Menjadi orangtua adalah perjalanan yang penuh tantangan dan kebahagiaan. Anak-anak adalah anugerah yang membawa kebahagiaan, tawa, dan cinta ke dalam rumah. Namun, membesarkan anak juga penuh dengan tantangan, kesabaran, dan pemahaman.
Setiap anak adalah individu unik dengan kebutuhan, perasaan, dan cara belajar yang berbeda.
Sebagai Mama, penting untuk mendekati mereka dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.
Sikap lembut tidak hanya membantu dalam membentuk karakter anak, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dan penuh kepercayaan antara Mama dan anak.
Berikut Popmama.com merangkum 7 alasan kenapa mama harus bersikap lembut kepada si Kecil.
1. Anak tidak mengenal konsep waktu
Freepik
Anak-anak, terutama balita, belum memahami konsep waktu secara penuh. Mereka sulit untuk beradaptasi terhadap penundaan dan menunggu.
Ketika mereka menginginkan sesuatu, mereka mengharapkannya segera. Oleh karena itu, ketika mereka marah atau frustrasi karena harus menunggu, Mama perlu bersikap lembut.
Dengan begitu, Mama dapat mengajarkan tentang kesabaran dan pentingnya menunggu dengan cara yang penuh kasih dan pengertian.
Hal ini akan membantu mereka belajar konsep waktu dengan lebih baik tanpa merasa tertekan atau tidak dimengerti.
2. Anak tidak mengerti kesalahan mereka
Thotsntots
Anak bingung
Anak-anak sering tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan karena belum memahami sepenuhnya konsekuensi dari tindakan mereka.
Misalnya, mereka mungkin memecahkan barang atau membuat kekacauan tanpa niat buruk. Mama perlu bersikap lembut ketika mengoreksi mereka.
Dengan cara ini, anak-anak dapat belajar tentang apa yang benar dan salah melalui penjelasan yang sederhana dan penuh cinta.
Menghadapi kesalahan mereka dengan kasih sayang dan pengertian membantu anak memahami pelajaran tersebut tanpa merasa takut atau cemas, serta membangun kepercayaan diri mereka dalam proses belajar.
Editors' Pick
3. Terkadang anak tidak bisa mengontrol emosi mereka
Freepik/karlyukav
Anak-anak seringkali belum mampu mengontrol emosi mereka dengan baik. Mereka mungkin merasa marah, sedih, atau frustrasi tanpa benar-benar memahami alasannya.
Mama perlu bersikap lembut dan sabar dalam membantu anak mengelola emosi mereka. Dengan cara ini, anak-anak dapat belajar mengenali dan mengekspresikan perasaan mereka secara sehat.
Sikap lembut Mama memberi mereka rasa aman dan memastikan bahwa mereka didengar dan dimengerti.
Ini juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan emosional yang penting, seperti empati dan kontrol diri, yang akan bermanfaat bagi mereka sepanjang hidup.
4. Anak belum bisa mengekspresikan perasaan mereka
Freepik
Banyak anak belum bisa mengekspresikan perasaan mereka dengan kata-kata. Mereka mungkin merasa cemas, takut, atau bingung, tetapi tidak tahu bagaimana mengungkapkannya.
Mama yang bersikap lembut dapat membantu anak-anak merasa diterima dan dipahami. Dengan memberi ruang dan dukungan, Mama dapat membantu anak belajar mengekspresikan perasaan mereka, baik secara verbal maupun non-verbal.
Ini menciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk mengembangkan kemampuan komunikasi mereka, mengurangi rasa frustasi, dan meningkatkan hubungan emosional antara Mama dan anak.
5. Sering mendengarkan kata “Tidak”
Freepik/peoplecreations
Anak-anak sering kali mendengar kata “tidak” dalam kehidupan sehari-hari mereka. Meskipun batasan itu penting, terlalu banyak larangan dapat membuat mereka merasa terkekang.
Mama bisa bersikap lembut dengan mengganti "tidak" dengan alternatif yang lebih positif. Misalnya, daripada mengatakan "tidak boleh bermain di sini," mama bisa berkata, "main di sini saja, ya."
Dengan memberikan alasan yang jelas, anak akan lebih mudah menerima batasan tanpa merasa tertekan. Pendekatan ini membantu anak memahami aturan dengan lebih baik dan merasa lebih dihargai.
6. Anak sulit untuk duduk diam
Pexels/Gustavo Fring
Anak-anak memiliki energi yang melimpah dan seringkali sulit bagi mereka untuk duduk diam dalam waktu yang lama. Hal ini bisa terjadi saat mereka sedang bermain, belajar, atau bahkan saat makan.
Mama yang bersikap lembut dan memahami kebutuhan mereka untuk bergerak membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan fisik dan mental mereka. Mama bisa mengatur waktu bermain aktif dan waktu tenang secara seimbang.
Dengan memahami bahwa ketidakmampuan anak untuk duduk diam bukanlah tindakan disengaja, Mama bisa mengelola harapan dengan lebih realistis dan memberikan dukungan yang diperlukan.
7. Anak sering disalahpahami
Freepik/bearfotos
Seringkali, perilaku anak-anak disalahpahami oleh orang dewasa. Apa yang terlihat sebagai kenakalan atau ketidakpatuhan mungkin sebenarnya adalah ekspresi dari kebutuhan atau ketidaknyamanan yang belum terpenuhi.
Misalnya, anak yang rewel mungkin merasa lelah atau lapar. Dengan bersikap lembut dan mencoba memahami perspektif anak, Mama dapat lebih mudah mengenali apa yang sebenarnya terjadi.
Respons yang penuh pengertian dan dukungan akan membantu anak merasa dimengerti dan dihargai, serta mempermudah komunikasi antara Mama dan anak dalam jangka panjang.
Demikian rangkuman mengenai alasan kenapa Mama harus bersikap lembut kepada si Kecil. Jangan lupa diterapkan ya, Ma.