Kenali Asal, Gejala dan Pengobatan Flu Singapura pada Anak!
Gejala di mulut, kaki, tangan adalah kuncinya!
9 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus Flu Singapura kembali merebak di Indonesia. Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan, dari Januari sampai dengan Maret 2024, sudah ada 5.461 kasus Flu Singapura. Beberapa kasus di antaranya terjadi di Banten ada 738 kasus, dan Depok 45 suspek dengan 10 pasien dirawat di rumah sakit.
Virus tersebut dapat menyerang anak dan dewasa. Namun, umumnya menyerang pada anak berusia di bawah 5 tahun sampai dengan 10 tahun. Melihat data di atas, Mama harus tau bagaimana virus ini menular dan penanganannya, apalagi virus ini mudah menyerang anak-anak.
Lantas, apa sebenarnya Flu Singapura ini?
Kali ini, Popmama.com akan mengajak Mama untuk mengenal asal, gejala dan pengobatan flu singapura pada anak!
1. Pengertian Flu Singapura
Flu Singapura sebenarnya bukan flu yang berasal dari Singapura. Dinamakan Flu Singapura karena Singapura pernah memiliki riwayat kejadian kasus dengan flu ini di tahun 2006. Meski begitu, nama tersebut salah.
Secara kedokteran, flu ini dinamakan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau dalam bahasa Indonesianya disebut Penyakit Kaki, Tangan dan Mulut. Sesuai dengan namanya, penyakit ini memiliki khas dengan adanya lesi di mulut, di telapak kaki atau telapak tangan.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan bahwa dapat ditemukan lesi di daerah lain. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K) pada Selasa (2/04/2024).
“Kenapa disebut penyakit kaki tangan mulut? Karena khasnya nanti ada lesi di mulut, di kaki dan telapak tangan, walaupun gejalanya bisa di seluruh tubuh,” jelas Prof. Edi Hartoyo.
Jadi, HFMD atau Flu Singapura adalah kumpulan gejala berupa lesi kulit terutama di telapak tangan, kaki, dan mulut yang disalurkan oleh virus dan banyak menyerang bayi dan balita, terutama di usia kurang dari 5 tahun.
Editors' Pick
2. Penyebab HFMD
Perlu diketahui, virus ini berasal dari virus. Enterovirus 71 (EV71) dan Coxsackievirus A16 (CVA16) adalah agen penyebab utama penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD). Menurut Prof. Edi Hartoyo, yang pernah meneliti kasus ini di Banjarmasin di tahun 2016, pernah mendapati kasus ini disebabkan Enterovirus 71.
Terlebih lagi, ia menilai kasus ini tergolong kasus yang ringan dan jarang menyebabkan kematian. Meski begitu, ia juga mengingatkan bahwa penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang perlu diwaspadai seperti radang otak, encephalitis, dan meningitis.
“Komplikasi yang harus diwaspadai kalau menyerang otak dan menyebabkan meningitis. Walaupun kasusnya sangat jarang, tetapi di beberapa negara seperti Singapura dan Taiwan terdapat komplikasi yang ke encephalitis atau meningitis,” jelas Prof. Edi Hartoyo.