Hindari 5 Kesalahan dalam Mendidik Anak
Jangan lakukan 5 hal ini dalam mendidik anak agar tumbuh kembangnya optimal
16 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita adalah produk hasil pendidikan orangtua kita.
Ada banyak hal yang dapat kita ambil dari pengalaman kita sebagai anak baik sisi positif maupun negatif.
Meskipun sangat ingin menerapkan pola didik yang ideal, tak jarang kebiasaan buruk orangtua saat mendidik kita dulu terbawa dalam cara kita memperlakukan anak.
Hal ini dapat terjadi karena pengalaman menahun sejak kecil membuat kita merasa lumrah melakukan hal tersebut untuk mendidik anak.
Pola asuh yang diterapkan orangtua menjadi setelan alam bawah sadar yang dapat muncul sewaktu-waktu tanpa kita sadari.
Padahal tidak semua pola asuh orangtua kita baik diterapkan untuk perkembangan anak lho.
Popmama.com akan membagikan 5 jenis kesalahan dalam mendidik anak berikut ini:
1. Menyalahkan benda mati
Sering kali orang tua kita dahulu menyalahkan benda mati, misalnya saat kita tersandung meja maka mereka akan memukul meja dan berkata “Cup sayang, jangan nangis lagi. Meja-nya nakal ya. Nih udah Mama pukul".
Pola asuh seperti ini tidak baik untuk perkembangan anak karena dengan memukul benda mati akan mengajarkan pada anak bahwa ia dapat menyalahkan apapun atas kondisi yang menimpanya.
Dikhawatirkan kebiasaan buruk ini terbawa hingga anak dewasa.
Apabila ini terjadi maka di masa depan nanti anak akan terbiasa menyalahkan orang lain atas peristiwa yang dihadapi.
Lebih baik Mama membiasakan si Kecil untuk menghadapi peristiwa yang menimpanya dengan bijak.
Misalnya saat anak tersandung sesuatu cukup ucapkan "Lain kali hati-hati ya sayang supaya tidak tersandung lagi."
Editors' Pick
2. Sering berbohong hal kecil
Salah satu hal yang sering dilakukan orangtua kita jaman dahulu adalah berbohong hal kecil dan sering.
Hal ini mereka lakukan agar anak menuruti permintaannya dalam waktu singkat.
Orangtua Mama saat hendak pergi ke kantor pasti pernah berkata "Mama pergi cuma sebentar kok sayang, nggak lama". Padahal kenyataannya mereka pergi dari pagi sampai sore.
Daripada berbohong lebih baik berkata jujur pada anak dan beri pemahaman bahwa orangtua harus bekerja terlebih dahulu dan akan pulang di sore hari.
Mama bisa mengatakan, "Mama pamit kerja ya sayang nanti sore Mama pulang, supaya hari Minggu nanti kita bisa beli mainan".
Si Kecil pun lambat laun akan memahami aktifitas rutin Mama setiap harinya dan akan lebih tenang nantinya.