3 Alasan Membiarkan Anak Laki-Laki Menangis, Jangan Dilarang!

Biarkan anak laki-laki untuk mengenal emosinya

22 Maret 2024

3 Alasan Membiarkan Anak Laki-Laki Menangis, Jangan Dilarang
Freepik/jcomp

Seringkali, anak laki-laki diminta untuk berhenti menangis begitu tangisannya dimulai. Tangisan dianggap sebagai perilaku yang tidak wajar bagi anak laki-laki. Lebih parahnya lagi, anak laki-laki yang menangis seringkali mendapat stempel “anak mami” dan dianggap lemah serta “bukan laki-laki”.  

Budaya patriarki di masyarakat, membuat harapan yang ditanamkan kepada anak laki-laki berupa sifat-sifat yang dianggap maskulin, seperti keberanian dan ketangguhan. Sehingga, ketika anak laki-laki menangis, mereka seringkali mendapat reaksi yang mengecam, baik dari keluarga atau teman.   

Tentunya, budaya ini harus dihentikan karena dapat menyebabkan kontrol emosi anak terganggu. 
Lantas, apa saja dampak anak laki-laki tidak boleh menangis? 

Berikut ini Popmama.com akan merangkum 3 alasan untuk membiarkan anak laki-laki menangis! Jangan dilarang ya, Pa, Ma!

Editors' Pick

1. Menangis adalah respon terhadap rasa sakit

1. Menangis adalah respon terhadap rasa sakit
Pexels/ArzellaBEKTAŞ

Menangis adalah respons alami manusia terhadap rasa sakit. Anak-anak menangis ketika mereka merasa terluka, sedih, atau tidak nyaman dengan suatu situasi. Anak laki-laki pun bisa merasakan hal-hal tersebut. 

Anak laki-laki memiliki emosi yang sama dengan anak perempuan. Melarang anak laki-laki menangis karena situasi tersebut dapat menyebabkan anak tertekan secara emosi dan bingung bagaimana mengekspresikan emosinya. Anak jadi tidak tau bagaimana cara mengelola emosinya. 

Maka dari itu, penting bagi Mama agar memperlakukan tangisan anak laki-laki sebagai hal normal. Karena, tangisan tersebut bisa berasal dari berbagai faktor dan biarkan anak untuk melepaskan emosi tersebut.

2. Manfaat menangis bagi tubuh

2. Manfaat menangis bagi tubuh
Pexels/vikaglitter

Menangis bukanlah tanda kelemahan. Kemampuan seseorang untuk mengontrol air matanya tidak menentukan apakah seseorang lemah atau kuat, termasuk anak laki-laki.

Menangis adalah cara alami bagi manusia untuk menenangkan diri dan menghasilkan zat kimia bahagia seperti oksitosin dan endorfin, yang membuat kita merasa lebih baik setelahnya.   

Anak-anak, termasuk anak laki-laki, perlu diajari bahwa kekuatan sejati bukanlah tentang menahan emosi, tetapi tentang mampu mengenali dan mengatasi semua emosi yang dirasakan. Menangis adalah mekanisme alami yang membantu kita menenangkan diri dan melepaskan hormon-hormon yang meningkatkan suasana hati serta mengurangi stres.

Setelah menangis, anak seperti merilis beban pikiran, hal yang membuat tidak nyaman, atau rasa sakitnya. Manfaat menangis bagi tubuh adalah untuk merelaksasi dan menenangkan tubuh beserta pikiran. 

3. Tidak menangis bisa pengaruhi perkembangan emosional anak

3. Tidak menangis bisa pengaruhi perkembangan emosional anak
freepik/stockking

Laki-laki yang tumbuh dengan stereotip "dilarang menangis", akan mengalami kesulitan dalam memproses perasaan mereka, yang dapat berujung pada masalah kecemasan, depresi, kurang bisa berempati, bahkan masalah dengan pasangan mereka ketika dewasa. 

Dalam menjalani hubungan, hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kesulitan dalam mengungkapkan emosi dan kemarahan yang tidak terkendali. Ketidakmampuan untuk memahami dan mengungkapkan emosi dapat menghambat komunikasi yang sehat antara si Anak laki-laki dengan pasangangannya, dan pada akhirnya dapat merusak hubungan tersebut.  

Di sisi lain, anak laki-laki yang diberi ruang untuk mengelola emosinya dapat membantu mereka menjadi pasangan yang lebih paham dan mendukung, karena mereka memiliki keterampilan yang lebih baik dalam berkomunikasi dan mengontrol emosinya. 

Dalam menyikapi tangisan anak laki-laki, penting bagi orangtua untuk memahami bahwa menangis adalah respon alami dan membiarkan anak untuk mengungkapkan emosinya. Dengan membiarkan anak laki-laki melepaskan emosinya, dapat memungkinkan anak laki-laki untuk tumbuh menjadi orang dewasa dengan kontrol emosi yang baik.  

Baca juga:  

The Latest