Cara Belajar Gaya Kinestetik untuk Anak 4-5 Tahun
Begini cara belajar tepat untuk anak dengan gaya belajar kinestetik
20 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak anak lahir, kita sebagai orangtua berusaha memberinya stimulasi sedini mungkin.
Hal-hal sederhana seperti mengajaknya bicara, bercanda, mencium, dan memeluk pun bisa menjadi rangsangan penting bagi kelima indra yang ia punya.
Ketika usianya menginjak prasekolah atau 4-5 tahun, beberapa anak mulai memberi tanda bahwa ia memilih gaya belajar tertentu: visual, auditori, dan kinestetik. Biasanya, ia akan lebih mudah mempelajari hal-hal baru lewat salah satu gaya belajar itu.
Bagi sebagian anak, kebutuhan bergerak aktif ke sana ke mari lebih besar. Meski memang sudah menjadi masanya anak perlu ruang gerak ekstra, kebanyakan orangtua memahaminya secara berbeda.
Anak dengan gaya belajar kinestetik punya kebutuhan bergerak lebih tinggi, tetapi sering dipandang sebagai masalah perilaku.
Keluhan yang muncul antara lain anak tidak bisa diam, terlalu aktif, atau terkesan kurang fokus. Padahal, semakin Mama menyuruh anak ini untuk duduk tenang, semakin sulit ia belajar.
Inilah yang sering menjadi kendala anak bergaya belajar kinestetik. Lalu, apa yang bisa Mama lakukan jika si Kecil punya gaya belajar ini?
Editors' Pick
1. Kenali lebih dulu ciri-ciri gaya belajar kinestetik
Sekali Mama memahami bahwa gerakan-gerakan atau aktivitas yang dilakukan anak adalah caranya belajar, Mama pun lebih mudah mengajari anak banyak hal.
Ciri-ciri anak dengan gaya belajar kinestetik adalah:
- Ia harus selalu bergerak: menggoyangkan kaki, menari, mengetuk-ngetuk meja dengan pensil, dan lain-lain. Anak belajar lewat tubuh dan indra perabanya.
- Anak punya ingatan fisik yang tajam. Sekali ia melihat satu atau beberapa gerakan, ia bisa langsung mengulangnya dengan mudah.
- Anak punya koordinasi tubuh yang baik, termasuk koordinasi mata dan tangan serta kepekaan terhadap ruang gerak.
- Biasanya, anak dengan gaya belajar kinestetik kesulitan untuk duduk diam dalam waktu lama
- Sebagai konsekuensi poin di atas, anak dengan tipe ini pun mudah bosan
- Anak cenderung sulit belajar hal-hal yang berurutan jika hanya dijelaskan secara visual atau verbal
- Saat belajar, konsentrasinya mudah terpecah oleh situasi lain di sekitarnya
2. Mungkinkah anak punya lebih dari satu gaya belajar?
Tentu saja mungkin, Ma! Terlebih saat usia prasekolah, metode belajar yang dilakukan di sekolah pun merangsang kelima indra anak. Pendekatan seperti gerak, membacakan cerita, dan bermain membantu stimulasi kemampuan anak.
Namun, biasanya anak dengan gaya belajar kinestetik cenderung sulit mendengarkan. Ia lebih suka merekam informasi lewat gerakan tubuh dan visualisasi suatu hal.
Kombinasi keduanya justru membantu anak lebih fokus dan bisa mengingat apa yang telah ia pelajari dengan mudah.