Dalam dinamika hubungan keluarga, peran orangtua sangatlah krusial dalam membentuk karakter dan masa depan anak.
Salah satu kesalahan yang sering muncul adalah keinginan orangtua untuk "menjadi teman" bagi anak-anak mereka.
Meskipun niat ini terlihat baik, kenyataannya peran orangtua tidak seharusnya disamakan dengan peran seorang teman.
Orangtua memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar dan mendalam, yaitu menjadi pembimbing, pelindung, dan panutan bagi anak.
Berikut Popmama.com membahas lebih lanjut mengenai relasi orangtua dan anak yang ideal tanpa menghilangkan otoritas orangtua.
Mengapa Orangtua Tidak Harus Menjadi Teman?
1. Kehilangan otoritas
Freepik/peoplecreations
Ketika orangtua berusaha menjadi teman, batasan otoritas seringkali menjadi kabur.
Anak mungkin merasa bahwa mereka memiliki hak yang sama untuk menentang keputusan orangtua, sehingga disiplin menjadi sulit diterapkan.
Anak membutuhkan figur otoritas yang jelas untuk belajar mengenai aturan, tanggung jawab, dan konsekuensi.
2. Kurangnya struktur
Freepik
Seorang teman biasanya berperan untuk mendukung atau menyenangkan hati, bukan menetapkan aturan.
Jika orangtua mengambil peran ini, anak bisa kehilangan struktur yang dibutuhkan untuk membangun kedisiplinan dan keteraturan dalam hidup mereka.
3. Mengurangi rasa hormat
Freepik
Dalam hubungan pertemanan, rasa hormat biasanya bersifat sejajar. Namun, dalam hubungan orangtua dan anak, rasa hormat ini perlu berjalan satu arah terlebih dahulu.
Anak belajar menghormati orangtua sebagai pembimbing utama. Jika peran ini diubah menjadi teman sejajar, anak mungkin merasa tidak perlu menghormati batasan atau nasihat orangtua.
Peran yang Tepat bagi Orangtua
Editors' Pick
1. Menjadi pembimbing
Freepik
Anak memerlukan arahan dari orang yang lebih dewasa dan berpengalaman.
Sebagai pembimbing, orangtua tidak hanya memberikan aturan, tetapi juga menjelaskan alasan di baliknya dan membantu anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
Peran orangtua ialah sebagai pendidik sekaligus pembimbing bagi anak. Sebab, awal dari pembentukan karakter anak dimulai dari bagaimana pola asuh yang diterapkan orangtua di rumah.
Membimbing anak dapat membuat mereka memiliki rasa hormat kepada orangtua.
2. Menjadi panutan
Freepik
Anak cenderung meniru perilaku orangtua. Dengan menjaga sikap dan tindakan yang positif, orangtua dapat menjadi teladan yang menginspirasi anak dalam berbagai aspek kehidupan, seperti etika kerja, moral, dan hubungan sosial.
Berperan sebagai teman dapat membuat orangtua kehilangan kesempatan menjadi panutan bagi anak. Mereka akan cenderung melihat orangtua pada posisi yang sama.
3. Menciptakan keseimbangan
Freepik/our-team
Meskipun penting untuk menjaga otoritas, orangtua juga perlu menjadi sosok yang hangat dan mendukung.
Anak harus merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan atau masalah mereka tanpa takut dihakimi.
Namun, dukungan ini tetap diberikan dalam kerangka peran orangtua, bukan sebagai teman.
Dampak Positif dari Relasi Orangtua yang Seimbang
1. Anak lebih mandiri
Freepik/mdjaff
Dengan adanya aturan dan batasan yang jelas, anak akan belajar untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka.
Mereka memahami bahwa setiap keputusan memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif.
2. Kedisiplinan yang terjaga
Freepik/jcomp
Relasi yang sehat antara orangtua dan anak membantu menciptakan disiplin tanpa perlu menggunakan cara-cara otoriter.
Anak akan menghormati aturan karena mereka memahami pentingnya aturan tersebut, bukan karena paksaan.
Tidak menjadi teman bagi anak tidak berarti bahwa orangtua dapat menerapkan pola asuh otoriter yang membuat mereka merasa tertekan. Namun, orangtua perlu memposisikan sesuai dengan porsi agar anak juga dapat berkembang dengan baik sehingga rasa hormat dan disiplin dapat terjaga.
3. Kepercayaan yang kuat
Freepik
Anak-anak yang merasa dipandu dan dihargai oleh orangtua cenderung memiliki hubungan yang lebih erat dengan mereka.
Kepercayaan ini dapat menjadi pondasi yang kokoh bagi hubungan keluarga yang harmonis.
Peran orangtua yang sesuai dengan porsinya dapat membentuk kepercayaan anak yang kuat kepada orangtuanya.
Demikian pembahasan mengenai relasi orangtua dan anak yang ideal tanpa menghilangkan otoritas orangtua.