Anak GTM Atasi dengan Latihan Sensori Bertelanjang Kaki
Ternyata ada kaitannya antara anak yang GTM dengan sistem inderanya lho, Ma
10 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak mogok makan, atau yang seringkali dikenal dengan istilah GTM (gerakan tutup mulut) adalah kondisi yang membuat orangtua khawatir. Pasalnya, jika anak tidak mau makan, tubuhnya tidak mendapatkan gizi dan nutrisi yang cukup untuk tumbuh-kembang yang optimal. Akibatnya, anak bisa mengalami malnutrisi hingga stunting.
Beragam cara ditempuh orangtua untuk mengatasi anak yang sedang GTM. Mulai dari menyiapkan makanan yang bervariasi bentuk, warna, dan teksturnya, hingga menyiasati waktu makan agar lebih fun.
Namun, tahukah mama, anak yang GTM bisa jadi karena adanya masalah sensori yang melatarbelakanginya? Berikut ini Popmama.com merangkum informasi mengenai cara mengatasi anak GTM dengan latihan sensori.
1. Kaitan antara masalah sensori dengan GTM
Meskipun bukan diagnosis medis yang resmi, gangguan pemrosesan sensorik terkait dengan perkembangan neurologis anak yang belum matang. Hal ini ditandai dengan pemrosesan informasi sensorik yang salah di otak.
Anak yang mengalami masalah sensori, bisa jadi otaknya salah membaca, kurang membaca, atau terlalu sensitif terhadap rangsangan sensorik. Stres yang diakibatkan oleh disregulasi sensorik ini memengaruhi perhatian, perilaku, dan suasana hati anak.
Makan adalah salah satu area masalah utama gangguan pemrosesan sensorik yang seringkali tidak disadari. Semua aspek makan, mulai dari persiapan hingga konsumsi, melibatkan pembacaan dan pengorganisasian data dari semua indera.
Editors' Pick
2. Masalah makan yang terkait dengan gangguan pemrosesan sensori
Berikut ini beberapa masalah makan yang terkait dengan gangguan pemrosesan sensori:
Nafsu makan
Kelebihan sensorik merangsang pelepasan hormon stres anak. Stres yang ringan meningkatkan keinginan anak untuk makan makanan yang manis dan mengandung tepung. Sedangkan stres tingkat tinggi atau kronis mengurangi nafsu makan dan mengganggu pencernaan.
Sinyal lapar
Anak seringkali melewatkan sinyal lapar saat mereka asyik bermain. Hal ini membuat sinyal lapar menjadi hilang di tengah banyaknya data sensorik yang salah terbaca dan tidak teratur.
Karakteristik sensori makanan
Bagaimana otak memahami penciuman, rasa, suhu, warna, tekstur, dan lain-lain, akan memengaruhi pengalaman makannya. Karena makanan memiliki begitu banyak karakteristik sensorik, ada banyak area di mana anak kewalahan menerimanya.