Setiap orangtua menginginkan segala hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Hingga tidak jarang, mereka melakukan banyak upaya agar sang buah hati tumbuh sesuai keinginannya.
Namun, tak semua hal yang dianggap baik oleh orangtua juga baik untuk anak, lho. Perlu Mama dan Papa ketahui, ada beberapa hal yang justru berbahaya bagi proses tumbuh kembang anak.
Kebaikan yang diharapkan pun pupus dan berbanding sebaliknya. Jika tidak ingin mengalaminya, berikut Popmama.com rangkum hal-hal yang sebaiknya tidak orangtua lakukan pada anak karena bisa membuat anak kurang berkembang.
1. Membebaskan anak untuk melakukan apapun
Pexels/Ketut Subiyanto
Orangtua mungkin berpikir bahwa membebaskan anak untuk melakukan hal apapun akan lebih baik, daripada banyak melarang mereka. Namun, efek ini hanya berlangsung sesaat. Sebaliknya, ada dampak yang timbul dalam jangka panjang.
Memberikan ruang untuk anak menjelajah serta berekspresi memang bagus, tetapi Mama dan Papa memikirkan konsekuensinya. Anak yang terlalu bebas lebih berisiko mengalami masalah psikologi di kemudian hari.
Jadi, sebaiknya orangtua bersikap tegas dalam memberitahukan batasan-batasan pada anak. Jelaskan dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti beserta alasannya, Ma.
Editors' Pick
2. Terlalu mencampuri urusan keuangan anak
Pexels/Karolina Grabowska
Akan ada masanya anak mengetahui nominal uang dan mulai paham tentang keuangan. Hal ini sangatlah bagus, tetapi orangtua sebaiknya tidak terlalu mencampuri urusan keuangan anak.
Misalnya, dengan memaksa untuk mengetahui jumlah uang yang dimiliki atau nomilan uang tabungan anak. Sebaiknya, Mama dan Papa menghindari cara seperti ini karena bisa menghilangkan kepercayaan mereka.
Cukup ajarkan anak untuk rajin menabung tanpa membahas nominal uangnya terus-menerus. Selain itu, berikan juga pemahaman agar anak bisa bersikap bijak dalam mengatur keuangannya.
3. Berlebihan dalam membantu anak
Pexels/Gustavo Fring
Banyak Mama dan Papa yang berpikir bahwa menjadi orangtua tanggap serta sigap adalah impian setiap anak. Meskipun memang bagus, tetapi sebaiknya orangtua tidak melakukan hal ini secara berlebihan.
Ada kalanya anak perlu dibiarkan sendiri dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian anak.
Mama dan Papa cukup mengajari mereka beberapa kali. Selanjutnya, biarkan anak melakukannya sendiri. Berikan ruang bagi anak untuk bereksperimen menggunakan caranya sendiri dengan tetap diawasi, Ma.
4. Membela anak terus-menerus
Pexels/August de Richelieu
Beberapa orangtua beranggapan bahwa kesalahan anak merupakan hal yang wajar sehingga akan membelanya terus-menerus. Padahal, tindakan ini berbahaya bagi anak karena dapat memengaruhi tumbuh kembangnya.
Ketika Mama dan Papa selalu membela anak, mereka akan memiliki keyakinan bahwa perbuatan salah itu tidaklah apa-apa. Padahal, sebaiknya anak dinasihati agar kesalahan tersebut bisa diperbaiki dan tak terulang kembali.
Jadi, sesayang apapun pada anak, hindari untuk selalu bersikap setuju dan membelanya. Ajari mereka menghadapi kesalahan atau ketidakpastian dengan tepat dan tenang.
5. Memaksakan sesuatu pada anak tanpa sadar
Pexels/Ketut Subiyanto
Setiap orangtua tentu ingin anak mereka tumbuh menjadi individu yang berbakat dan membanggakan. Jadi terkadang, beberapa orangtua memilih untuk langsung mengkursuskan atau mengajari anak berbagai bidang.
Mulai dari musik, olahraga, menggambar, atau menari, di usia yang masih terlalu dini. Padahal cara seperti ini bisa saja tidak diinginkan oleh anak sehingga seringkali orangtua terkesan terlalu memaksakan anak.
Mengenalkan beragam keterampilan atau hobi tidaklah salah. Namun, sebaiknya Mama atau Papa bisa mengenalkannya secara perlahan.
Amati dan awasi minat atak kecenderungan anak-anak. Tanyakan apa yang mereka sukai, baru arahkan anak untuk berkembang di bidang tersebut.
Itulah 5 hal yang sebaiknya tidak orangtua lakukan pada anak. Perlu disadari bahwa tak semua hal yang dianggap baik oleh orangtua, akan berdampak baik pula bagi buah hati. Berhati-hatilah dalam mendidik anak dan pikirkan segala risikonya, Ma.