Amankah Susu Kambing Formula untuk Anak Balita, Ini Kata Ahlinya!

1. Apakah susu kambing murni mencukupi kebutuhan gizi balita?

Freepik/jcomp

Susu kambing memiliki konsentrasi tinggi mineral dan protein, tetapi folat kurang dari yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa susu kambing dikaitkan dengan tingginya tingkat anemia.

Sementara susu kambing saja tidak aman untuk anak balita. WebMd menjelaskan beberapa praktisi medis merekomendasikan susu formula berbasis susu kambing. Jika ingin memberikan susu formula kambing pada anak, tunggu mereka hingga berusia satu tahun. Mama juga harus menghindari susu kambing segar dan susu hewani murni lainnya selama 12 bulan pertama usia anak mama.

Setelah anak berusia lebih dari satu tahun, baru aman untuk memberikan pada anak tapi alangkah lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dulu untuk memastikan semua nutrisi yang mereka butuhkan dapat terpenuhi.

2. Mengapa perlu mempertimbangkan susu kambing?

Freepik

Susu kambing merupakan sumber protein dan kalsium yang sangat baik. Studi juga menunjukkan bahwa susu kambing merupakan sumber vitamin B1, klorin, fosfor dan vitamin yang baik. Setelah Anda memberikan susu kambing kepada anak yang lebih besar. 

Memberikan susu kambing formula dapat mengurangi risiko sembelit, diabetes, dan kanker. Susu kambing juga membantu menurunkan kadar kolesterol. 

Jika si Kecil memiliki kadar kolesterol darah tinggi di arteri dan kantong empedunya, Mama mungkin ingin mempertimbangkan untuk menggunakan susu kambing.

Susu kambing memiliki konsentrasi kolesterol sekitar setengah dari susu sapi. Mama dapat memberikan susu kambing formula kepada si Kecil untuk membantu menjaga asupan lemak jenuh dan kadar kolesterolnya.

Selain itu susu kambing formula juga bisa menjadi pilihan bagi anak yang mengalami alergi susu sapi.

3. Cermat dalam memberikan nutrisi pada si Kecil

Dok. Karihome

Jika memang si Kecil memerlukan susu formula yang bukan terbuat dari susu sapi, memang susu formula kambing bisa menjadi pilihan. Namun Mama juga perlu memerhatikan kandungan lainnya yang ada di dalam susu formula tersebut.

Melalui acara virtual, Orient EuroPharma (OEP) meluncurkan Karihome, produk susu kambing formula pertama di Indonesia pada Sabtu, 18 Desember 2021. Susu kambing formula ini merupakan hasil inovasi Dairy Goat Co-operative, produsen susu asal New Zealand, yang telah bermitra dengan OEP sejak 30 tahun yang lalu.

“Susu kambing formula ini banyak diminati di luar negeri, seperti di Malaysia, Singapura, Taiwan, China, dan Hong Kong. Kini kami hadir di Indonesia untuk mendukung para ibu yang menginginkan nutrisi lebih alami untuk tumbuh kembang si Kecil. Kami percaya bahwa ASI adalah yang terbaik, sehingga produk susu kambing formula Karihome diformulasikan mengacu pada ASI sebagai gold standard.” kata Direktur Orient EuroPharma Indonesia, Yohanes Peter Wijaya.

Keyakinan OEP untuk mengembangkan kategori baru susu kambing formula di Indonesia tentunya dilandasi adanya kebutuhan konsumen. “Tidak semua anak bisa minum susu sapi, namun di satu sisi ibu-ibu di Indonesia percaya bahwa asupan protein hewani tetap lebih baik dan dibutuhkan dalam masa pertumbuhan anak.” ujar Peter. 

Jika si Kecil mengalami intoleran laktosa, Karihome 3 Formula Pertumbuhan adalah susu formula berbahan dasar susu kambing yang diformulasikan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak usia 1-3 tahun.  

Varian ini mengandung Protein A2 β-kasein, Nukelotida, Omega 3 & 6, serta sumber Kalsium untuk mendukung pencernaan, daya tahan tubuh, dan tumbuh kembang anak, demikian dijelaskan pada kesempatan yang sama.

4. Apa perbedaan susu sapi formula dengan susu kambing formula?

Dok. Karihome

Perbedaan antara susu kambing dengan susu sapi adalah terletak dalam komposisi nutrisinya. Protein susu kambing dominan jenis A2 beta casein yang lebih halus dan lebih mudah dicerna, sedangkan susu sapi pada umumnya lebih banyak alfa casein yang lebih sulit dicerna.

Selain itu, proses sekresi atau keluarnya susu kambing ternyata mirip dengan ASI, yakni melalui mekanisme sekresi apokrin di mana zat-zat bioaktif yang bermanfaat ikut terbawa keluar.

Salah satu zat bioaktif tersebut adalah Nukleotida yang dapat mendukung pembentukan respons imun alami anak.

Acara peluncuran vitual ini juga dimeriahkan dengan sesi talkshow interaktif bertajuk Winning Weaning Talk, peserta yang hadir sangat antusias berkonsultasi dengan dr. Margareta Komalasari, SpA seputar menyapih si Kecil tanpa drama.

Dokter anak yang akrab disapa dr. Atha ini juga menjelaskan bahwa anak yang telah disapih dari ASI perlu diperhatikan asupan nutrisinya melalui makanan yang bergizi serta susu formula yang alami dan berkualitas.

Baca juga:

• 6 Manfaat Susu Kambing untuk si Kecil, Sudah Pernah Coba?
• 5 Resep Makanan Olahan Berbahan Dasar Susu, Anak Pasti Suka!
• Tetap Bisa Konsumsi Susu Meski Alami Intoleran Laktosa, Ini 5 Caranya