Pentingnya Menetapkan Batasan yang Penuh Pengertian pada Anak

Batasan ini akan membuat hubungan Mama dan anak tetap hangat

5 Oktober 2024

Penting Menetapkan Batasan Penuh Pengertian Anak
Freepik/prostooleh

Membesarkan anak dengan penuh kasih sayang memerlukan keseimbangan antara memberikan kebebasan dan menetapkan batasan. 

Batasan yang baik bukan berarti mengontrol anak secara berlebihan, melainkan memberikan mereka panduan yang jelas agar dapat tumbuh dengan aman dan penuh tanggung jawab. 

Namun, batasan ini sebaiknya diterapkan dengan hati besar, di mana anak merasa dihargai dan dicintai dalam prosesnya. 

Berikut Popmama.com merangkum beberapa cara menetapkan batasan yang penuh pengertian pada anak.

1. Jelaskan alasan di balik batasan

1. Jelaskan alasan balik batasan
Pexels/Elly Fairytale

Penting bagi anak untuk memahami alasan di balik setiap aturan atau batasan yang ditetapkan. 

Ketika Mama menetapkan batasan, seperti membatasi waktu bermain game atau menetapkan waktu tidur, beritahu anak tujuan dari batasan tersebut. 

Misalnya, Mama bisa menjelaskan bahwa tidur yang cukup penting untuk kesehatan dan pertumbuhan mereka, atau terlalu banyak bermain game dapat mengganggu konsentrasi mereka di sekolah. 

Ketika anak memahami tujuan dari aturan, mereka cenderung lebih mudah menerima dan merasa dihargai. 

Pendekatan ini juga mengajarkan mereka cara berpikir kritis tentang aturan dan alasan di baliknya, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang bijak dan bertanggung jawab.

2. Berikan pilihan dalam batasan

2. Berikan pilihan dalam batasan
Freepik/tiarachardz

Meskipun batasan perlu diterapkan, memberikan anak pilihan dalam kerangka aturan yang telah ditetapkan dapat memberikan mereka rasa kontrol. 

Sebagai contoh, jika Mama membatasi waktu layar anak hanya satu jam per hari, biarkan mereka memilih kapan waktu tersebut akan digunakan. 

Mama juga bisa menawarkan alternatif kegiatan yang menarik, seperti menggambar, membaca, atau bermain di luar rumah. 

Dengan memberikan pilihan, anak merasa dihormati dan diakui kebutuhannya, sehingga mereka lebih terbuka untuk mematuhi aturan. 

Hal ini mengajarkan anak untuk mengambil keputusan dan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap pilihan yang mereka buat.

Editors' Pick

3. Jaga konsistensi namun fleksibel

3. Jaga konsistensi namun fleksibel
momjunction.com

Konsistensi dalam menerapkan aturan sangat penting untuk memberikan kepastian dan kejelasan pada anak tentang apa yang diharapkan dari mereka. 

Namun, penting juga untuk memiliki fleksibilitas dalam situasi tertentu. 

Jika ada kondisi khusus, seperti anak merasa sangat lelah atau memiliki tugas sekolah mendesak, Mama bisa mempertimbangkan untuk memberikan kelonggaran. 

Misalnya, jika batasan waktu tidur adalah jam 8 malam, tetapi anak sedang menyelesaikan tugas, berikan tambahan waktu dengan syarat tertentu. 

Pendekatan ini menunjukkan bahwa Mama memahami kebutuhan anak dan tidak terlalu kaku, sehingga mereka merasa dihargai dan dipahami dalam setiap situasi.

4. Tunjukkan empati

4. Tunjukkan empati
Freepik

Saat anak melanggar batasan, alih-alih langsung menghukum, cobalah untuk mendengarkan alasan di balik tindakan mereka. 

Mungkin mereka melanggar aturan karena merasa frustasi, sedih, atau tidak dipahami. 

Menunjukkan empati dengan mendengarkan perasaan mereka dan mengakui kesulitan yang mereka alami dapat memperkuat hubungan emosional antara Mama dan anak. 

Ini juga mengajarkan anak bahwa batasan bukanlah bentuk hukuman, melainkan cara untuk menjaga kesejahteraan mereka. 

Ketika anak merasa didengar dan dipahami, mereka cenderung lebih mudah mematuhi aturan di masa depan karena merasa bahwa perasaan mereka juga dihargai.

5. Libatkan anak dalam menetapkan batasan

5. Libatkan anak dalam menetapkan batasan
Pexels/Yan Krukov

Melibatkan anak dalam proses menetapkan batasan membantu mereka merasa memiliki andil dalam aturan yang ada. 

Misalnya, ajak anak berdiskusi tentang aturan apa saja yang diperlukan di rumah, seperti aturan waktu tidur atau waktu belajar. 

Mama bisa bertanya kepada mereka tentang pendapat mereka dan mengapa aturan itu penting. 

Ini memberi anak kesempatan untuk belajar bernegosiasi, memahami sudut pandang orang lain, dan merasa dihargai sebagai bagian dari keluarga. 

Anak yang terlibat dalam pembuatan aturan biasanya akan lebih patuh karena mereka merasa terikat pada keputusan yang mereka bantu buat, bukan hanya karena aturan dipaksakan dari orangtua.

6. Berikan pujian atas kepatuhan

6. Berikan pujian atas kepatuhan
Freepik/karlyukav

Memberikan apresiasi saat anak mematuhi batasan yang telah disepakati adalah cara yang efektif untuk memperkuat perilaku positif. 

Pujian tidak harus selalu dalam bentuk hadiah material, tetapi bisa berupa pengakuan verbal seperti, “Mama bangga kamu bisa tidur tepat waktu,” atau, “Kamu hebat sudah menyelesaikan tugas sebelum bermain.” 

Pujian seperti ini membuat anak merasa dihargai atas usahanya dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. 

Ini juga mengajarkan anak bahwa kepatuhan terhadap aturan adalah hal positif yang diakui dan diapresiasi. 

Dengan memberi pujian secara konsisten, anak akan lebih termotivasi untuk terus mengikuti aturan dengan baik.

7. Tunjukkan keteladanan

7. Tunjukkan keteladanan
Pexels/Alex Green

Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orangtua mereka. 

Oleh karena itu, menetapkan batasan yang besar hati juga perlu disertai dengan memberikan contoh bagaimana cara mematuhi aturan atau menghormati batasan dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, jika Mama menetapkan batasan waktu penggunaan gadget bagi anak, tunjukkan bahwa Mama juga mematuhi aturan serupa, seperti tidak bermain ponsel saat sedang makan bersama keluarga. 

Keteladanan ini membantu anak memahami bahwa aturan berlaku untuk semua orang dan bukan hanya untuk mereka saja. 

Dengan melihat orangtuanya konsisten dalam mematuhi batasan, anak lebih mungkin untuk mengikuti aturan dengan lebih tulus dan sukarela.

Demikian cara menetapkan batasan yang penuh pengertian pada anak. Semoga bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest