Tingkah Anak Ini Bikin ‘Gemas’, Tapi Bisa Jadi Stimulasi Positif Lho
Bisa jadi inspirasi dukung pondasi belajar anak lho
18 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terkadang tingkah si Kecil memang cukup bikin ‘gemas’ ya. Tapi, mau bagaimana lagi, namanya juga anak kecil ‘kan Mam? Nah, ini pasti Mama setuju deh, salah satu tingkah ‘gemas’ yang paling sering dilakukan oleh si Kecil adalah tidak mau merapikan mainannya, betul ‘kan Mam?
Eits, Mama jangan pusing dengan tingkahnya yang satu ini, karena bisa menjadi inspirasi Mama untuk memberikan stimulasi positif yang mampu perkuat fondasi belajarnya lho. Simak terus artikel ini yuk Mam!
1. Mulai dari pola pikir dulu ya Mam
Sebelum membahas lebih jauh, sebaiknya dimulai dari pola pikir apa yang harus Mama miliki. Sebab, bagaimana Mama merespon tingkah ‘gemas’ si Kecil turut memengaruhi apakah si Kecil mau untuk diajak bekerja sama atau tidak. Oleh karena itu, yang perlu Mama ketahui adalah jangan meminta si Kecil dengan nada tinggi atau dengan membentaknya ya. Sebaliknya, Mama harus menggunakan pendekatan logis dan empatik supaya si Kecil bisa menerimanya.
Beberapa orangtua masih memilih cara instan yakni dengan 'mengancam' anaknya. Padahal, cara satu ini kurang baik untuk pembentukan sikapnya. Anak yang sering diancam supaya menuruti orangtuanya justru akan kesulitan memiliki rasa tanggung jawab dan kurang percaya diri lho. Tentunya Mama tidak ingin hal ini terjadi pada si Kecil, bukan?
Editors' Pick
2. Bagaimana cara mengajarkan anak untuk merapikan mainannya sendiri
Kalau selama ini si Kecil selalu enggan merapikan mainannya, coba deh gunakan cara pintar lain Mam. Misalnya, mengajak si Kecil untuk bersama-sama merapikan mainan, menyimpan mainan berdasarkan bentuk atau warna, atau bisa juga dengan membuat permainan kecil dengan iringan nyanyian dari Mama. Intinya, buat beberes mainan menjadi aktivitas yang menyenangkan.
Nah, kalau cara pintar Mama untuk ajak si Kecil merapikan mainannya seperti apa? Coba yuk share sambil ikutan #CaraPintarMam challenge yang sedang diadakan oleh Wyeth Nutrition Indonesia. Cara ikutannya gampang kok Mam, cek yuk!
- Like Facebook Wyeth Nutrition ID dan follow Instagram @WyethNutritionid
- Upload foto atau video hasil si Kecil yang berhasil merapikan mainannya sendiri
- Pada kolom caption, ceritakan bagaimana #CaraPintarMam dalam mengajarkan si Kecil merapikan mainannya
- Jangan lupa tag WyethNutritionID dan teman Mam lainnya, lalu sertakan hashtag #CaraPintarMam pada akhir caption.
Gampang ‘kan Mam? Nah, selain bisa berbagi inspirasi ke para ibu lainnya, Mama juga berkesempatan untuk memenangkan hadiah berupa voucher belanja senilai total Rp10.000.000 lho! Tunggu apa lagi? Yuk ikutan kompetisi #CaraPintarMam ini! Untuk informasi lebih lanjut, Mama bisa klik di sini.
3. Manfaat mengajarkan anak merapikan mainannya sendiri
Tahukah Mama bahwa #CaraPintarMam supaya si Kecil mau merapikan mainannya merupakan stimulasi yang positif lho. Stimulasi ini bisa mendatangkan beragam manfaat untuk dukung pondasi belajarnya, di antaranya melatih rasa tanggung jawab, menumbuhkan sikap disiplin, dan juga memupuk kemandiriannya. Ketiga hal ini sangatlah penting untuk kehidupannya kelak.
Nah, untuk memastikan stimulasi positif ini bisa diterima dengan baik, pastikan si Kecil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup ya Mam. Untuk itu, Mama bisa penuhi gizinya dengan makanan bernutrisi dan juga susu. Misalnya, dengan memberikan S-26 Procal Nutrissentials. Kenapa? Karena S-26 Procal Nutrissentials mengandung asam linoleat, tinggi protein, kalsium, dan Vitamin D yang sangat dibutuhkan oleh tubuh si Kecil.
Dengan terpenuhinya nutrisi harian si Kecil, pasti ia akan jadi lebih cepat dalam menerima stimulasi dari Mama sehingga bisa memiliki pondasi belajar yang kuat. Yuk awali langkah Mama dengan memberikan S-26 Procal Nutrissentials untuk penuhi asupan nutrisinya!
4. Bagaimana kalau si Kecil terus menolak?
Selama berjalannya waktu, mungkin akan ada reaksi penolakan dari si Kecil. Nah, Mama tidak perlu gusar ketika si Kecil mengeluarkan jawaban-jawaban sakti seperti “nggak mau” atau “nanti aja”. Lebih baik Mama tetap pertahankan pola pikir positif sambil memberikan pengertian kepadanya. Misalnya, dengan mengatakan “nanti kalau nggak diberesin, lalu terinjak dan rusak, kamu main apa dong?”. Dengan demikian si Kecil bisa mengerti kalau apa yang ia lakukan memiliki konsekuensi tersendiri.
5. Contoh dan reward lebih berpengaruh daripada suruhan
Selama masa pertumbuhan, anak sangat membutuhkan figur yang bisa mereka contoh. Oleh karena itu, daripada sibuk menyuruh anak merapikan mainannya sendiri, lebih baik Mama mencontohkannya langsung. Ketika si Kecil sedang asik bermain hingga mainannya berhamburan di mana-mana, Mama bisa coba langsung merapikannya sambil bersenandung ria. Dengan membuat “beberes mainan” sebagai aktivitas yang menyenangkan, si Kecil tidak akan menganggapnya sebagai sebuah beban lagi.
Mama juga bisa memberikan reward setiap ia berhasil merapikan mainannya, baik bersama Mama atau pun seorang diri. Tidak perlu yang terlalu ‘wah’ kok Mam, cukup reward berupa makanan kesukaannya atau pun dengan memuji apa yang baru saja dilakukan. Dengan demikian, ia akan semakin tertarik untuk merapikan mainannya.
Itu dia ulasan tentang cara dan manfaat anak merapikan mainannya sendiri. Menurut Mama, masih ada kah cara pintar lain yang bisa dicoba? Yuk share #CaraPintarMam!