Pentingnya Menghargai Batasan Anak, Mama Wajib Tahu!

Menghargai batasan dapat menumbuhkan kepercayaan antar orangtua dan anak

25 September 2024

Penting Menghargai Batasan Anak, Mama Wajib Tahu
Pexels/Ketut Subiyanto

Menghargai privasi anak merupakan salah satu bentuk kepercayaan orangtua pada anak.

Ketika anak memasuki usia remaja, anak memiliki privasi serta batasan yang perlu dihargai oleh orangtua.

Menghargai batasan anak akan membentuk kepercayaan antar orangtua dan anak, sehingga akan menciptakan hubungan yang baik dan sehat.

Anak membutuhkan ruang untuk belajar menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab.

Menghargai batasan anak ini bukan memiliki artian tinggi-rendah, namun sehat-kurang sehat.

Banyaknya pembicaraan mengenai kasus ibu-anak artis yang sedang viral terkait anaknya yang dipaksa untuk pulang bisa menjadi salah satu contoh orangtua yang tidak dapat menghargai batasan anak.

Sehingga hal ini menjadi menarik untuk dibahas, mengapa penting untuk menghargai batasan anak.

Selengkapnya di Popmama.com.

Bagaimana Orangtua Bisa Menghargai Batasan Anak

Bagaimana Orangtua Bisa Menghargai Batasan Anak
Pexels/Anna Shvets

Menurut penjelasan dr. Dono dari instagram @dr_dono, anak-anak berhak punya privasi dan otoritas atas hidupnya, sehingga orangtualah yang meneladankannya.

Jangan memasang CCTV di kamar anak dan juga jangan memaksanya pulang dengan membawa rombongan.

Jika terdapat orangtua yang tidak bisa menghargai batasan anak-anaknya, ini menandakan bahwa mereka sendiri juga merasa kurang atau bahkan tidak berharga atas diri mereka sendiri.

Rasa berharga dapat tumbuh pada diri Mama dengan poin-poin berikut:

1. Merasa aman dengan diri sendiri

1. Merasa aman diri sendiri
Freepik/wayhomestudio

Setiap orang membutuhkan ruang untuk merasa aman dalam identitas dan emosinya. Menghargai batasan anak dapat dimulai dari Mama yang bisa merasa aman dengan diri sendiri. 

Ketika Mama bisa merasa percaya diri dengan perbedaan yang Mama punya, atau merasa aman dengan segala jenis perbedaan yang berbeda dengan Mama, dari situ Mama mulai bisa menghargai batasan dan preferensi anak.

Hal ini juga berarti membantu membangun kepercayaan diri dan memahami bahwa perasaan Mama valid. 

Dengan memiliki rasa aman pada diri sendiri, Mama dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan mental yang sehat dan mandiri bagi anak.

2. Merasa memiliki otoritas terhadap diri sendiri

2. Merasa memiliki otoritas terhadap diri sendiri
Freepik/benzoix

Setiap individu, termasuk anak-anak, memiliki hak atas tubuh dan keputusan mereka sendiri. 

Jika Mama bisa mulai menghargai mengenai pentingnya otoritas yang Mama punya, mulai dari hal sederhana seperti memilih pakaian atau kegiatan yang ingin dilakukan. 

Ini membantu memahami bahwa Mama memiliki kontrol atas pilihan hidup Mama. 

Begitu pula menghormati keputusan anak, meski terkadang berbeda dengan pandangan orangtua, adalah bentuk penghargaan atas batasan yang sehat. 

Memahami otoritas diri sendiri juga dapat membentuk rasa tanggung jawab dan kemandirian dalam diri anak saat mereka tumbuh dewasa.

Jika Mama tidak memiliki kedua poin diatas, baik Mama maupun anak akan sama-sama tidak memiliki batasan yang aman, sehingga kedua belah pihak akan saling melanggar batasan pihak lain.

Editors' Pick

Cara untuk Menghargai Batasan Anak

Cara Menghargai Batasan Anak
Freepik/bearfotos

Berikut merupakan cara untuk menghargai batasan anak yang bisa Mama terapkan.

1. Susun atau tegakkan batasan

1. Susun atau tegakkan batasan
Freepik/peoplecreations

Menetapkan batasan yang jelas adalah langkah awal agar anak memahami mana yang boleh dan tidak. 

Orangtua harus menyusun aturan yang konsisten serta sesuai dengan usia anak, sehingga mereka tahu kapan melangkahi batas. 

Penting bagi orangtua untuk menjelaskan alasan di balik aturan tersebut agar anak tidak merasa terkekang, melainkan dilindungi. 

Selain itu, konsistensi dalam menegakkan aturan akan membantu anak memahami pentingnya tanggung jawab atas tindakan mereka.

2. Beri anak privasi (ruang aman)

2. Beri anak privasi (ruang aman)
Freepik

Setiap anak membutuhkan privasi untuk mengeksplorasi diri sendiri. 

Memberi ruang pribadi yang aman, baik secara fisik maupun emosional, membantu mereka merasa dihargai sebagai individu. 

Contoh sederhananya adalah dengan menghormati kamar anak sebagai ruang pribadinya atau tidak membaca buku hariannya tanpa izin. 

Privasi juga memungkinkan anak untuk belajar bagaimana mengelola emosi dan berpikir mandiri, yang juga menjadi hal penting dalam pembentukan jati diri yang sehat.

3. Beri anak otoritas

3. Beri anak otoritas
Freepik

Anak perlu merasa memiliki otoritas atas diri mereka sendiri. 

Memberikan pilihan kepada anak, misalnya dalam hal apa yang ingin mereka pakai atau makan, akan membantu mereka belajar bertanggung jawab atas keputusan. 

Orangtua perlu menghormati pilihan anak, bahkan jika tidak selalu setuju, dan memberikan bimbingan yang tepat tanpa memaksakan kehendak. 

Memberikan ruang ini membantu anak berkembang menjadi individu yang mandiri dan percaya diri.

4. Pahami perubahan yang terjadi pada anak

4. Pahami perubahan terjadi anak
Freepik

Anak mengalami banyak perubahan, terutama dalam masa pertumbuhan. 

Mulai dari perubahan fisik hingga emosional, orangtua harus peka terhadap fase perkembangan ini. 

Memahami perubahan ini membantu orangtua menyesuaikan cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak. 

Fleksibilitas dalam menerima perubahan ini dan penyesuaian dalam cara menghargai batasan anak sangat penting agar hubungan orangtua dan anak tetap harmonis.

Sanksi Bagi Orangtua yang Melanggar Batasan Anak

Sanksi Bagi Orangtua Melanggar Batasan Anak
Pexels/SoraShimazaki

Jika orangtua memaksa anak yang kemudian dapat mengakibatkan pada pelanggaran hak privasi anak, dilansir dari perqara.com  terdapat sanksi hukum yang dapat dikenakan yaitu sebagai berikut:

1. Pasal 30 ayat (2) jo. 46 ayat (2) UU 11/ 2008

Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer dan/ atau sistem elektronik dengan cara apapun dengan tujuan untuk memperoleh informasi elektronik dan/ atau dokumen elektronik dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp700.000.000,- (Tujuh ratus juta rupiah).

2. Pasal 65 ayat (2) jo. Pasal 67 ayat (2) Undang-Undang Nomor 27 tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (“UU 27/2022”)

Setiap orang dilarang secara melawan hukum memperoleh atau mengumpulkan data pribadi yang bukan miliknya dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang dapat mengakibatkan kerugian subjek data pribadi dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).

3. Pasal 65 ayat (3) jo. Pasal 67 ayat (3) UU 27/2022

Setiap orang dilarang secara melawan hukum mengungkapkan data pribadi yang bukan miliknya, dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,- (empat miliar rupiah).

Demikian penjelasan mengenai mengapa penting menghargai batasan anak

Semoga bisa menjadi bahan introspeksi buat Mama agar dapat menjadi orangtua yang lebih baik lagi buat si Kecil.

Baca juga:

The Latest