Belum Seminggu Masuk Sekolah Anak Sudah Tantrum? Begini Cara Atasinya!
Anak berusia 4-5 tahun kadang emosinya belum stabil, terus latih agar ia betah di sekolah
18 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika Mama memutuskan untuk menyekolahkan anak ke Taman Kanak-Kanak, pasti Mama perasaan sangat campur aduk, ya. Mungkin saja ini hari pertamanya di bangku kelompok bermain atau taman kanak-kanak. Mama yang sudah sounding soal sekolah jauh-jauh hari tentu juga merasakan perasaan campur aduk: senang, semangat, tetapi juga cemas.
Apa yang Mama cemaskan? Apalagi kalau bukan kemungkinan anak berperilaku tantrum saat mulai sekolah. Membayangkan ia menangis heboh di tengah keramaian sekolah saja sudah membuat Mama pusing ya!
Sebetulnya, apa sih yang mungkin dirasakan anak saat hari pertama mereka di sekolah? Ya, sama seperti Mama, ia pun sebetulnya merasa senang, bersemangat, tetapi ada kalanya rasa cemas berpisah dengan Mama itu menguat. Ia bingung bagaimana harus bersikap dan berperilaku saat berada di lingkungan baru dan Mama tidak ada di sampingnya.
Karena ia tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaan itu, anak merasa frustrasi, dan tantrum adalah wujud ekspresi atas perasaan campur aduk tersebut. Pusing juga ya, Ma.
Lalu, apa yang bisa Mama lakukan untuk mencegah anak tantrum ketika melalui hari-hari pertamanya menjadi anak sekolah?
1. Tidur lebih awal sejak seminggu sebelum sekolah
Ma, membenahi rutinitas harian usai liburan panjang itu perlu dilakukan paling tidak seminggu sebelum hari pertama sekolah. Awali dengan mengajak anak tidur lebih cepat dari biasanya. Misalnya, saat liburan anak tidur pukul 22.00, tetapi kali ini ia harus masuk kamar pukul 21.00.
Dengan memperbaiki rutinitas tidur ini, anak juga terdorong bangun lebih pagi pada esok harinya. Lambat laun, tubuhnya pun terbiasa untuk bangun pagi hingga tiba saatnya ia sekolah.
Editors' Pick
2. Kunjungi sekolah bersama anak
Ada beberapa anak yang merasa cemas saat pergi ke tempat baru. Sebagai antisipasi, Mama bisa mengajak anak mengunjungi sekolahnya dan menunjukkan bagian-bagian di lingkungan sekolah tersebut.
Lebih bagus lakukan kunjungan ini ketika pengumuman pembagian kelas sudah ada. Jadi, Mama juga bisa sekaligus mencari tahu di mana letak kelas baru si Kecil. Dengan menunjukkan kelas dan lingkungan sekolahnya, anak merasa lebih familier dan tidak begitu terkejut ketika datang di hari pertama sekolah.