Hiperleksia: Anak Cepat Membaca Sejak Kecil, Apa Hambatannya?
Cepat membaca bukan berarti anak memahami dengan baik lho, Ma
29 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membaca adalah salah satu keterampilan yang diajarkan sejak anak berusia balita. Orangtua menempuh berbagai cara agar anaknya dapat cepat membaca. Biasanya anak mulai diajarkan membaca saat berusia 4 tahun. Umumnya anak yang memasuki usia 6 tahun sudah lancar membaca.
Namun, lancar membaca tak selalu berarti anak memahami apa yang dibacanya. Sebagian anak yang mengalami hal ini bahkan bisa membaca saat ia berusia masih sangat muda. Kondisi ini disebut dengan hiperleksia.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi tentang hiperleksia pada anak yang penting diketahui orangtua, dilansir dari Very Well Family:
1. Apa itu hiperleksia?
Hiperleksia adalah kondisi di mana anak memiliki empat ciri berikut ini:
- Memiliki keterampilan membaca tingkat lanjut
- Belajar membaca lebih awal tanpa diajarkan
- Memiliki preferensi yang kuat untuk buku dan tulisan
- Memiliki gangguan perkembangan saraf yang menyertainya
Istilah ini muncul pertama kali pada tahun 1967. Secara umum istilah ini digunakan untuk menggambarkan anak dengan cacat perkembangan saraf yang juga menunjukkan keterampilan membaca kata yang cukup baik.
Anak dengan hiperleksia adalah pembaca otodidak yang cemerlang. Mereka bisa membaca jauh di atas apa yang diharapkan pada anak-anak seusianya. Tetapi mereka mengalami kesulitan untuk memahami apa yang dibacanya.
Editors' Pick
2. Tanda dan gejala hiperleksia
Tanda yang paling jelas dan umum terkait hiperleksia adalah keterampilan membaca yang lebih cepat daripada anak seusianya. Mereka juga punya ketertarikan yang kuat terhadap huruf, angka, dan bentuk-bentuk alfabet terkait.
Anak dengan hiperleksi bisa membaca dan menguraikan kata-kata dalam buku, tetapi kesulitan menjawab pertanyaan ketika ditanya apa makna bacaan yang dibacanya.
3. Anak hiperleksia memproses visual dengan cara berbeda
Studi pencitraan otak menunjukkan bahwa area otak yang terkait pemrosesan visual mungkin lebih aktif pada anak dengan hiperleksia. Itulah sebabnya struktur dan bentuk alfabet adalah bagian daya tarik bagi anak dengan hiperleksia.
Bagi anak dengan hiperleksia, membaca adalah kegiatan yang repetitif (berulang) tanpa adanya pemahaman.
4. Mengidentifikasi hiperleksia
Hiperleksia biasanya mulai tampak pada usia sangat muda. Bahkan, beberapa anak dengan hiperleksia menunjukkan keterampilan membaca tingkat lanjut ketika mereka berusia sekitar 2-4 tahun.
Anak mungkin memiliki ketertarikan pada alfabet sejak usia 18 bulan. Misalnya mereka senang bermain dengan huruf magnet. Mereka terus-menerus mengamati huruf di sekitarnya, memanipulasinya, dan benar-benar terpesona dengannya.
Profesional kesehatan akan mengevaluasi kemampuan membaca mereka. Selain itu profesional kesehatan juga akan melihat apakah anak tertarik terhadap jenis permainan lain, responsif terhadap orangtuanya, atau apakah mereka punya ketertarikan bermain dengan anak-anak lain.
Semua karakteristik ini membantu melukiskan gambaran apakah anak mengalami hiperleksia atau tidak.
5. Tips mengasuh anak dengan hiperleksia
Apabila anak mama didiagnosis mengalami hiperleksia, penting untuk meminta bantuan profesional yang dapat membantu anak meningkatkan kemampuan membacanya secara komprehensif. Penanganan sedini mungkin akan membawa dampak yang lebih baik.
Anak dengan hiperleksia perlu mendapatkan bimbingan dari berbagai spesialis, seperti patologis bahasa bicara dan neuropsikologis untuk mengatasi tantangan keterampilan membaca yang dihadapi.
Yang perlu diketahui, tidak ada pengobatan yang pasti untuk mengobati hiperleksia. Rencana perawatan terbaik juga dirancang untuk membantu memaksimalkan potensi anak. Menjadikan kelemahan mereka sebagai kekuatan untuk mengatasi kelemahannya.
Orangtua adalah bagian penting dalam rencana perawatan anak. Orangtua akan sering menjadi orang pertama yang mengenali apa yang dibutuhkan anak, serta apa yang berhasil dan apa yang tidak. Catat apa saja yang mama amati dan komunikasikan secara teratur dengan guru, terapis, dan profesional kesehatan anak.
Secara keseluruhan, hiperleksia pada anak mungkin perlu berpartisipasi dalam terapi wicara, berlatih berkomunikasi, dan menerima pelajaran yang mengajari mereka cara memahami apa yang mereka baca.
Baca juga:
- Berikan 5 Permainan Positif Ini untuk Anak yang Hiperaktif
- Cara Mengatasi Terlambat Membaca pada Anak 7 Tahun
- Tahapan Belajar Membaca Anak, Usia Bayi hingga Balita