4 Tahap Perkembangan Intelektual Anak
Selain pertumbuhan fisik, orangtua juga perlu memantau tahapan perkembangan intelektual anak
17 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa keemasannya, anak mengalami begitu banyak perubahan. Mungkin lebih mudah memantau pertumbuhan fisik anak, tetapi lebih menantang mengetahui perkembangan mentalnya.
Perkembangan intelektual anak usia dini dibagi menjadi beberapa fase oleh psikolog ternama, Piaget.
Berikut ini Popmama.com merangkum definisi dan tahapan perkembangan intelektual anak yang penting diketahui orangtua, dilansir dari MomJunction:
1. Apa itu perkembangan intelektual anak?
Perkembangan intelektual anak adalah tahapan di mana anak mempelajari dan menerapkan pengalaman yang mereka peroleh seiring waktu. Dengan pengalaman, waktu, ingatan, keterampilan memecahkan masalah, penalaran, dan kemampuan berpikirnya, intelektual anak terus terasah dan berkembang.
Keterampilan kognitif dan perkembangan intelektual anak ditandai oleh berbagai aktivitas dan pola tertentu yang dapat dikenali. Ada empat tahap berbeda dari perkembangan intelektual seseorang yang diperkenalkan oleh Piaget, yaitu tahapan sensorik-motorik, periode pre-operational, periode concrete operation, dan periode formal operation.
Editors' Pick
2. Tahapan sensorik-motorik
Ini adalah periode di mana seorang anak diamati aktivitasnya untuk melihat pertumbuhan kemampuan mentalnya.
Dua bulan pertama ditandai dengan gerakan motorik yang sangat mendasar, seperti mengisap dan menggenggam. Tahapan ini disebut dengan tahap refleksi.
Dua bulan kemudian ditandai dengan gerakan berulang yang disebut tahap reaksi sirkular primer.
Fase usia 4-8 bulan anak akan mengulangi gerakan yang disertai konsekuensi, seperti menyentuh mainan gantung di atas boks agar bergerak. Tahap ini disebut dengan tahap reaksi melingkar sekunder.
Menginjak usia satu tahun, gerakan anak menjadi lebih kompleks, dan disebut dengan tahap koordinasi reaksi sekunder. Enam bulan setelahnya, anak menemukan cara baru untuk melakukan aktivitas yang sama, yang disebut dengan reaksi melingkar tersier.
Di usia 2 tahun, anak mulai menunjukkan tanda-tanda memecahkan masalah untuk aktivitas sederhana secara mental, sebelum melakukan tindakan. Hal ini disebut dengan penemuan cara baru melalui kombinasi mental.