Tips dan Trik Anti Panik Saat Hadapi Anak yang Sedang Sakit
Panik berlebihan kadang-kadang juga bisa menular ke anak lho, Ma
14 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, wajar jika merasa sedih atau cemas ketika anak sedang jatuh sakit. Tapi bagaimana jika Mama sampai merasa panik berlebihan?
Menurut psikolog Monica Sulistiawati, respons panik dari orangtua saat anaknya sakit memang wajar, tetapi jika berlebihan dan tidak terkendali, efeknya bisa memengaruhi anak juga.
Anak cenderung akan merasa takut dan khawatir tentang kondisi apa yang tengah dialaminya, sampai kemudian Mama jadi panik. Bukan tidak mungkin juga anak justru akan jadi tertutup dan enggan mengungkapkan apa yang tengah dirasakannya.
"Anak kan lahir dari perut Mama, jadi ikatan batin serta emosinya kuat. Kalau Mama panik, anak juga ikut panik. Dia jadi mikir 'apa ya yang salah dari saya?' lalu 'apa saya bikin salah makanya Mama jadi cemas?'. Ini yang harus bisa dikelola oleh Mama," ungkap Monica dalam talkshow "Mama Anti Panik" bersama Betadine di Popmama Parenting Academy 2019 di Summarecon Mall Serpong, Minggu (13/10/2019).
Nah, bagaimana caranya supaya Mama tidak panik saat anak sedang sakit? Berikut informasinya:
Editors' Pick
1. Atur dan tarik napas dalam secara teratur
Monica mengungkapkan ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk membantu mengurangi cemas berlebihan dan panik saat anak sakit. Salah satunya yakni dengan mengatur napas.
Tarik napas dalam secara teratur dengan pola 6-2-7. Ini berarti Mama perlu menarik napas dalam selama 6 detik, tahan selama 2 detik, kemudian keluarkan secara perlahan-lahan selama 7 detik.
"Jika ritme napas teratur, otak lama-kelamaan juga akan tenang. Mama pun jadi lebih tenang juga," imbuhnya.
2. Turunkan nada bicara pada anak
Sebelum meminta anak untuk tenang, Mama juga perlu tenang terlebih dahulu. Yang tak kalah penting, kontrol dan turunkan nada bicara pada anak, ya.
Menurut Monica, menurunkan nada bicara bisa meningkatkan rasa nyaman pendengarnya, yang dalam hal ini adalah anak. Jika anak sakit kemudian Mama panik dan berbicara dengan nada tinggi, anak justru bisa semakin takut. Bukan tidak mungkin, ujung-ujungnya anak pun bisa ikut panik, Ma.
Berbicara dengan nada rendah juga bisa membantu mengendalikan emosi anak. Anak yang mungkin tadinya sedang merasa takut, marah atau sedih karena tidak nyaman, bisa menjadi lebih nyaman jika Mama menanggapi ucapannya dengan baik.