Alami Krisis Populasi, Jepang Tutup Ratusan Sekolah Tiap Tahunnya
Banyak anak muda di Jepang yang memutuskan tidak memiliki anak karena masalah ini.
4 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dengan usia bumi yang semakin menua, mungkin mama bertanya-tanya, ada berapa sih jumlah penduduk seluruh dunia? Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, populasi dunia diperkirakan mencapai 8 miliar orang di bulan November 2022 silam.
Namun, dengan jumlah manusia sebanyak itu, rupanya Jepang mengalami kondisi yang berbeda. Baru-baru ini Jepang diisukan mengalami krisis populasi akibat angka kelahiran yang anjlok.
Kok bisa? Apa yang sebenarnya terjadi di Jepang? Berikut ini Popmama.com merangkum informasi tentang krisis populasi di Jepangyang mengakibatkan ratusan sekolah harus ditutup:
1. Menurunnya angka kelahiran secara signifikan di Jepang
Masyarakat di beberapa negara, seperti Jepang, Korea Selatan, dan China, sudah bertahun-tahun belakangan ini mengeluhkan mengenai biaya hidup yang semakin membengkak dan krisis perekonomian yang dihadapi dunia.
Hal ini turut memengaruhi berbagai keputusan hidup yang diambil anak-anak muda, khususnya di Jepang. Banyak anak muda di Jepang yang memutuskan tidak memiliki anak karena biaya membesarkan anak yang sangat besar. Mereka khawatir ketika memiliki anak, mereka tidak mampu membesarkan anak-anak mereka dengan baik karena kendala krisis ekonomi yang semakin tahun semakin menyulitkan.
Tak hanya itu saja, banyak anak muda di Jepang yang tidak ingin menikah dan memilih lebih fokus berkarier. Tentu saja keputusan-keputusan ini berdampak terhadap menurunnya angka kelahiran secara signifikan di Jepang.
Editors' Pick
2. Ratusan sekolah ditutup karena depopulasi
Depopulasi atau penyusutan atau pengurangan penduduk yang dialami Jepang ini sangat serius. Pemerintah Jepang menemukan fakta bahwa kelahiran di Jepang mencapai kurang dari 800.000 anak per tahun 2022. Pemerintah Jepang menaksir penurunan jumlah penduduk ini terjadi bahkan delapan tahun lebih cepat dari yang diduga sebelumnya.
Akibat dari depopulasi ini, banyak sekolah-sekolah umum yang terpaksa harus ditutup karena tidak adanya regenerasi siswa baru.
Ada sekitar 450 sekolah yang ditutup setiap tahunnya. Jika ditotal sejak tahun 2002 sampai 2020, jumlah sekolah yang ditutup secara permanen ada hampir lebih dari 9.000 sekolah.