Pelajari Ya Ma, Serba Serbi Infeksi Saluran Kencing pada Anak Balita
8 dari 10 anak yang menderita ISK adalah anak perempuan!
4 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Daya tahan tubuh yang masih lemah menyebabkan balita mudah sekali terserang penyakit. Salah satu jenis penyakit yang seringkali menyerang anak-anak usia balita adalah infeksi saluran kencing (ISK).
Kebanyakan kasus ISK disebabkan oleh bakteri Escherichia Coli (E. Coli) yang berasal dari saluran cerna. Bakteri ini kemudian menginfeksi saluran kemih yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
Infeksi bisa terjadi di mana saja di sepanjang saluran kemih ini, namun saluran bagian bawah (uretra dan kandung kemih) yang paling sering terinfeksi atau disebut juga sistitis.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum penjelasan yang perlu Mama ketahui.
1. Penyebab infeksi saluran kencing
Kebersihan di sekitar alat kelamin menjadi faktor utama penyebab terjadinya ISK, dan kasus ini sebagian besar terjadi pada bayi dan balita yang sering menggunakan popok.
Bayi dan balita cenderung lebih sering buang air kecil dibandingkan orang dewasa. Oleh sebab itu, jika popok tidak sering diganti dan dibiarkan dalam kondisi basah, dapat memicu bakteri untuk berkembang biak pada kulit di daerah selangkangan yang kemudian menginfeksi alat kelamin.
Faktor lain yang memicu terjadinya ISK adalah adanya kelainan pada struktur atau fungsi saluran kemih, seperti penyumbatan pada suatu tempat di sepanjang saluran urin normal.
Fakta lainnya membuktikan bahwa infeksi saluran kencing (ISK) ini lebih banyak terjadi pada anak perempuan.
Sebab anak perempuan memiliki uretra yang lebih pendek, sehingga memungkinkan bakteri dari usus pindah ke kandung kemih.
Kasus ISK ini juga banyak terjadi pada anak laki-laki yang belum disunat, karena bakteri dapat bersembunyi dan terbentuk di bawah kulup penis sebelum masuk ke dalam saluran kencing.
Editors' Pick
2. Gejala infeksi saluran kencing
Salah satu gejala yang paling mudah dideteksi dari penyakit ini adalah ketika anak mengeluh kesakitan saat buang air kecil.
Kemudian anak terlihat lebih sering buang air kecil, namun tidak tuntas dan urin pun berwarna keruh serta berbau tajam.
Gejala tersebut lalu akan diikuti oleh demam, nyeri di bagian perut bawah serta menurunnya nafsu makan anak.
Baca juga: Waspada Bahaya Infeksi Saluran Kencing pada Bayi!
3. Cara mengobati infeksi saluran kencing
Jika si kecil mengalami gejala ISK maka segeralah periksa ke dokter guna menegakkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab penyakit. Namun pada kasus ISK yang parah hingga menyebabkan dehidrasi pada anak, dokter biasanya merekomendasikan anak untuk dirawat inap.
Meskipun bukan tergolong penyakit kronis, ISK perlu segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi. Jika terlambat diobati akan berakibat fatal bagi kesehatan anak, salah satunya adalah kerusakan ginjal.
4. Cara menegah terjadinya infeksi saluran kencing pada anak
Cara paling ampuh untuk mencegah terjadinya ISK adalah dengan menjaga kebersihan alat kelamin si kecil, misalnya dengan rajin mengganti popok atau mengajarkan toilet training sejak dini.
Ajari anak untuk menyeka kotoran dari depan ke belakang saat buang air, sehingga kuman dan bakteri tidak masuk ke saluran kencing.
Kemudian yang tidak kalah penting lagi adalah membiasakan anak untuk banyak minum air putih serta mengurangi konsumsi kafein yang terdapat pada minuman kopi atau teh guna menghindari resiko terjadinya ISK. Sebab kafein juga dapat mengiritasi kandung kemih.
Sudah paham kan Ma bahaya infeksi saluran kencing pada balita? Maka dari itu penting sekali untuk selalu menjaga kebersihan, terutama pada area di sekitar alat kelamin anak demi mencegah terjadinya ISK.
Baca juga:
- Cara Mengajarkan Toilet Training Bedasarkan Zodiak Anak
- Waspada Bahaya Infeksi Saluran Kencing pada Bayi!
- 5 Vitamin untuk Mengatasi Anak yang Susah Buang Air Besar