Apakah CoComelon Menghambat Kemampuan Bicara Anak dan Memicu Tantrum?
Anggapan ini beredar luas di media sosial TikTok
16 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika mama memiliki anak usia balita, mungkin mama sudah tak asing lagi dengan tayangan CoComelon. CoComelon adalah channel YouTube dan tayangan streaming media yang diproduksi oleh perusahaan dari Inggris bernama Moonbug Entertainment dan dikelola oleh perusahaan berbasis Amerika, Treasure Studio.
Menampilkan video animasi untuk anak dengan tema edukasi, CoComelon bertema interaksi keseharian antara sesama bayi, dengan orang dewasa, atau pun hewan peliharaan. Video-video musik CoComelon pun sangat menarik bagi anak karena musiknya yang sederhana tetapi ear catching bagi balita dengan warna-warni memikat dan karakter yang lucu.
Namun, belakangan ini CoComelon banyak diperbincangan para orangtua dan pemerhati pendidikan anak. Sebagian orangtua khawatir tayangan CoComelon membahayakan anak karena dapat memicu keterlambatan bicara dan tantrum pada balita.
Benarkah? Berikut ini Popmama.com merangkum informasi selengkapnya, dilansir dari Parents:
1. Dampak TV terhadap perkembangan anak
Kassie Hanson, ahli patologi wicara-bahasa pediatrik anak, melalui Parents mengungkapkan dampak TV terhadap perkembangan anak. "Dampaknya bervariasi tergantung pada usia anak dan apa yang mereka tonton," ujar Hanson.
Penelitian menunjukkan bahwa tayangan TV dan sejenisnya untuk anak di bawah 2 tahun dapat berdampak negatif. Terutama pada perhatian, kognisi, dan komunikasi anak. Anak di bawah usia 2 tahun lebih membutuhkan interaksi dengan orang, bukan layar.
Untuk anak usia 2 tahun ke atas, waktu layar terbatas boleh saja. Bahkan dapat mengajari anak beberapa konsep atau ide baru. Dengan catatan, jika tayangan yang ditontonnya berkualitas tinggi dan orangtua berinteraksi dengan anak saat mereka menonton tayangan tersebut.
Editors' Pick
2. Kapan kekhawatiran tentang CoComelon ini bermula?
Kekhawatiran tentang CoComelon ini bermula dari TikTok. Sebuah video TikTok yang diposting oleh @sierrarenaeee, putrinya yang berusia 2 tahun mengalami keterlambatan bicara dan "kecanduan" pada program tersebut. Khawatir, Sierra beralih tayangan YouTube untuk anaknya dengan menampilkan tayangan berbeda dan sang Anak mengalami perubahan. "Ia bisa mengucapkan lebih banyak kata dan tidak tantrum lagi."
Dari kolom komentar video tersebut, banyak orangtua yang menuliskan pengalamannya. "CoComelon sangat buruk untuk anak. Tayangan ini terlalu merangsang anak, yang dapat menunda banyak tonggak perkembangan."