5 Manfaat Permainan Sensori bagi Kecerdasan Otak Anak
Apa saja ya manfaat dari permainan sensori bagi tumbuh kembang dan kecerdasan anak?
24 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama pernah dengar metode montessori?
Metode belajar yang pertama kali digagas oleh seorang ilmuan asal Italia, Dr. Maria Montessori, ini menekankan pada konsep belajar sambil bermain.
Belakangan metode ini semakin populer diterapkan pada proses belajar balita di rumah.
Nah, salah satu konsep belajar yang paling diminati adalah permainan sensori atau sensory play.
Permainan sensori adalah permainan yang mengaktifkan satu atau lebih panca indera mereka.
Permainan ini menekankan pada rangsangan indera pengelihatan, indera peraba atau sentuhan, suara, bau dan gerakan.
Permainan sensori memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Pasalnya, menurut Dr. Maria Montessori, anak adalah ‘sensorial explorer’ dimana secara naluriah anak belajar tentang lingkungan sekitarnya melalui panca inderanya.
Nah, manfaat apa saja ya yang didapat si Kecil dari permainan sensori ini? Simak rangkuman Popmama.com berikut ini.
1. Perkembangan kognitif
Permainan sensori dapat melatih konsentrasi serta kemampuan berpikir anak yang berguna sebagai bekal untuk persiapan masuk sekolah.
Secara tidak langsung, permainan sensori juga melatih anak untuk menganalisa tentang suatu proses yang mereka jalani.
Misalnya, ketika berlatih memindahkan air dari teko ke dalam botol.
Pada prosesnya, anak berpikir dan menganalisa bagaimana caranya agar air tidak tumpah saat dipindahkan.
Aktivitas ini melatih anak untuk mengasah kemampuan berpikirnya menjadi lebih kritis dan analitis.
Editors' Pick
2. Stimulasi motorik halus dan motorik kasar
Sebagian besar permainan sensori ini menekankan pada stimulus motorik halus dan motorik kasar anak.
Ada beragam permainan yang bisa Mama pilih sesuai usia anak.
Misalnya, memindahkan serta mengelompokkan bola plastik atau pom pom menggunakan pinset atau sendok ke dalam wadah yang berbeda sesuai warna yang sudah ditentukan.
Ada berbagai stimulus yang terjadi pada aktivitas ini.
Pertama, merangsang motorik halus saat tangan anak menggenggam media untuk memindahkan bola agar tidak jatuh.
Kedua, mengembangkan koordinasi mata dan tangan yang sangat penting untuk melakukan aktivitas dengan tingkat yang lebih sulit, seperti menulis atau mengikat sepatu.
Ketiga, stimulus kecerdasan otak ketika anak berpikir bagaimana caranya memindahkan bola tersebut ke dalam wadah dengan warna bola yang tepat.
Lain halnya ketika Mama memberi tantangan kepada si Kecil untuk melewati rintangan demi mendapatkan mainan atau makanan kesukaannya yang sudah diletakkan diujung rintangan.
Aktivitas ini berguna melatih motorik kasar dan gerak tubuh si Kecil.
3. Perkembangan bahasa
Ada kata-kata tertentu yang sulit dijelaskan kepada anak, misalnya lunak, keras, empuk, mengembang, tumpah dan masih banyak lagi.
Kata-kata tersebut maknanya akan lebih mudah dipahami ketika anak mengalaminya langsung.
Nah, melalui permainan sensori, anak dapat mengenal kata-kata baru sekaligus memahami maknanya. Misalnya, anak belajar kata “lengket” atau “kenyal” saat ia bermain slime atau pasir kinetik.
4. Melatih kreativitas dan imajinasi
Salah satu jenis permainan sensori, yakni open-ended play, dimana anak bebas bereksplorasi pada bahan-bahan yang sudah disiapkan. Permainan ini efektif melatih kreativitas dan imajinasi anak.
Coba Mama siapkan beberapa peralatan seni seperti kertas warna, lem, cat air atau krayon, gunting dan beberapa stik es krim.
Kemudian beri tantangan anak untuk menciptakan suatu kreasi dari bahan-bahan tersebut.
Mama akan terkejut melihat imajinasi anak mama saat menjelaskan hasil karyanya.
5. Meningkatkan bonding orangtua dan anak
Manfaat yang paling dirasakan dari permainan sensori adalah memperkuat bonding antara orangtua dan anak.
Guna mendapatkan hasil yang optimal dari permainan ini, orangtua perlu mendampingi anak saat beraktivitas.
Peran orangtua tidak hanya sebatas mengarahkan saja, tetapi juga sebagai penyemangat dan bahkan ikut langsung melakukan aktivitas bersama anak.
Dengan begitu, konsep belajar akan terasa lebih menyenangkan serta hasil yang didapat oleh anakpun lebih optimal.
Selamat berkreasi ya, Ma!
Baca juga:
- 5 Bahan Makanan yang Aman untuk Jadi Permainan Sensori Anak Balita
- 7 Permainan Sensori yang Aman untuk Anak
- 5 Manfaat Permainan Sensori Bagi Kecerdasan Otak Anak