Tips Melatih Anak Terhindar dari Upaya Penculikan
Kasus penculikan memang menyeramkan, oleh karena itu bekali anak dengan tips menghindari penculikan.
5 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di jaman sekarang banyak sekali kasus penculikan anak yang terjadi. Biasanya terjadi di pusat perbelanjaan maupun tempat wisata.
Tetapi tak jarang pula terjadi di lingkungan sekolah bahkan perumahan. Oleh karena itu sebagai orangtua kita harus ekstra berhati-hati dan tetap mengawasi si Kecil dimanapun kita berada.
Pada anak yang sudah bisa diberi pengertian dan bisa berbicara, Mama perlu memberikannya materi menjaga diri supaya terhindar dari upaya penculikan.
Apa saja 7 Tips melatih anak supaya terhindar dari penculikan versi Popmama.com?
1. Biasakan anak berani menolak pada orang asing
Mengajarkan anak untuk berani menolak ajakan orang asing merupakan upaya pencegahan yang sangat baik agar tidak terjadi penculikan.
Mama bisa melatihnya untuk tidak berbicara pada orang asing atau yang tidak dikenal serta menolak pemberian apapun dari orang asing.
Ingatkan pada si Kecil agar memberontak dan teriak apabila dipaksa pergi ke suatu tempat atau dibawa paksa.
Jangan lupa untuk selalu mengingatkan anak bahwa kejahatan dapat terjadi dimanapun dan jangan tergoda rayuan orang yang tidak dikenal yang mengiming-imingi sesuatu, misalnya makanan, minuman, barang maupun mengunjungi tempat tertentu.
Mama bisa menguji pemahaman si Kecil dengan bertanya, "Kalau kamu diajak sama om itu tanpa sepengetahuan Mama, dan mau dikasih coklat atau mainan yang kamu ingin banget, kamu mau nggak?".
2. Perbedaan orang asing dan orang yang dikenal baik
Ajarkan pada si Kecil bahwa orang asing adalah mereka yang bukan bagian dari keluarga maupun kerabat dekat.
Ingatkan bahwa tidak semua orang memiliki niat yang baik. Ada beberapa yang terlihat baik tetapi sebenarnya memiliki modus tertentu yang jahat seperti penculikan.
Biasakan pada anak untuk selalu waspada dan tidak percaya begitu saja pada orang yang tidak dikenal.
Editors' Pick
3. Siapa yang dapat dimintai bantuan?
Bekali anak dengan ilmu menghindari penculikan dengan cara meminta bantuan orang lain.
Tidak ada salahnya mengenalkan teknologi telepon genggam pada anak dan minta ia menghafalkan nomer handphone darurat yang harus ia hubungi dalam kondisi tertentu.
Jelaskan pula bila ia dalam keadaan darurat dan tidak membawa handphone minta si Kecil meminta bantuan pada satpam, polisi, pegawai kantor, maupun petugas kebersihan dan penjaga toko yang diharapkan mampu membantunya keluar dari kesulitan.
4. Biasakan anak bercerita
Jadikan bercerita sebagai rutinitas sehari-hari. Komunikasi ini memungkinkan Mama mengetahui aktifitas si Kecil sehari-hadi dan dengan siapa saja ia berinteraksi. Jangan lupa beri pendidikan seks sejak dini, dan ingatkan jangan sampai orang lain memegang organ vital.
Beri penjelasan bahwa yang boleh memegang organ vital si Kecil hanyalah Mama, Papa dan dokter, itupun saat ada orangtua.
Beritahu anak jika ada yang berusaha memegang organ vital, tandanya anak sedang dalam bahaya. Dalam kondisi ini anak harus dapat menghindar dan pergi sejauh mungkin ke tempat aman dimana ada banyak orang disekitarnya.
Beri penjelasan juga pada anak bahwa tidak ada seorangpun yang boleh melakukan penindasan padanya baik secara verbal maupun fisik.
Penindasan secara verbal biasanya dalam bentuk hinaan sementara penindasan fisik berupa pemukulan, penjambakan, pencubitan dan lain sebagainya.
Minta anak untuk melapor pada guru dan Mama bila ada temannya yang bertindak seperti itu.
5. Gunakan password tertentu
Buatlah kesepakatan dengan anak apabila Mama tidak dapat menjemputnya ke sekolah dan diwakilkan oleh orang lain, maka orang tersebut harus menyebutkan password yang telah disepakati antara Mama dan si Kecil.
Apabila password-nya salah maka minta anak untut tetap tinggal di sekolah sampai ada yang menjemputnya dengan membawa password yang benar.
Beritahu anak untuk tidak memberitahu password tersebut kepada siapapun. Minta ia menanyakan identitas si penjemput dan berikan pertanyaan spesifik seperti nama orangtua maupun alamat rumah si Kecil.
6. Komunikasi dengan guru dan orangtua murid
Jalinlah komunikasi yang baik dengan guru dan orangtua murid yang lain. Apabila Mama sedang tidak dapat menjemput si Kecil, jangan lupa untuk memberitahu guru di sekolah mengenai identitas si penjemput nantinya, apakah itu pengasuh, sanak saudara atau teman Mama.
Mama juga bisa meminta bantuan orangtua murid lain untuk mengawasi si Kecil dan mengantarnya pulang jika rumahnya berdekatan.
7. Berteriak minta tolong
Saat hendak bepergian ingatkan anak untuk tidak jauh dari Mama. Ingatkan pula bila terpisah maka anak harus meminta pertolongan pada orang lain misalnya meminta diantar ke pusat informasi.
Dengan begitu pihak mal atau tempat wisata dapat memberi pengumuman bahwa ada anak hilang dengan menyampaikan ciri-cirinya.
Ingatkan pula pada anak bila ada orang asing mendekat dan mencurigakan jangan ragu untuk berteriak minta tolong, menangis dan memanggil nama Mama.
Nah, itulah 7 tips melatih anak supaya terhindar dari upaya penculikan. Mama juga bisa memasukkan si Kecil ke sekolah bela diri supaya ia makin matang dalam ilmu menjaga diri sendiri.
Baca juga: Waspadai 5 Modus Baru Penculikan Anak, Acha Septriasa pun Buka Suara