Polio merupakan penyakit infeksi yang timbul karena virus polio. Penyakit polio juga disebut dengan nama poliomyelitis. Umumnya, polio menyerang saluran pencernaan dan juga sistem saraf anak.
Infeksi virus polio ini sangat mudah menyebar di dalam tubuh, terutama pada anak-anak yang usianya berada di bawah 5 tahun.
Akan tetapi, penyakit polio bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit polio. Berikut Popmama.com telah merangkum informasi mengenai gejala, ciri-ciri, cara mencegah dan pengobatan polio. Simak yuk!
1. Penyebab polio
cdc.gov
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Virus polio masuk lewat rongga mulut atau hidung, lalu menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah. Polio mampu menyebabkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian akibat gagalnya atau lumpuhnya sistem pernapasan.
Ancaman polio menjadi besar jika cakupan vaksinasi polio rendah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa status Polio kini adalah Public Health of International Concern (PHEIC) atau sama dengan status Monkeypox.
2. Gejala polio
Pexels/Tima Miroshnichenko
Umumnya, virus polio melakukan masa inkubisa dengan memakan waktu 3 – 6 hari dan kelumpuhan terjadi dalam periode 7 - 21 hari.
Kebanyakan penderita polio yang terinfeksi (90%) tidak mempunyai gejala atau gejalanya hanya yang sangat ringan dan biasanya tidak dapat dikenali.
Sedangkan, pada kondisi lain, gejala awal polio ditandai dengan adanya demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai.
Apabila terdapat anak usia 15 tahun yang mengalami gejala lumpuh layuh mendadak, maka segera bawa anak ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Editors' Pick
3. Ciri-ciri polio
Freepik/Skorinko_alena
Ciri-ciri penyakit polio yang paling sering dijumpai adalah kerusakan sistem saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan (lumpuh layu), kemudian pada kasus yang lebih parah bisa menyebabkan kesulitan bernapas atau bahkan kematian. Sayangnya, beberapa orangtua masih belum tahu banyak mengenai ciri-ciri apabila anak terkena polio.
Polio juga menyebabkan kerusakan saraf tubuh yang membuat pertumbuhan tubuh anak menjadi asimetris. Sehingga cenderung menimbulkan gangguan bentuk tubuh.
Ciri-ciri penyakit polio dibagi menjadi tiga kategori, yakni:
1. Poliomyelitis Abortif
Poliomyelitis Abortif adalah infeksi polio ringan dan tidak menimbulkan kelumpuhan. Ciri-ciri jika anak mengalami polio ini adalah sebagai berikut:
Demam hingga 39,4 derajat Celcius
Nafsu makan berkurang
Mual atau muntah
Sakit tenggorokan
Tidak enak badan
Sembelit
Nyeri perut
2. Poliomyelitis Nonparalytic
Poliomyelitis Nonparalytic masuk dalam kategori penyakit polio ringan dan tidak menyebabkan kelumpuhan. Gejala umumnya tidak berlangsung lama. Ciri-ciri jika anak mengalami polio ini adalah sebagai berikut:
Nyeri otot di leher, batang tubuh, lengan, dan kaki
Kekakuan di leher dan di sepanjang tulang belakang
Peradangan selaput otak
3. Poliomyelitis Paralytic
Poliomyelitis Paralytic adalah jenis infeksi polio yang mempunyai gejala seperti polio non paralitik dan abortif. Ciri-ciri jika anak mengalami jenis polio ini adalah sebagai berikut:
Kelemahan otot di seluruh tubuh
Sembelit parah
Kelumpuhan di kandung kemih
Pengecilan otot
Pernapasan melemah
Batuk lemah
Suara serak
Kesulitan menelan
Kelumpuhan otot yang mungkin permanen
Ngiler
Mudah kesal dan marah
4. Cara mencegah polio
clevelandclinic.org
Polio dapat dicegah dengan melakukan imunisasi, imunisasi polio diberikan sebanyak 4 kali sampai anak berusia 4 bulan. Dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata di setiap wilayah tanpa terkecuali anak akan terhindar dari virus polio.
Lengkapi dosis vaksin polio tetes dan suntik sesuai dengan umur anak ya, Ma. Apabila anak belum mendapatkan imunisasi lengkap maka Mama bisa melakukan konsultasi dengan puskesmas setempat.
5. Apakah imunisasi polio aman diberikan?
Pexels.com
Imunisasi polio sangat aman dan efektif. Penggunaan imunisasi polio telah disetujui dan diawasi oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) dan sudah digunakan sejak tahun 1980-an di Indonesia.
Efek samping pada imunisasi polio biasanya tidak menyebabkan demam. Demam yang muncul pasca imunisasi merupakan salah satu tanda bahwa tubuh sedang membentuk kekebalan.
6. Pengobatan polio
Sebenarnya, hingga kini belum ditemukan obat yang dapat mengobati penyakit polio. Namun, penyakit polio dapat diatasi dengan melakukan vaksinasi atau imunisasi polio dan melaksanakan beberapa perawatan yang sesuai dengan anjuran dokter, seperti berikut ini:
Melakukan istirahat total atau bed rest.
Memberikan obat guna mengurangi rasa nyeri.
Obat antispasmodic untuk membuat otot menjadi rileks.
Antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih.
Untuk mencegah hilangnya fungsi otot lebih lanjut, maka disarankan juga untuk menjalani fisioterapi.
Nah, itulah informasi terkait mengenai gejala, ciri-ciri, cara mencegah dan pengobatan polio. Tetap jaga kesehatan dan semoga informasi kali ini bermanfaat ya, Ma.