Memberikan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak merupakan salah satu tugas penting bagi orangtua.
Namun, seringkali kita mendapati situasi dimana anak menolak untuk menghabiskan makanannya, dan sebagai respons, beberapa orangtua mungkin mencoba memaksa anak untuk menghabiskannya.
Meski niatnya baik, memaksa anak menghabiskan makanan dapat memiliki dampak negatif terhadap perkembangan dan hubungan mereka dengan makanan lho, Ma.
Berikut Popmama.com rangkum alasan mengapa tidak boleh memaksa anak menghabiskan makanannya.
1. Menghormati sinyal kenyang anak
Freepik/pressfoto
Setiap individu, termasuk anak-anak, memiliki mekanisme alami yang memberitahu mereka kapan mereka lapar dan kapan mereka kenyang.
Dengan memaksa anak menghabiskan makanannya, kita mengabaikan sinyal alami tubuh mereka.
Hal ini dapat membuat anak kehilangan kemampuan untuk mengenali dan merespons sinyal lapar dan kenyang mereka sendiri, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah makan di masa depan seperti overeating atau anoreksia.
2. Mencegah hubungan negatif dengan makanan
Freepik
Memaksa anak menghabiskan makanan dapat menciptakan asosiasi negatif antara makan dan tekanan atau stres.
Anak mungkin mulai melihat waktu makan sebagai momen yang menakutkan atau tidak menyenangkan, yang dapat mempengaruhi selera makan dan hubungan mereka dengan makanan secara keseluruhan. Mereka akan cenderung menghindar ketika sudah masuk waktunya.
Hubungan negatif ini bisa bertahan hingga dewasa dan mempengaruhi pola makan mereka di kemudian hari.
Editors' Pick
3. Menghindari resiko obesitas
Freepik/jcomp
Ketika anak dipaksa untuk makan lebih dari yang dibutuhkan tubuh mereka, mereka mengonsumsi kalori berlebih yang tidak diperlukan.
Kebiasaan ini, jika terus berlanjut, dapat meningkatkan resiko obesitas dan masalah kesehatan terkait seperti diabetes dan penyakit jantung.
Mengajarkan anak untuk makan sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka adalah langkah penting dalam mencegah obesitas sejak dini.
4. Mendorong kemandirian dan kepercayaan diri
Freepik
Memberikan anak kebebasan untuk memutuskan seberapa banyak mereka ingin makan membantu mereka mengembangkan rasa kemandirian dan kepercayaan diri.
Mereka belajar membuat keputusan sendiri dan memahami apa yang terbaik untuk tubuh mereka.
Hal ini juga membantu anak merasa dihargai dan didengar, yang dimana memiliki peran penting untuk perkembangan emosional dan psikologis mereka.
5. Mengurangi stres selama waktu makan
Freepik
Waktu makan seharusnya menjadi momen yang menyenangkan dan penuh kebersamaan bagi keluarga.
Memaksa anak untuk menghabiskan makanan akan membuat anak tertekan dan cenderung merasa stres.
Biasanya anak akan menunjukkan kemarahannya dengan menangis sehingga dapat membuat suasana yang kurang baik.
Dengan menghormati keinginan dan kebutuhan anak, waktu makan dapat menjadi lebih harmonis dan menyenangkan bagi semua anggota keluarga.
6. Mengajarkan kebiasaan makan yang sehat
Freepik/pvproductions
Anak-anak belajar dari pengalaman dan contoh yang diberikan oleh orangtua.
Dengan membiarkan mereka mendengarkan tubuh mereka dan makan sesuai kebutuhan, kita membantu mereka mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan berkelanjutan.
Mereka belajar untuk tidak makan berlebihan dan memilih makanan berdasarkan kebutuhan nutrisi dan rasa lapar mereka, bukan karena tekanan eksternal.
7. Mengakomodasi perbedaan kebutuhan nutrisi dan pertumbuhan
Freepik
Setiap anak memiliki kebutuhan nutrisi dan pola pertumbuhan yang berbeda.
Ada kalanya anak akan makan lebih sedikit karena berbagai alasan seperti tidak enak badan, stres, atau hanya karena mereka tidak terlalu lapar.
Memahami dan menerima perbedaan ini penting bagi Mama untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang dengan sehat tanpa membuat anak tertekan.
Mama bisa membuat jam makan yang teratur agar anak dapat merasa lapar sesuai dengan jadwal makan mereka.
Nah, itu tadi alasan tidak boleh memaksa anak untuk menghabiskan makanannya. Mulai menggunakan cara yang lebih lembut ya, Ma!