Bagaimana Cara Membuat Anak Akur dengan Kakak atau Adik?
Melihat anak-anak bertengkar di rumah tentunya sangat menganggu Mama.
31 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki lebih dari dua anak tentunya membuat suasana rumah terasa hidup dan ramai. Ada anak-anak penuh semangat yang selalu menghidupi rumah hingga terasa nyaman.
Sayang sekali tidak selamanya kakak dan adik selalu akur. Ada-ada saja hal kecil yang memicu pertengkaran mereka berdua. Mulai dari berebut mainan, makanan, sampai karena kejahilan satu sama lain.
Masalah ini memang umum terjadi, namun selalu saja menjadi hal yang membuat Mama dan Papa kesal bahkan pusing. Membuat mereka berbaikan lagi rasanya sangat sulit. Namun bukan berarti Mama boleh membiarkan ini terjadi begitu saja, sebab dampaknya akan bertambah buruk bagi hubungan mereka di masa mendatang.
Sebenarnya cara membuat anak-anak kembali akur tidaklah sulit. Mama dan Papa perlu memahami dan membimbing mereka agar mau berbaikan kembali. Bahkan membuat mereka menjadi sahabat sejati sampai dewasa nanti.
Tidak perlu khawatir, Popmama.com akan membantumu memberitahu cara membuat anak akur satu sama lain. Simak dengan lengkap ya!
1. Tetapkan aturan
Hal pertama yang Mama dan Papa perlu lakukan agar membuat anak-anak akur satu sama lain ialah dengan menetapkan aturan yang jelas. Aturan ini termasuk jadwal, hak, serta konsekuensi ketika mereka melanggarnya.
Mengapa ini penting? Melansir dari childmind.org, hal ini penting sebab seringkali akar masalah yang memicu konflik antar anak ialah mereka mencoba berkelahi mendapatkan perhatian atau benda seperti mainan. Dengan menetapkan aturan, kamu dapat membatasi sikap buruk ini.
Contohnya tetapkan jadwal dimana anak boleh menonton Tv, misalnya kakak boleh menonton Tv di hari Senin selama 2 jam, sedangkan aduk boleh montonnya di hari Selasa dengan waktu yang sama.
Atau mungkin meminta adik tidak berisik dan menanggu ketika ia sedang belajar ujian. Mintalah kakak untuk melakukan hal yang sama kepada adik ketika ia sedang belajar.
Ketika diperlakukan adil, anak-anak lebih dapat menghargai hak dan kebebasan saudaranya.
2. Bertindaklah secara spesifik sesuai usia mereka
Dalam membantu anak untuk akur bersama saudaranya, Mama dan Papa perlu melakukannya berdasarkan usia mereka, karakter, termasuk cara belajar mereka secara spesifik. Sebab berbeda usia dan sikap berbeda pula cara mendidiknya.
Misalnya untuk anak mama yang lebih kecil atau adik, kamu dapat menggunakan behavior chart. Tabel perilaku atau behavior chart ini akan membantu si Kecil bersikap lebih baik.
Ketika si Kecil berhasil melakukan hal-hal yang positif bersama saudaranya, seperti bermain bersama, mau berbagi, menolong, dan lainnya. Mama dapat memberikan anak-anak poin atau stiker yang nanti dapat ditukar dengan hadiah di akhir bulan.
Sedangkan untuk anak-anak yang lebih dewasa atau bahkan remaja, Mama dapat mengajak bereka berdiskusi menyelesaikan masalah yang terjadi di antara mereka. Coba ajak anak-anak terbuka akan masalah yang mereka hadapi lalu solusi apa yang paling tepat mengatasi masalah tersebut.
3. Ajari anak cara mengatasi konflik
Kita tidak sepenuhnya bisa menghindari konflik dalam membangun relasi. Selalu saja ada hal-hal kecil yang dapat memicu konflik dalam sebuah hubungan, termasuk hubungan persaudaraan anak mama.
Menanggapi hal tersebut, anak mama perlu dibekali dengan kemampuan untuk mengatasi konflik. Mereka tidak dapat belajar hal ini sendiri, tetapi membutuhkan bantuan kedua orangtua agar dapat memahaminya.
Ketika terjadi konflik antara anak dengan saudaranya, kamu dapat menciptakan ruang yang nyaman bagi anak mengekspresikan emosinya. Ingat, Mama tidak sebaiknya menghakimi masalah yang anak alami. Biarkan mereka mengutarakan semua yang mereka rasakan.
Setelah mengetahui apa yang salah, Mama dapat membantu anak mencari solusi yang tepat. Misalnya dengan membuat aturan baru agar kakak tidak mencubit adik karena itu membuatnya tidak nyaman.
Membiasakan hal ini akan membuat anak mulai terbiasa menggunakan komunikasi yang baik dalam menyelesaikan masalah mereka tanpa perlu campur tangan dari orangtua.
Editors' Pick
4. Hindari membiasakan anak berbagi secara paksa
Berebut mainan dapat menjadi hal yang seringkali merusak keakraban anak. Tidak jarang Mama mengatasi hal ini dengan memberikan mainan kepada anak yang menangis lebih keras. Alasannya sederhana, agar mereka berhenti menangis.
Sebenarnya ini bukanlah hal yang baik lho Ma. Membiasakan anak berbagi secara paksa akan membuat anak merasa tidak diperlakukan adil. Di sisi lain ini akan membuat si Anak terbiasa merengek atau menangis agar mendapatkan haknya.
Mereka akan memandang hubungannya dengan saudara kandung sebagai sebuah persaingan dan cara memenangkannya ialah dengan membuat orangtua merasa kasihan.
Ada cara lebih baik yang dapat Mama terapkan selain memaksa anak berbagi, yaitu dengan menetapkan giliran. Ketika anak merebutkan mainan mereka, buat aturan yang adil, seperti adik boleh memainkannya dari pagi sampai siang, lalu kakak memainkannya sore sampai malam.
Memang awalnya anak mungkin tetap menangis tidak sabar mendapatkan gilirannya. Tetapi ketika mereka mendapat kesempatan menunggu ditemani Mama, mereka seringkali mulai menikmati aturan yang berlaku dan berhenti bertengkar karenanya.
5. Sebaiknya tidak membandingkan mereka
Semua orang tentu tidak suka dipandang lebih buruk daripada orang lain, anak-anak juga merasakan hal yang sama. Mendapat perlakuan tersebut dapat menumbuhkan kebencian dalam diri anak terhadap saudara kandungnya.
Tanpa sadar, Mama dan Papa sering membandingkan anak di rumah melalui ucapan seperti, "Kenapa kamu makan lama sekali, coba lihat adikmu, ia makan lebih cepat". Mungkin perkataan ini kamu ucapkan dengan tujuan memotivasi anak, tetapi ini hanya akan membuat anak merasa kamu lebih menyayangi saudaranya dan menganggapnya lebih baik.
Mengutip dari Ahaparenting.com, perbandingan yang bermakna pujian positif seperti, "Andai saja kakak bisa rajin belajar sepertimu," juga tidak baik lho. Ini akan membuat anggapan dalam diri anak bahwa anak yang lain sebagai anak yang buruk, dan melihat dirinya sebagai anak istimewa bagi Mama.
6. Bagun suasana yang positif
Ketika Mama dan Papa membangun dan mengembangkan suasana yang positif di rumah, maka kemungkinannya lebih rendah bagi anak mama untuk bertengkar satu sama lain.
Salah satu cara yang dapat kamu lakukan ialah dengan menerapkan positive parenting. Ini merupakan salah satu cara mendidik anak yang fokus pada sikap positif mereka, bukan pada sikap negatif. Misalnya dengan memberikan anak-anak pujian ketika mereka melakukan hal-hal yang baik, dan tidak memarahi mereka ketka melakukan perbuatan yang buruk.
Dalam kasus ini, Mama dapat fokus pada sikap baik anak terhadap saudaranya. Jika anak mau bermain bersama saudaranya, berikan mereka pujian atau bahkan memberikan hadiah sederhana, seperti membeli makanan kesukaan mereka atau memberikan waktu bermain lebih banyak.
Mama juga dapat mengajak anak melakukan kegiatan bersama yang membutuhkan kekompakkan sebagai cara membangun hubungan baik keduanya. Mungkin ini dapat kamu lakukan dengan mengajak mereka berolahraga bersama, bermain puzzle atau game, juga bekerja sama membuat sesuatu.
7. Membangun koneksi yang baik
Hubungan antara kakak dan adik memang perlu dibangun atas kesadaran mereka sendiri. Namun ini tidak berarti Mama boleh melepas tangan membiarkan mereka membangunnya bersama. Kamu juga perlu memberikan dorongan agar anak-anak melatih kemampuan untuk berbagi dan menyelesaikan masalah.
Mengutip dari childmind.org, ada beberapa hal yang dapat membantu anak-anak memiliki koneksi yang baik.
- Memberikan pujian atas interaksi yang positif. Mungkin kamu terbiasa memberikan dukungan positif pada anak secara induvidual. Namun kamu juga dapat mendukung anak ketika mereka akrab bersama. Seperti, "Amat menyenangkan melihat kalian bermain bersama".
- Mama dapat memberikan anak-anak kegiatan bersama, seperti mengajak mereka bermain puzzle, menonton film bersama, membuat kerajinan tangan, atau memasak bersama. Berikan reward atau hadiah agar menambah semangat mereka.
8. Berikan pemahaman tentang "adil" dan "sama"
Ketika merasa diperlakukan berbeda, anak-anak akan cenderung iri kepada saudara mereka. Padahal kenyataannya seringkali sesuatu yang adil tidak perlu dilakukan dengan sama.
Mama perlu menjelaskan kepada anak-anak bahwa terkadang di dunia ini tidak semua dapat diperlakukan sama. Mungkin anak mama merasa tidak adil karena kamu memperbolehkan kakak menggunakan komputer lebih lama.
Jelaskan pelan-pelan bahwa setiap orang memiliki masalah, tanggung jawab, dan kesibukkan yang berbeda. Ada alasan mengapa Mama memberikan kakak akses lebih mudah menggunakan komputer karena ia membutuhkannya lebih ketika beraktivitas, untuk mengerjakan tugas, atau bahkan belajar. Itulah mengapa aturannya tidak dapat dibuat sama, namun ini bukan berarti kamu tidak adil.
Dari kedelapan cara tadi Mama dan Papa dapat menerapkannya perlahan agar membantu anak bersikap lebih akur bersama saudaranya di rumah. Semoga bermanfaat ya!