Catat Ma, Tips Menghadapi New Normal untuk Kesehatan Anak Dari Ahlinya
Biasakan si Kecil untuk menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
13 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah pemerintah melonggarkan PSBB di Indonesia, kini masyarakat pun dapat menjalankan aktivitas seperti biasa yang disebut sebagai masa new normal. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kebijakan baru new normal dibuat agar masyarakat bisa hidup berdampingan dengan virus Covid-19. Harapannya, agar beragam sektor yang terdampak dapat dipulihkan kembali.
Masa new normal memungkinkan banyak orang untuk beradaptasi. Tak hanya bagi orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak. Maka, diperlukan adanya edukasi sehingga anak-anak dapat memahami kondisi pandemi saat ini.
Salah satunya dengan mengajarkan anak untuk menjalankan protokol kesehatan. Mulai dari mengenakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumuman, serta mencuci tangan agar terhindar dari paparan Covid-19.
Sebagai panduan, berikut Popmama.com berikan tips menghadapi new normal sehingga anak-anak bisa tetap aman dan terjaga dari penularan penyakit. Dikutip dari pernyataan dr. Cynthia Rindang K., Sp.A, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah.
1. Anak-anak bisa saja berisiko tertular Covid-19
Penting untuk orangtua ketahui bahwa anak-anak pun berisiko untuk terpapar virus Covid-19. Meskipun pada umumnya, anak yang terpapar cenderung tidak memiliki gejala berat.
"Anak-anak tidak kebal sehingga tetap berpotensi terpapar Covid-19. Gejalanya pun sama seperti pada orang dewasa. Mulai dari demam, batuk, atau diare, tetapi ringan," kata dr. Cynthia.
Selain bisa saja terjangkit, anak-anak dapat berisiko menularkan Covid-19 pada orang lain. Misalnya, melalui droplet dari batuk atau bersin. Bisa juga dari udara atau permukaan yang terkontaminasi.
Editors' Pick
2. Ajarkan cara menggunakan masker yang benar
Cara yang paling tepat dalam menghadapi new normal di masa pandemi seperti ini, yaitu dengan menjalankan protokol kesehatan secara benar. Salah satunya, mengenakan masker sebagai perlindungan diri.
"Pada anak-anak berusia 2 tahun atau lebih, penggunaan masker direkomendasikan oleh WHO. Sedangkan anak usia di bawah 2 tahun atau anak yang tidak sadar dan tidak mampu mengenakan masker sendiri, tidak direkomendasikan untuk mengenakan masker karena birisiko mengalami kekurangan masker," ujar dr. Cynthia.
Biasanya, anak-anak cenderung sulit untuk mengenakan masker karena mungkin timbul rasa tidak nyaman. Maka, orangtua perlu membiasakan anak untuk memakai masker di masa new normal seperti ini.
Dr. Cynthia menyarankan, "Ajak anak untuk berlatih menggunakan masker di rumah sehingga anak tidak merasa asing dengan benda tersebut. Bisa juga dikenalkan dengan cara kreatif, seperti memberi contoh penggunaan masker pada mainan favorit anak."
Selain itu, orangtua dapat membujuk anak untuk mengenakan masker dengan cara membelikan masker bergambar yang disukai. Berilah pemahaman tentang pentingnya penggunaan masker menggunakan bahasa yang mudah di pahami si Kecil.
"Ajarkan juga anak untuk menggunakan, melepas, dan membuang masker yang benar. Misalnya, sebelum mengenakan masker, tangan harus bersih, pastikan masker melindungi area hidung dan mulut dengan baik, hindari menyentuh masker saat digunakan," jelasnya.
Ia menambahkan, penting bagi Mama dan Papa untuk memberi tahu cara melepas masker yang benar pada anak. Dengan mempraktikkan cara melepas masker sekali pakai, yaitu lepas masker dari bagian belakang dan hindari menyentuh masker bagian depan, segera buang masker ke tempat tertutup, dan bersihkan tangan di air mengalir menggunakan sabun.