3 Metode Memprediksi Tinggi Badan Anak di Masa Depan
Mama bahkan bisa mulai memprediksi tinggi badan anak sejak ia berusia 18 bulan
22 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setinggi apakah pertumbuhan tinggi badan si Kecil? Ini adalah pertanyaan yang banyak diajukan orangtua. Tetapi, tidak ada cara ajaib untuk melihat ke masa depan dan melihat seberapa tinggi anak kita ketika mereka tumbuh dewasa.
Meskipun begitu, mama dapat memprediksi tinggi badan anak di masa depan melalui tiga metode yang populer digunakan ini. Walau tidak sempurna, metode-metode ini setidaknya dapat memberikan mama gambaran seberapa tinggi anak saat mereka dewasa.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Very Well Family:
1. Metode dua tahun kali dua
Metode dua tahun kali dua adalah metode untuk memprediksi tinggi anak yang dimulai saat mereka berusia 2 tahun. Metode ini telah digunakan dalam waktu lama, meskipun tidak ada penelitian yang tersedia untuk mendukung keakuratan metode ini.
Untuk memprediksi tinggi badan anak dengan metode ini, mama perlu:
- Mencari tahu berapa tinggi anak pada usia 2 tahun
- Kalikan dengan 2
- Hasilnya adalah perikiraan tinggi anak saat dewasa
Untuk metode ini, American Academy of Pediatrics menyarankan prediksi yang lebih akurat pada anak perempuan saat usianya 18 bulan, bukan 24 bulan, karena anak perempuan berkembang lebih cepat ketimbang anak laki-laki.
Editors' Pick
2. Metode kurva
Metode kurva adalah cara lain memprediksi potensi tinggi dewasa anak yang didasarkan pada grafik pertumbuhan standar yang digunakan dokter anak dalam memantau perkembangan anak.
Cara memprediksi tinggi badan anak dengan metode ini:
- Mengukur tinggi badan anak saat ini
- Melihat pada plot kurva pertumbuhan
- Mengikuti terus kurva perumbuhan anak di persentil yang sama dan lihat di mana titik akhir pertumbuhannya sebagai orang dewasa
- Hasilnya adalah perkiraan tinggi badan dewasa anak
3. Prediktor tinggi potensi genetik
Metode prediksi tinggi anak yang satu ini melibatkan tinggi rata-rata orangtua. Metode ini juga dikenal sebagai metode tinggi tengah orangtua atau metode Tanner.
Untuk memprediksi tinggi badan anak dengan metode ini, mama perlu:
- Mencatat tinggi badan ayah
- Mencatat tinggi badan ibu
- Membuat rata-rata dari tinggi badan ayah dan ibu
- Tambahkan 2,5 inci (63,5 cm) ke hasil rata-rata untuk tinggi anak laki-laki, atau kurangi 2,5 inci (63,5 cm) ke hasil rata-rata untuk tinggi anak perempuan
- Hasilnya adalah perkiraan tinggi badan anak
Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Badan Anak
Pertumbuhan tinggi badan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
- Faktor genetik dari orangtua
- Faktor nutrisi
- Faktor aktivitas
Ketiga saling berkaitan sehingga tak perlu heran jika kedua orangtua tinggi badannya rata-rata tetapi sang Anak bisa tumbuh lebih tinggi bahkan dari orangtuanya. Bisa jadi faktor nutrisi dan aktivitasnya yang menunjang pertumbuhan anak menjadi lebih menonjol.
Pastikan di masa tumbuh kembangnya, anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan komplit, serta berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup.
Makanan untuk Menambah Tinggi Badan Anak
Asupan gizi berperan penting pula dalam pertumbuhan tinggi badan anak. Terutama protein, vitamin D, kalsium, seng, magnesium, dan fosfor. Untuk menunjuang pertumbuhan tinggi badan anak, mama dapat menyajikan makanan-makanan berikut ini secara teratur:
- Telur dan daging ayam
- Kedelai
- Biji-bijian utuh
- Sayuran hijau
- Susu sapi, yogurt, dan keju
- Pisang
Pastikan anak melakukan pemeriksaan rutin ke dokter anak untuk mengetahui apakah tumbuh-kembang anak sudah sesuai dengan usia dan kondisi kesehatannya terpantau dengan baik.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- 21 Makanan Tinggi Kalori untuk Menambah Berat Badan Anak
- Pertumbuhan Tinggi dan Berat Badan Anak Balita Menurut IDAI
- Kenali, Terapi Hormon yang Cocok untuk Pertumbuhan Tinggi Badan Anak!