Tidak Sulit, 6 Cara Melatih Anak Memiliki Kebiasaan Makan yang Baik
Makanan yang baik membantu kerja tubuh si Kecil menjadi lebih baik.
30 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah anak mama telah memiliki kebiasaan makan yang baik? Kalau belum, mungkin ini saat yang tepat untuk mulai membangun kebiasaan ini.
Kebutuhan si Kecil akan berbagai nutrisi amatlah tinggi. Mereka perlu mengonsumsi berbagai makanan kaya tinggi nutrisi secara rutin.
Mengonsumsi makanan baik merupakan kebiasaan yang penting, sebab ketika kebutuhan nutrisi anak tercukupi, mereka akan terhindar dari berbagai penyakit bebahaya seperti obesitas bahkan penyakit jantung.
Membangun kebiasaan makan anak dapat mendatangkan tantangan baru bagi orangtua. Anak-anak seringkali memilih makanan yang mereka sukai dan rasanya enak daripada makanan yang berkhasiat tinggi.
Tenang saja, Popmama.com telah merangkum 6 cara membiasakan anak memiliki kebiasaan makan yang baik.
1. Tunggu beberapa saat setelah makan
Setelah makanan di piring habis dan sendok diletakkan ada baiknya anak-anak dibiasakan menunggu beberapa menit sebelum kembali beraktivitas. Sayangnya kebanyakan anak tidak sabar segera main atau berlari pergi ke tempat lain setelah makanannya habis.
Biasakan anak-anak menunggu sekitar 20 menit setelah makan. Ini membantu perut mendeteksi apakah ia sudah merasa kenyang atau masih membutuhkan beberapa suap makanan lagi.
Perlu diperhatikan, bagi anak mama yang suka menambah makanan, pastikan porsi kedua mereka lebih sedikit daripada yang pertama.
2. Atur pola dan menu makanan si Kecil
Anak-anak belum sepenuhnya mengatur pola makan mereka, jam berapa atau apa yang akan mereka makan. Mama juga Papa sebaiknya tidak membebaskan hal ini kepada anak. Kalian perlu memberikan batasan-batasan khusus.
Pertama-tama, kamu dapat mengatur waktu makan anak. Seperti membiarkan anak makan setiap 3 sampai 4 jam sehari, dan terdiri atas tiga porsi makan berat, dua porsi camilan, dan banyak air putih. Pola makan ini membantu anak makan lebih seimbang dan terjaga.
Selain mengatur waktu, Mama perlu mengatur menu makanan bagi si Kecil. Pastikan makanan sehari-hari mereka mengandung gizi seimbang, lengkap dengan makanan pokok, sayur, lauk-pauk, dan buah. Tidak lupa berikan mereka minum air putih dalam jumlah yang cukup.
Editors' Pick
3. Tidak mendikte anak mengonsumsi makanan tertentu
Meskipun kedengarannya sulit, tetapi Mama tidak boleh mendikte makanan anak, apalagi memberikan komentar terhadap kebiasaan makan si Kecil.
Ingat, tugasmu hanyalah memberikan anak-anak makanan dengan gizi yang seimbang, dan tugas mereka ialah memakannya. Memarahi anak hanya karena tidak mau makan sayur hanya akan membuat mereka semakin menolaknya.
Untuk mendukung pola makan anak, Mama sebaiknya berhenti memberikan mereka makanan cepat saji atau makanan tidak sehat seperti keripik kentang, soda, atau permen. Ketika makanan itu tidak ada di rumah, anak-anak akan mulai berpikir dua kali untuk mengonsumsinya.
4. Makan bersama menambah semangat si Kecil
Makan bersama keluarga dapat menjadi hal yang menyenangkan. Namun di sisi lain anak mama dapat melihat kesempatan ini sebagai momen tertekan lainnya. Akibat kebiasaan Mama dan Papa memarahi atau menasehati anak di waktu makan bersama.
Bagunlah suasana menyenangkan ketika makan bersama keluarga. Jauhkan obrolan atau argumen yang dapat melukai hati mereka. Tentunya Mama tidak ingin anak-anak menyamakan waktu makan dengan pengalaman yang melelahkan bukan?
Selain membangun suasana, kamu juga dapat membiasakan membuat satu menu untuk seluruh keluarga. Bukan hanya mudah dilakukan, ini akan menghapus batasan dan membuat anak merasa dihargai sama seperti anggota keluarga yang lain.
5. Buatlah waktu makan menjadi menyenangkan
Mengutip dari parents.com, Mama perlu membuat waktu makan si Kecil menjadi menyenangkan, agar mereka tidak rewel dan mau mengonsumsi makanan sehat yang telah kamu sediakan.
Ketika anak tidakk menyukai sayur, kamu sebenarnya dapat bereksperimen dengan bumbu dan saus baru. Penggunaan bumbu tersebut dapat mengubah rasa makanan menjadi lebih lezat. Semisal menambahkan mayonnaise di atas sayur brokoli tentu membuatnya lebih nikmat disantap.
Kamu juga bisa berkreasi dengan makanan. Seperti membuat sajian nasi dengan hiasan warna-warni dari sayuran, atau memasak nasi goreng dengan telur berbentuk wajah. Apapun itu, Mama dan Papa dapat menggunakan imajinasi dan membuat makanan kreasi baru.
Mengajak si Kecil membantumu memasak di dapur juga dapat menjadikan waktu makan nanti lebih menyenangkan.
6. Perhatikan makanan yang si Kecil konsumsi
Selalu perhatikan makanan yang kamu berikan kepada anak-anak, pastikan mereka memiliki kandungan dan nutrisi yang baik. Sebab tidak semua makanan yang menyehatkan sebenarnya boleh anak mama konsumsi.
Mengutip dari thefashionablehousewife, hindari makanan yang mengandung lemak trans, yaitu lemak yang terbentuk saat minyak menjadi lemak padat. Lemak ini umumnya ditemukan dalam jumlah kecil pada daging sapi, kambing, atau produk dairy. Lemak trans dapat mendatangkan berbagai penyakit berbahaya pada orang dewasa bahkan anak-anak.
Pilihlah makanan kemasan dengan kandungan gula yang rendah atau bahkan tanpa gula. Makanan tinggi lemak dan gula dapat meningkatkan berat badan anak mama, termasuk berisiko menyebabkan terjadinya obesitas.
Untuk penyajian daging, sebaiknya hindari penyajian daging unggas tanpa kulit dan potong daging tanpa lemak. Imbangi konsumsi lemak anak dengan memberikan mereka camilan menyehatkan seperti buah dan sayuran.
Perlu diingat, membangun kebiasaan makan ini membutuhkan kesabaran. Tetap lakukan cara-cara di atas secara perlahan sampai si Kecil dapat menjalankannya dengan baik.
Baca juga:
- Cara Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak Menurut Psikolog
- Cara Mengajarkan Pengendalian Diri ke Anak?
- 10 Cara Mengajarkan Anak Membaca dengan Cepat dan Mudah di rumah