Langit rasanya tidak pernah habis membuat mata kita terkesima. Ada banyak sekali peristiwa luar biasa yang terjadi pada langit. Sebut saja matahari terbit dan terbenam, pelangi yang muncul sehabis hujan, juga bulan atau bintang di malam hari.
Dari antara banyaknya fenomena alam yang terjadi di langit, ada satu fenomena unik yang dapat kamu lihat di langit malam kutub. Itu adalah aurora.
Aurora merupakan cahaya terang yang menari-nari di langit. Warna-warna terangnya yang memancar pada langit malam akan membuatmu merasa berada di tempat penuh fantasi dan sihir.
Yuk cari tahu lebih dalam lagi tentang aurora di langit malam kutub! Tambah pengetahuan si Kecil bersama Popmama.com mengenai 7 fakta menarik fenomena alam aurora. Cari tahu selengkapnya!
1. Proses terbentuknya aurora
aurora-service.net
Pada dasarnya, aurora terjadi pada lapisan ionosfer di atmosfer. Pada ionosfer terdapat medan magnet bumi yang bereaksi dengan partikel yang dipancarkan oleh matahari. Gesekan hasil reaksi tersebut menghasilkan cahaya.
Lebih detailnya, aurora tercipta akibat miliaran partikel yang dilontarkan matahari dengan kecepatan mencapai 500 mil per detik dalam sebuah pancaran cahaya. Partikel dari pancaran tersebut menumpuk di udara, lalu terhisap oleh magnet Bumi di Kutub Utara dan Selatan.
2. Waktu terbaik melihat aurora
Pixabay/Noel_Bauza
Fenomena aurora muncul dengan tanda langit yang menjadi gelap secara tiba-tiba. Diikuti dengan munculnya cahaya terang yang indah. Cahaya yang muncul memiliki beberapa warna seperti merah, violet, biru, bahkan hijau.
Peristiwa ini sangat dipengaruhi oleh cuaca maupun polusi cahaya ( berasal dari cahaya buatan). Maka dari itu waktu terbaik melihatnya ialah ketika langit terlihat gelap atau cuaca cerah. Waktu yang tepat akan semakin memunculkan keindahan aurora.
Namun biasanya banyak orang yang melihat aurora pada malam hari. Cahayanya di waktu malam lebih terang, jelas, dan cantik.
Editors' Pick
3. Jenis-jenis aurora
unsplash/Lightscape
Ternyata aurora dibagi menjadi 2 jenis lho. Masing-masing jenisnya memiliki perbedaan lokasi dan terlihat di tempat yang berbeda-beda.
Jenis yang pertama ialah Aurora Australis. Ini merupakan jenis aurora yang terjadi di kutub selatan. Banyak yang menyebut fenomena alam ini dengan sebutan Cahaya Selatan. Aurora ini umumnya memiliki cahaya berwana hijau, terkadang berwarna kemerahan seperti warna matahari terbit. Kamu dapat melihat aurora ini dengan jelas di bumi bagian selatan, seperti Antartika, Amerika Selatan, Australia, juga New Zealand.
Jenis aurora lainnya ialah Aurora Borealis. Berbanding terbalik dengan Aurora Australis, fenomena ini terjadi di belahan bumi bagian utara. Nama Boreas meupakan bahasa Yunani untuk angin utara. Kamu dapat melihat aurora ini di daerah antartika seperti pada negara Kanada, Alaska, Rusia, dan Skandinavia.
4. Kemunculan aurora tidak dapat kamu prediksi
Unsplash/Matthias Tillen
Ternyata kita tidak dapat mengetahui kapan terjadinya aurora. Umumnya ini terjadi karena kita tidak dapat mengetahui kemana arah partikel yang dikeluarkan dari matahari.
Partikel yang dipancarkan memiliki medan magnetnya sendiri. Sehingga tidak dapat ditentukan kapan partikel tersebut akan bergesekan dengan magnet bumi dan menciptakan cahaya.
Meskipun begitu, terdapat peta online miliki NOAA yang dapat memberi tahu aktivitas auroral pada hari tertentu. Dan menunjukan kapan waktu yang tepat untuk melihat fenomena alam satu ini, sebagaimana yang dilansir dari livescience.com.
5. Ternyata aurora juga mengeluarkan suara
Pixabay/pexels
Akibat aurora terjadi pada tempat yang tinggi, ilmuan mengatakan bahwa aurora juga mampu mengeluarkan suara. Namun suaranya ini tidak dapat didengar setiap saat. Suara aurora hanya muncul di malam hari ketika tidak terdapat angin yang berhembus.
Menurut beberapa orang yang pernah mendengarnya, suara aurora terdengar lembut. Mirip seperti suara gulungan ombak di laut. Ada juga yang mendengarnya seperti suara tepukan, atau suara gemericik air,
6. Aurora dapat ditemukan di planet lain lho
science.howstuffworks.com
Ternyata tidak hanya di bumi. Aurora juga dapat terjadi di planet lainnya. Seperti aurora sinar X yang dapat terlihat di kutub Jupiter. Selain di Jupiter, aurora juga ditemukan di Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Teleskop Luar Angkasa Hubble telah mengambil beberapa foto aurora dari planet lain. Fenomena alam yang terjadi di Yupiter dan Saturnus ini jauh lebih besar dan kuat daripada di Bumi. Ini terjadi akibat planet-planet tersebut memiliki medan magnet yang lebih lebih kuat.
Pada planet Uranus sendiri aurora menjadi lebih aneh. Kamu dapat menemukan aurora yang terlihat berbentuk titik terang tunggal.
7. Tidak terjadi di Indonesia
Unsplash/Luke Stackpoole
Sangat disayangkan sekali, fenomena alam yang cantik ini tidak terjadi di Indonesia. Mengapa begitu? Itu disebabkan perbedaan kondisi suhu dan wilayah Indonesia dengan tempat yang memungkinkan terjadinya aurora.
Seperti yang telah dijelaskan, pada dasarnya aurora merupakan partikel-partikel di udara yang terhisap magnet bumi. Medan magnet ini hanya dapat ditemukan di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Tidak di Indonesia yang berada di garis khatulistiwa.
Bagaimana pendapat si Kecil mengenai keindahan aurora? Apakah ia tertarik untuk melihatnya? Sangat disayangkan yah fenomena alam ini tidak terjadi di Indonesia.