan ditambahkan kemudian.
Terdapat 8+1 Kecerdasan Majemuk, yaitu:
- Kecerdasan Bahasa,
- Kecerdasan Logika
- Kecerdasan Musikal
- Kecerdasan Gerak Tubuh
- Kecerdasan Gambar dan Ruang
- Kecerdasan Memahami Diri
- Kecerdasan Sosial
- Kecerdasan Naturalis
- Kecerdasan Moral
Setiap Anak Memiliki Kecerdasan Majemuk
Setiap anak diberkati dengan kecerdasan majemuk, apalagi pada Gen Alpha yang tumbuh dengan kecanggihan teknologi. Teknologi bisa dimanfaatkan sehingga mereka bisa lebih produktif, bertalenta, dan siap menghadapi tantangan.
Kecerdasan majemuk pada anak memiliki porsi yang berbeda-beda pada tiap kecerdasannya.
Untuk mengetahui hal tersebut, maka peran orangtua sangatlah penting.
Baca juga: 9 Kecerdasan Majemuk pada Anak yang Penting untuk Distimulasi
3. Memberikan stimulasi dengan baik
Untuk bisa meningkatkan kecerdasan majemuk seorang anak maka orangtua perlu melakukan 3 tahapan, yaitu observasi, stimulasi, dan evaluasi. Observasi adalah tahap di mana orangtua mencari kecerdasan mana yang menonjol dan kecerdasan mana yang perlu dikembangkan.
Ketika orangtua sudah menemukan kecerdasan mana yang perlu dikembangkan, orang tua perlu menstimulasi kecerdasan tersebut.
Di akhir kegiatan, orangtua juga perlu melakukan evaluasi agar mengetahui perkembangan si kecil.
Pada acara yang diselenggarakan Morinaga, Psikolog Dr. Rose Mini A.P, MPsi mengemukakan, “Orangtua harus rajin memberikan stimulasi kepada anak, namun harus menunggu kesiapan anak sehingga tidak overstimulation. Di samping itu, jangan membanding-bandingkan kemampuan masing-masing anak karena setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.”
“Orangtua tentu menginginkan anaknya untuk tumbuh aktif dan cerdas. Namun terkadang, makna kecerdasan hanya dibatasi oleh pencapaian-pencapaian di sekolah. Hal ini membuat anak terbatas pada jenis kecerdasan yang sangat sempit. Padahal, dalam diri anak, ada banyak potensi yang bisa dikembangkan karena pada dasarnya terdapat kecerdasan majemuk. Jika dipersiapkan dengan matang, generasi yang disebut ‘Gen Alpha’ ini akan unggul denga kecerdasan majemuk,” jelasnya.
4. Sensitive golden periods
Masa awal tumbuh kembang anak usia 0-6 merupakan ‘sensitive golden periods’, sehingga tidak boleh terlewatkan karena waktu tak bisa kembali.
Selain nutrisi, pengembangkan kecerdasan majemuk juga harus dilakukan pada periode emas anak (0-6 tahun), salah satunya dengan program Multiple Intelligence Play Plan (MIPP) yang cocok dilakukan selama masa pandemi Covid-19.
Isi memori positif anak untuk menciptakan tumbuh kembang anak yang maksimal di usia emasnya. Semangat ya, Ma.
Baca juga:
- 5 Manfaat Buah Naga untuk Tumbuh Kembang Anak
- Pentingnya Kebahagiaan untuk Tumbuh Kembang Anak
- Stimulasi dan Nutrisi, Jadi Pondasi Tumbuh Kembang Anak yang Optimal