Saat menyikat gigi, Mama mungkin pernah menemui gusi si Kecil berdarah. Tak bisa dianggap sebagai masalah biasa. Berdarahnya gusi saat menyikat gigi bisa jadi suatu tanda masalah lain.
Lalu sebenarnya, apa sih penyebab gusi anak berdarah saat menyikat gigi? Apakah karena terlalu keras saat membersihkan gigi? Berdarahnya gusi anak saat menyikat gigi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, Ma.
Namun, biasanya disebabkan oleh penumpukan plak atau karang pada gigi. Banyaknya plak atau karang gigi tersebut membuat gusi mengalami peradangan sehingga dapat berdarah saat menyikat gigi.
Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan penyebab gusi berdarah pada anak saat menyikat gigi disertai dengan cara mengatasinya.
1. Gusi berdarah disebabkan oleh radang gusi
Pexels/Karolina Grabowska
Radang gusi atau dalam istilah kedokteran disebut sebagai gingivitis. Merupakan penyebab gusi berdarah saat menyikat gigi.
Peradangan gusi ini biasanya terjadi karena lapisan plak atau bakteri yang menumpuk pada gigi. Dikutip dari MedicalNewsToday, gingivitis adalah jenis penyakit periodontal yang tidak merusak.
Namun, jika gingivitis yang tidak diobati dapat berkembang menjadi periodontitis sehingga lebih serius dan bisa saja menyebabkan kehilangan gigi, Ma.
Tanda-tanda gingivitis biasanya meliputi, gusi merah dan bengkak yang mudah berdarah saat menyikat atau membersihkan gigi.
Editors' Pick
2. Jenis-jenis peradangan pada gusi
Pexels/Kellu Lacy
Secara umum, terdapat 2 jenis peradangan pada gusi (gingivitis), yaitu:
Gingivitis yang disebabkan oleh plak gigi. Hal ini dapat disebabkan oleh plak, faktor sistemik, obat-obatan, atau malnutrisi.
Gingivitis yang disebabkan oleh non-plak. Hal ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur tertentu. Bisa juga disebabkan oleh faktor genetik, kondisi sistemik (termasuk reaksi alergi dan penyakit tertentu), luka, atau reaksi terhadap benda asing, seperti gigi palsu.
3. Penyebab gusi mengalami peradangan sehingga mudah berdarah
Pexels/Ketut Subiyanto
Penyebab paling umum dari radang gusi adalah penumpukan plak bakteri di antara dan di sekitar gigi. Plak memicu respons imun yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan jaringan gingiva atau gusi. Bahkan pada akhirnya, dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, yaitu kehilangan gigi.
Plak gigi adalah biofilm yang terakumulasi secara alami pada gigi. Biasanya terbentuk oleh koloni bakteri yang mencoba menempel pada permukaan halus gigi.
Bakteri ini dapat membantu melindungi mulut dari kolonisasi mikroorganisme berbahaya, tetapi plak gigi juga dapat menyebabkan kerusakan gigi, dan masalah periodontal seperti gingivitis dan periodontitis kronis, infeksi gusi.
Jika plak tidak diangkat secara memadai, plak dapat mengeras menjadi karang gigi di pangkal gigi atau dekat gusi. Biasanya berwarna kuning dan hanya dapat dibersihkan secara profesional atau tindakan dokter dengan cara scaling.
Plak dan karang gigi yang tidak dibersihkan akan menumpuk sehingga akhirnya mengiritasi gusi. Gusi pun mengalami peradangan di sekitar pangkal gigi dan menjadi mudah berdarah.
4. Cara mengatasi gusi berdarah saat menyikat gigi
Pexels/Pixabay
Jika gusi berdarah pada anak disebabkan oleh gingivitis atau penumpukan plak dan karang gigi, maka Mama perlu membawa si Kecil ke dokter untuk mendapat perawatan.
Dokter gigi akan melakukan pembersihan profesional untuk menghilangkan plak, karang gigi, dan bakteri. Prosedur ini disebut dengan scaling dan perawatan saluran akar gigi.
Scaling akan menghilangkan karang gigi dan bakteri dari permukaan gigi dan di bawah gusi. Sedangkan perawatan saluran akar dapat menghilangkan bakteri yang dihasilkan oleh peradangan, menghaluskan permukaan akar, mencegah penumpukan karang gigi dan bakteri lebih lanjut, dan memungkinkan penyembuhan yang tepat.
Selain itu, restorasi gigi juga biasanya akan dilakukan apabila perlu. Misalnya, perbaikan pada gigi yang tidak sejajar atau mahkota yang tidak pas. Keadaan gigi seperti ini bisa saja mengiritasi gusi dan mempersulit pengangkatan plak selama perawatan mulut sehari-hari sehingga gusi radang dan mudah berdarah.
5. Pencegahan gusi berdarah akibat peradangan
Pexels/Cotton Bro
Selain perawatan ke dokter gigi yang tepat untuk mengatasi gusi berdarah. Mama juga perlu mengajarkan anak untuk melakukan perawatan lanjutan sebagai bentuk pencegahan, dengan cara:
sikat gigi 2 kali sehari atau, lebih baik lagi, setelah setiap makan atau ngemil,
gunakan sikat gigi yang lembut dan gantilah setidaknya setiap 3–4 bulan sekali,
pertimbangkan untuk menggunakan sikat gigi elektrik, yang mungkin lebih efektif dalam menghilangkan plak dan karang gigi,
gunakan obat kumur untuk membantu mengurangi plak di antara gigi,
lengkapi menyikat dan membersihkan gigi dengan pembersih interdental, seperti benang gigi sehingga gigi dapat bersih hingga ke bagian sela-selanya,
lakukan pemeriksaan dan pembersihan gigi profesional ke dokter gigi, setidaknya 6 bulan sekali.
Perhatikan juga asupan makanan dan minuman anak agar tidak menyebabkan kerusakan pada gusi dan gigi, Ma.
Itulah penyebab, cara mengatasi, dan pencegahan terhadap gusi yang berdarah saat si Kecil menyikat gigi. Semoga bermanfaat, ya.