Setiap orangtua memiliki cara masing-masing dalam menunjukkan kasih sayang dan memberikan pengajaran pada anak.
Misalnya, dalam memberi makanan dan minuman, mendidik anak, atau mengizinkan bermain gadget. Hal-hal tersebut jika dilakukan setiap hari akan membentuk kebiasaan dalam diri anak.
Namun, ternyata tidak semua kebiasaan membawa dampak yang positif. Ada beberapa kebiasaan yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi si Kecil.
Untuk itu, berikut Popmama.com berikan contoh kebiasaan buruk orangtua yang merugikan anak sehingga dapat dijadikan pembelajaran oleh Mama dan Papa.
1. Memberi makanan berlebihan
Pexels/Anna Shvets
Anak-anak yang dapat makan dan minum dengan lahap biasanya menjadi kebahagiaan bagi orangtuanya. Hingga secara tidak sadar, Mama dan Papa memberikan makanan dengan berlebihan untuk si Kecil.
Selain itu, pemberian makanan cepat saji juga menjadi salah satu pilihan para orangtua karena dinilai cukup praktis. Padahal, makanan cepat saji yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan.
Jadi, sebaiknya berikan makanan yang memiliki kadar nutrisi dan gizi seimbang, Ma. Lebih baik, olahlah makanan sendiri di rumah sehingga kebersihan dan kesehatannya terjaga.
Boleh saja memberikan makanan cepat saji untuk anak. Namun, jangan terlalu sering. Mama pun bisa mengombinasikan makanan cepat saji dengan sayur atau buah segar.
2. Menakut-nakuti anak
Pexels/Emma Bauso
Ketika anak sulit diatur atau bahkan sering menangis, tak jarang orangtua menakut-nakuti dengan sesuatu atau sosok tertentu. Anak pun akan diam dan menuruti keinginan orangtua.
Hal ini merupakan kebiasaan yang dapat merugikan anak. Rasa takut yang diciptakan Mama dan Papa dapat masuk ke alam bawah sadar hingga dewasa.
Bahkan, dapat memicu trauma dalam diri anak. Jadi, sebaiknya perilaku ini dihindari, Ma.
3. Bersikap emosional
Pexels/Raj Ovi
Ada banyak sikap emosional Mama dan Papa yang secara tidak sengaja diluapkan pada anak. Misalnya, berteriak ketika anak salah, memarahi anak tanpa sebab, atau berperilaku kasar secara fisik.
Perilaku seperti ini dapat menyebabkan dampak negatif pada anak. Terutama mental atau psikologis si Kecil. Anak dapat merasa tidak dicintai, tidak dihargai, dan merasa tidak berguna.
Maka, cobalah untuk tetap sabar dan tenang saat mendidik anak. Ajak anak untuk bersikap terbuka dan berdiskusilah. Hindari sikap emosional karena hanya membuang energi, Ma.
Editors' Pick
4. Mengancam anak
Pexels/Lucas Peveti
Mengancam mungkin menjadi salah satu perilaku yang sering tidak disadari. Misalnya, saat anak tidak mau menghabiskan makanannya, Mama akan mengancam untuk tidak membelikannya mainan.
Ancaman seperti ini mungkin dapat membuat anak langsung menuruti keinginan orangtua, tetapi tidak efektif dalam jangka panjang. Hal ini karena si Kecil akan terbiasa diancam terlebih dahulu untuk melakukan sesuatu.
Anak pun akan sulit bertanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari dan tidak percaya diri. Selain itu, Mama juga akan lelah karena harus membuang banyak energi untuk mengancam anak terus-menerus.
Untuk itu, tetapkan aturan yang jelas dan batasan-batasan dengan tegas. Ajarkan anak untuk disiplin dan beri pemahaman agar dapat menaati aturan dalam keluarga yang telah disepakati.
5. Mengerjakan semua tugas
Pexels/Tatiana Syrikova
Saat anak mengeluh akan tugas rumah atau tugas sekolah, banyak orangtua yang tentu saja tidak tega dan ingin membantu. Bahkan, tak jarang malah menyelesaikan semua tugas anak.
Membantu anak menuntaskan pekerjaannya adalah hal wajar. Namun, sebaiknya orangtua tetap melibatkan si Kecil.
Jika semua tugas anak dikerjakan oleh orangtua, mereka akan sulit untuk mandiri karena terlalu bergantung pada Mama dan Papa.
Selain itu, anak juga tidak percaya diri karena merasa bahwa setiap pekerjaannya tak maksimal tanpa bantuan orangtua.
6. Menyalahkan benda mati
Pexels/Josh Willink
Orangtua mungkin saja sering tidak sadar telah menyalahkan benda-benda mati di sekitarnya. Misalnya, saat anak menangis karena terjatuh dari tangga. Mama dan Papa akan menyalahkan tangga, bukan menyarankan anak untuk berhati-hati.
Kebiasaan ini secara tidak langsung dapat merugikan anak, lho. Mama perlu tahu bahwa menyalahkan benda-benda mati bukanlah hal yang bijak.
Menyalahkan benda mati sama saja dengan mengkambinghitamkan hal yang tidak semestinya.
Jika hal ini dilakukan terus-menerus, anak akan terbiasa untuk menyalahkan orang lain atau keadaan. Padahal, yang seharusnya dilakukan adalah introspeksi diri, Ma.
7. Memberikan barang mewah berlebihan
Pexels/Victoria Borodinova
Memberikan anak beragam barang atau fasilitas mewah mungkin menjadi suatu kepuasaan tersendiri bagi orangtua. Namun, hal ini dapat menyebabkan anak memiliki sifat matrealistis dan bisa saja tak bersyukur atas sesuatu.
Orangtua perlu mengetahui bahwa yang dibutuhkan anak, yaitu cinta dan kasih sayang. Bukan hanya sekadar materi.
Jadi, sebaiknya berikan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan saja. Ajari juga anak untuk selalu bersyukur, meski terhadap hal-hal kecil.
8. Membebaskan bermain gadget
Pexels/Andrea Piacquadio
Kehidupan saat ini tak terlepas dari gadget bahkan telah disebut sebagai kebutuhan. Baik bagi orangtua, maupun anak-anak.
Tak hanya dapat menjadi hiburan, penggunaan gadget juga bermanfaat sebagai media pembelajaran. Namun, penggunaan gadget pada anak sebaiknya dibatasi.
Mengingat kebiasaan menggunakan gadget yang berlebihan dapat berdampak serius bagi kesehatan. Misalnya, gangguan kesehatan mata, obesitas, hingga insomnia.
Sebaiknya, Mama memberikan aturan jelas tentang kapan dan seberapa lama waktu yang dapat digunakan anak untuk bermain gadget. Jangan lupa untuk selalu melakukan pengawasan agar si Kecil tak terpapar konten negatif, ya.
9. Menuruti semua keinginan
Pexels/Alexander Dummer
Orangtua pasti menginginkan segala hal terbaik untuk anak. Kebahagiaan anak pun menjadi hal utama dan paling penting bagi Mama dan Papa.
Hingga terkadang, menuruti segala permintaan anak menjadi kebiasaan yang tak disadari oleh orangtua. Padahal, kebiasaan seperti dapat merugikan anak.
Ketika anak terbiasa mendapatkan hal yang diinginkan, ia dapat tumbuh menjadi orang manja dan malas. Anak bisa saja selalu merasa bahwa segala keinginan dapat terwujud tanpa usaha.
Itulah 9 kebiasaan buruk orangtua yang bisa merugikan anak. Semoga Mama dan Papa dapat lebih bijak dalam mengasuh serta mendidik si Kecil sehingga hal-hal negatif di atas tidak terjadi, ya!