Kelainan Satu Testis pada Anak, Apa Dampaknya Bagi Masa Depan Anak?
Dikhawatirkan kelainan satu testis ini dapat mempengaruhi kesuburan anak di masa depan, benarkah?
19 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Secara normal, laki-laki dilahirkan dengan dua buah testis. Adanya testis tersebut berfungsi untuk memproduksi sperma.
Namun, pada kasus tertentu, seorang anak hanya memiliki satu testis saja atau testisnya tidak turun sejak lahir. Kondisi ini disebut juga dengan nama monorchism.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar kelainan satu testis atau monorchism dilansir dari Healthline:
1. Apa itu monorchism?
Monorchism adalah kondisi kesehatan di mana seorang laki-laki hanya memiliki satu testis. Biasanya kondisi ini terjadi sejak dalam masa perkembangan embrio.
Meskipun begitu, kondisi ini tidak memiliki gejala apapun saat bayi masih dalam kandungan, melainkan baru diketahui ketika sudah lahir.
2. Chyptorchidism, penyebab satu testis tidak turun ke skrotum
Ada berbagai faktor penyebab monorchism. Antara lain chyptorchidism, yaitu kondisi di mana hanya satu testis yang turun ke skrotum, sedangkan yang lain tidak. Chyptorchidism banyak dialami oleh bayi laki-laki yang lahir prematur.
Di masa perkembangan janin, sekitar usia 28-40 minggu, normalnya testis memasuki kanal yang bernama inguinalis, yaitu saluran yang membentuk jalan bagi testis untuk turun dari rongga perut menuju kantung skrotum. Namun, pada kondisi chyptorchidism, testis ini tidak menuju ke skrotum.
Editors' Pick
3. Vanishing testis, penyebab satu testis menghilang
Vanishing testis atau sindrom regresi testis adalah kondisi lain yang menyebabkan satu testis menghilang saat perkembangan. Pada anak laki-laki yang mengalami ini, gangguan cenderung tidak dapat terdeteksi.
Vanishing testis disebabkan karena penyakit torsi testis, cedera, atau adanya ketidakseimbangan hormon saat kehamilan. Sistem imun tubuh menangkap sinyal testis telah rusak sehinggal sel-sel darah putih menjadi aktif dan menganggap organ tersebut tidak berfungsi sehingga dihilangkan.
4. Orchiectomy, prosedur pengangkatan testis
Selain karena dua faktor bawaan di atas, kondisi hanya satu testis yang dimiliki seorang laki-laki bisa dikarenakan prosedur pengangkatan satu atau kedua testis sekaligus. Pembedahan ini dilakukan karena berbagai alasan, misalnya tumor testis, cedera serius, kanker prostat, dan lain-lain.
5. Perawatan dan pengobatan kelainan satu testis pada anak laki-laki
Apabila kondisi bawaan satu testis diketahui sejak dini, testis seharusnya akan turun secara spontan pada empat bulan pertama kelahiran. Namun jika tidak kunjung turun juga, maka dokter akan menyarankan prosedur operasi yang dinamakan orchidopexy untuk menurunkan testis ke skrotum.
Sementara untuk masalah vanishing testis, kondisi ini tidak bisa diobati. Perlu pemeriksaan lebih lanjut demi memastikan kondisi yang terjadi apakah benar cryptorchidism.
6. Apakah hanya punya satu testis mempengaruhi kesuburan?
Hal yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi kehidupan penderita satu testis adalah kaitannya dengan kesuburan. Tetapi, jangan khawatir, banyak orang dengan satu testis memiliki kehidupan seksual yang sehat dan aktif seperti orang normal lainnya.
Satu testis saja dapat memproduksi cukup testosteron untuk membakar gairah seksual, ereksi, dan ejakulasi. Orang yang hanya memiliki satu testis saja juga dapat memproduksi sperma untuk kehamilan, selama ia sehat dan tidak memiliki masalah kesuburan lain yang mempengaruhi kesuburannya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Torsio Testis, Gangguan pada Organ Testis yang Perlu Segera Ditangani
- Benturan pada Testis, Apakah Bisa Ganggu Kesuburan?
- Waspada Testis Melintir, Bisa Mengganggu Kesuburan Lho!