5 Batasan Jika Marah pada Anak yang Perlu Mama Perhatikan
Marah kepada anak tetap tidak boleh melewati batas, Ma.
27 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membesarkan anak memang bukanlah hal yang mudah. Terkadang ada kesempatan saat kita lelah atau tidak dapat berpikir jernih dan anak kebetulan melakukan kesalahan sepele.
Ketika sedang lelah, hal sekecil apapun dapat menjadi pemicu amarah yang lebih besar. Jika emosi diluapkan pada anak, maka anak dapat merasa takut atau bahkan hingga trauma berkepanjangan hingga dewasa.
Karena itulah ketika sedang marah sekalipun orangtua tetap perlu menahan diri terutama ketika sedang di depan anak. Di bawah ini Popmama.com merangkum 5 batasan jika marah pada anak yang perlu Mama dan Papa ketahui. Yuk disimak!
1. Ambil waktu untuk menenangkan diri
Seringkali ketika sedang dilanda amarah, Mama dan Papa akan melakukan atau mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak bermaksud untuk diberikan pada anak.
Karena itu, baiknya Mama dan Papa mengambil waktu sejenak untuk menenangkan diri ketika menyadari amarah di dalam diri. Setelah memberikan waktu pada diri sendiri, biasanya kita akan merasa lebih tenang.
Setelah merasa lebih tenang, kita akan dapat mengatur diri supaya tidak marah hingga meledak-meledak pada anak.
Editors' Pick
2. Tidak berteriak pada anak
Anak umumnya akan merasa takut jika orangtua berteriak padanya. Hal tersebut dapat menjadi rasa trauma tersendiri, terlebih lagi jika hal yang sama terjadi berulang kali.
Selain itu, berteriak pada anak juga belum tentu akan membuat anak menurut. Boleh jadi anak malah menyimpan rasa dendam pada orangtua karena merasa disalahkan, padahal anak belum terlalu memahami apa yang benar dan salah.
Jika Mama dan Papa kelepasan berteriak pada anak, baiknya segera meminta maaf pada anak agar ia mengetahui bahwa tidak sebaiknya orang lain berteriak padanya, termasuk orangtuanya sendiri.