Anak Sekolah Sudah Tahu Belum, Inilah Perbedaan MRT, LRT dan KRL
Meskipun terlihat sama ternyata MRT, LRT dan KRL punya sederet perbedaan, lho!
13 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jenis transportasi umum di Ibukota Jakarta semakin bertambah dengan kedatangan transportasi berbasis rel baru, MRT. Benar sekali, seperti kereta-kereta api bawah tanah yang ada di luar negeri. Keren sekali ya!
MRT atau Mass Rapid Transit dibangun dalam waktu yang lama lho. Pasalnya transportasi umum ini dibuat dari tahun 2013 dan selesai di tahun 2019 yang lalu.
Selain MRT, sebenarnya kota Jakarta juga memiliki sejumlah alat transportasi kereta lainnya, sebut saja LRT dan KRL yang sudah lebih dulu ada. Ketiganya sama-sama memakai jenis rel yang sama, juga sama-sama digerakkan menggunakan aluran listrik.
Meskipun sama, ternyata ketiga alat transportasi ini memiliki perbedaan. Apakah anak mama sudah mengetahuinya?
Kalau belum, yuk cari tahu perbedaan MRT, LRT dan KRL yang telah dirangkum Popmama.com!
1. LRT
Pertama-tama mari kita melihat LRT terlebih dahulu. LRT atau Light Rail Transit merupakan kereta api yang tidak dapat menampung penumpang terlalu banyak. Bahkan lebih sedikit dari kedua saudaranya, MRT dan KRL. LRT hanya dapat menampung 628 penumpang dalam 1 rangkaian kereta dengan 2-4 gerbing.
Sesuai namanya, LRT berukuran lebih ramping dari kereta lainnya, sehingga mengambil ruang lebih sedikit untuk bergerak. Meskipun tidak secepat MRT, LRT memiliki kecepatan yang masih terbilang cepat, sekitar 90 km/jam.
LRT lebih fleksibel khususnya di jalanan macet seperti Jakarta, sehingga penumpang dapat tiba di tujuan lebih cepat. Ini karena kereta api satu ini beroperasi dengan jalur khusus, yaitu jalur layang yang bebas macet dan hambatan.
Editors' Pick
2. MRT
MRT atau Mass Rapid Transit merupakan alat transportasi rel terbaru di ibukota. Sesuai namanya, kereta api ini mampu mengangkut penumpang dalam jumlah besar berbeda dengan LRT, yaitu sebanyak 1950 penumpang dalam 1 rangkaian kereta dengan 6 gerbong.
MRT merupakan alat transportasi massal yang cepat, yaitu sekitar 110 km/jam, hebat sekali bukan? MRT juga memiliki dua jalur lintasan, yaitu layang dan bawah tanah.
Lebih lanjut mengenai jalur MRT, kereta ini memiliki jarak antar stasiun atau pemberhentian yang pendek. Sistem perlintasannya ada dua, yaitu layang (rute Lebak Bulus-Sisingamangaraja) dan bawah tanah (rute Sisingamangaraja-Bundaran HI). rutenya sendiri hanya tersebar di kota-kota metropolitan yang padat penduduk.
Meskipun hanya memiliki rute di kota, MRT dapat membantu penumpangnya tiba di tujuan dengan tepat waktu. MRT sendiri memiliki jalur khusus di bawah tanah yang bebas macet dan hambatan. MRT hanya membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 menit untuk tiba di setiap stasiunnya.
Ada banyak hal keren seputar pembangunan MRT lho. Jalur MRT dibuat menggunakan bor rekasasa (Tunnel Boring Machine) sepanjang 6 km (sekitar 500 paus) hanya agar MRT dapat lewat. Sedangkan untuk stasiunnya dibuat dengan dalam setinggi 4 jerapah yang ditumpuk. Luar biasa ya!
3. KRL
Selain LRT dan MRT, ada juga KRL atau commuter line sebagai sara transportasi umum tertua di Jakarta dengan rute terbanyak yang tersebar di Jabodetabek. Penumpang KRL di Jakarta cukup banyak mencapai 950 ribu per hari dengan 6 jalur dan 80 stasuin yang tersebar di Jabodetabek.
KRL memiliki kecepatan sekitar 90 km/jam. Kereta ini mampu mengangkut penumpang dengan jumlah yang banyak karena memiliki 8-10 gerbong. KRL sendiri memiliki jalur layang dan atas tanah.
Meski tidak memiliki jalur bawah tanah, dan tidak secepat MRT ataupun LRT, KRL sering sekali menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berpergian entah untuk bekerja, sekolah, atau hal lainnya.
Transportasi berbasis rel ini masih banyak digunakan karena memiliki rute yang tersebar lebih luas dengan stasiun yang lebih banyak.
4. Alat transportasi pencegah macet
Bagaimana? Sekarang si Kecil sudah tahu bukan perbedaan MRT, LRT, dan KRL. Meski terlihat sama mereka sebenarnya berbeda satu dengan yang lainnya.
Beralih dari perbedaan-perbedaan ketiga alat transportasi ini, sebenarnya semua memiliki keuntungan yang sama. Baik MRT, LRT, dan KRL sebenarnya telah ikut berkontribusi mengurangi jumlah kemacetan di kota Jakarta.
KRL, MRT, dan LRT setiap harinya memiliki jumlah penumpang yang banyak. Coba deh bayangkan apa yang akan terjadi jika mereka menggunakan alat transportasi pribadi seperti motor ataupun mobil. Waduh pastinya jalan raya akan bertambah padat.
Bukan hanya itu, ketiga alat transportasi berbasis rel ini juga membantu masyarakat yang tinggal di sekitar kota Jakarta lebih mudah untuk masuk ke ibukota, tentunya tanpa perlu khawatir terhambat kemacetan. Mereka dapat menggunakan MRT, LRT, dan KRL dengan harga yang terjangkau.
Melihat manfaat dari ketiga kereta ini, ada baiknya jika kita mendukung usaha pemerintah mengatasi macet di Jakarta dengan ikut memakainya. Murah, nyaman, aman, dan tentunya lebih efisien.
Baca juga:
- Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang Naik Pesawat, Cek Aturan Selengkapnya!
- Inilah 4 Proses Daur Hidup Lalat yang Perlu Anak Ketahui
- Cari Tahu, 12 Gejala Kecemasan pada Anak yang Biasanya Tersembunyi