7 Tanda Anak Sensitif, Mama Wajib Tahu!
Penting untuk mengenal tanda anak sensitif lho, Ma
21 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak sensitif adalah anak yang memiliki kepekaan tinggi terhadap perasaan, lingkungan, dan stimulasi eksternal.
Memahami tanda-tanda anak sensitif bisa membantu Mama dalam memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu anak tumbuh dan berkembang secara optimal.
Berikut Popmama.com merangkum tujuh tanda anak sensitif yang perlu diperhatikan oleh Mama.
1. Anak menolak perhatian dari Mama, padahal mereka membutuhkannya
Anak sensitif sering kali menunjukkan kontradiksi dalam perilakunya. Meskipun mereka sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua, mereka mungkin menolaknya ketika ditawarkan.
Penolakan ini bisa disebabkan oleh perasaan kewalahan atau tidak nyaman dengan cara perhatian yang diberikan. Anak sensitif membutuhkan pendekatan yang lebih lembut dan penuh pengertian.
2. Anak bersikap berbeda ketika dengan keluarga dan ketika dengan orang lain
Anak sensitif mungkin menunjukkan perilaku yang sangat berbeda ketika berada di rumah dibandingkan ketika mereka di luar saat berinteraksi dengan orang lain.
Di rumah, anak menunjukkan sikap yang agresif terhadap orangtua dan saudaranya. Namun, ketika anak sedang berinteraksi dengan orang lain, anak akan menunjukkan sikap yang baik, ramah, dan penuh perhatian.
Perbedaan sikap ini menunjukkan bahwa anak memiliki sikap yang sangat sensitif, biasanya anak bersikap sangat kontradiktif ketika di rumah dan diluar dikarenakan anak ingin mencari perhatian dari orang lain. Oleh karena itu, Mama harus menciptakan suasana yang nyaman dirumah bagi sang anak agar anak dapat merasa nyaman dan tidak berperilaku kasar.
3. Anak menganggap semua hal adalah sebuah kompetisi
Anak sensitif sering kali memiliki persepsi bahwa segala sesuatu adalah kompetisi. Mereka mungkin merasa perlu untuk selalu menjadi yang terbaik atau paling sempurna dalam segala hal yang mereka lakukan.
Hal ini bisa disebabkan oleh keinginan mereka untuk mendapatkan pengakuan. Anak yang sensitif akan lebih bersifat egosentris, sehingga mereka ingin semua perhatian akan dipusatkan kepada mereka.
Penting untuk Mama agar lebih memerhatikan anak agar mereka merasa mendapatkan perhatian yang cukup.
Editors' Pick
4. Anak mudah tersinggung terhadap hal-hal kecil
Anak sensitif cenderung bereaksi berlebihan terhadap hal-hal kecil yang mungkin diabaikan oleh anak-anak lainnya. Mereka bisa merasa sakit hati atau tersinggung oleh komentar atau tindakan yang tampaknya sepele.
Sensitivitas ini menunjukkan bahwa mereka merasakan emosi dengan sangat mendalam. Mama perlu berhati-hati dalam berkomunikasi dan memberikan dukungan emosional yang konsisten.
Anak yang mudah tersinggung terhadap hal kecil, biasanya dipicu oleh bagaimana respon orang sekitar terhadap dirinya. Mama juga perlu memperhatikan apakah Mama mudah terpancing emosi ketika anak melakukan atau menanyakan hal-hal sepele. Jika Mama mudah terpancing emosi, maka anak secara tidak langsung akan meniru sikap yang sama.
5. Mood anak tidak baik sehingga berdampak pada mood keluarga
Anak sensitif sering kali memiliki mood yang fluktuatif dan mempengaruhi suasana hati seluruh keluarga.
Ketika mereka merasa tidak nyaman atau kesal, mereka mungkin membutuhkan perhatian dan penyesuaian dari anggota keluarga lainnya untuk menjaga keseimbangan emosional.
Mama perlu mencari cara untuk membantu anak mengelola emosinya sendiri agar tidak selalu berdampak negatif pada lingkungan keluarga.
6. Anak menunjukkan perilaku perfeksionis
Anak sensitif sering kali memiliki kecenderungan perfeksionis. Mereka ingin segala sesuatunya berjalan sempurna dan bisa merasa sangat kecewa jika harapan mereka tidak tercapai.
Mereka mungkin takut membuat kesalahan dan berusaha keras untuk memenuhi standar tinggi yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri.
Mama perlu menyadari hal ini dan mulai membantu anak memahami bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan tidak apa-apa untuk tidak selalu sempurna.
7. Anak mudah merasa lelah atau ovewhelm
Anak sensitif dapat merasa lelah atau kewalahan lebih cepat daripada anak-anak lainnya karena mereka merasakan dan memperhatikan begitu banyak hal.
Mereka mungkin membutuhkan waktu lebih banyak untuk beristirahat dan memulihkan energi setelah beraktivitas atau setelah menghadapi situasi sosial yang intens.
Penting bagi Mama untuk memerhatikan kebutuhan istirahat anak dan memastikan mereka memiliki cukup waktu untuk pulih.
Cara Mendukung Anak Sensitif
Mendukung anak sensitif memerlukan pemahaman dan pendekatan yang lembut. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Mama:
- Berikan ruang pada anak: Anak sensitif mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru atau perubahan. Berikan mereka ruang untuk mengatur emosi mereka.
- Tunjukka empati: Dengarkan perasaan dan pikiran anak tanpa menghakimi. Validasi perasaan mereka agar mereka merasa dimengerti dan diterima.
- Ajarkan cara mengelola emosi: Bantu anak belajar cara mengelola emosi melalui teknik relaksasi, meditasi, atau aktivitas fisik.
- Tetapkan rutinitas yang konsisten: Anak sensitif lebih nyaman dengan rutinitas yang stabil. Usahakan untuk menjaga jadwal harian yang tetap.
- Tunjukkan apresiasi pada anak: Ketika anak berprestasi, berikan pujian yang tulus. Namun, ajarkan juga bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan tidak selalu harus menjadi yang terbaik.
Nah, itu tadi merupakan tujuh tanda anak sensitif yang perlu Mama ketahui. Jangan lupa untuk lebih memahami anak ya, Ma.
Baca juga:
- 10 Gambar Batik Mudah Untuk Anak SD
- 10 Contoh Kalimat Positif yang Membuat Anak Merasa Dihargai
- 5 Potret Pamela Bowie Dikaruniai Anak Pertama Laki-Laki