10 Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun agar Cerdas, Ini Rahasianya!

Anak yang cerdas berasal didikan yang cerdas, terapkan 10 cara ini dalam mendidik anak usia 5 tahun!

4 September 2024

10 Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun agar Cerdas, Ini Rahasianya
Freepik/ Lifestylememory

Mengasuh anak usia 5 tahun bisa menjadi tantangan tersendiri, Ma. Di usia ini, anak sedang dalam fase penting untuk perkembangan otaknya. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk tahu cara mendidik anak usia 5 tahun agar menjadi anak cerdas, baik dari segi intelektual maupun emosional.

Yuk, simak 10 cara yang telah dirangkum Popmama.com untuk membantu si Kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas!

1. Berikan nutrisi yang seimbang

1. Berikan nutrisi seimbang
Pexels / Alex Green

Memberikan makanan yang bergizi adalah salah satu kunci utama agar otak anak berkembang dengan optimal, Ma. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal berjudul "The role of nutrition in children's neurocognitive development, from pregnancy through childhood", anak-anak yang mendapatkan asupan nutrisi seimbang cenderung memiliki perkembangan kognitif yang lebih baik.

"Cognitive development is influenced by many factors, including nutrition. There is an increasing body of literature that suggests a connection between improved nutrition and optimal brain function."  (Nyaradi A, Li J, Hickling S, Foster J, Oddy WH, 2013).

Peningkatan kebutuhan nutrisi dapat meningkatkan fungsi otak yang optimal. Pastikan makanan yang Mama sajikan kaya akan nutrisi seperti omega-3 dari ikan, zat besi dari sayuran hijau, dan vitamin D dari susu atau produk olahannya.

Selain memberikan makanan bergizi, Mama juga perlu mengajarkan anak tentang pentingnya memilih makanan sehat sejak dini. Kebiasaan baik ini dapat menjadi salah satu cara mendidik anak agar cerdas.

2. Ajak anak aktif bergerak

2. Ajak anak aktif bergerak
Freepik/jcomp

Aktivitas fisik memiliki manfaat besar bagi perkembangan otak anak dan merupakan salah satu cara agar anak menjadi cerdas. Dengan bermain dan bergerak, Mama dapat membantu anak mengembangkan keseimbangan, koordinasi, dan keterampilan motorik yang kuat.

Ajaklah anak untuk berlari, bermain bola, atau bersepeda di luar rumah agar tubuh dan otaknya berkembang dengan baik.

3. Rutin membacakan buku

3. Rutin membacakan buku
Pexels/Andrea Piaquadio
Ibu dan anak membaca buku

Membaca buku bersama anak setiap hari dapat merangsang perkembangan bahasa dan meningkatkan imajinasi mereka.

Selain meningkatkan kemampuan bahasa dan imajinasi, membacakan buku juga membantu anak memahami berbagai emosi dan situasi sosial.

Mereka juga belajar tentang empati dan cara menghadapi berbagai tantangan melalui karakter dalam cerita. Aktivitas ini juga dapat memperluas kosa kata mereka dan memperkenalkan konsep-konsep baru yang akan bermanfaat ketika mereka mulai bersekolah.

Aktivitas membacakan buku ini juga merupakan salah satu cara efektif untuk membuat anak menjadi cerdas.

4. Batasi anak dalam penggunaan gadget

4. Batasi anak dalam penggunaan gadget
Freepik

Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dapat berdampak negatif pada perkembangan sosial dan emosional anak.

Twenge dan Campbell (2018) menuliskan penelitian mengenai hubungan antara waktu menatap layar dengan rendahnya kesejahteraan psikologis yang menyatakan bahwa anak-anak yang sering menggunakan gadget cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan sosial mereka dan dapat menimbulkan kecemasan serta depresi.

Mengatur waktu penggunaan gadget juga berarti memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Ketika interaksi sosial secara langsung lebih diprioritaskan, anak-anak dapat belajar membaca ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan cara berkomunikasi yang efektif dengan orang lain.

Editors' Pick

5. Berikan permainan kreatif

5. Berikan permainan kreatif
Pexels/Pavel Danilyuk

Mainan kreatif bisa menjadi alat yang efektif untuk merangsang imajinasi dan keterampilan problem-solving anak. Dengan bermain menggunakan mainan ini, anak dapat belajar berpikir kritis dan memecahkan masalah sejak dini.

Misalnya, dengan bermain balok, anak belajar tentang bentuk, ukuran, dan keseimbangan. Ketika bermain peran, mereka juga belajar memahami peran sosial dan mengembangkan kemampuan komunikasi yang lebih baik.

6. Berikan pujian yang tepat

6. Berikan pujian tepat
Freepik

Pujian yang spesifik dan tulus dapat meningkatkan rasa percaya diri anak, Ma. Dalam penelitian dari jurnal "Praise for Intelligence Can Undermine Children's Motivation and Performance", disebutkan bahwa anak-anak yang sering menerima pujian spesifik, seperti “Kamu sangat pandai menyusun balok ini,” menunjukkan peningkatan motivasi dan ketahanan dalam menghadapi tantangan.

"Praise for intelligence, in particular, has been targeted as playing an important role in children's perceptions of their ability and motivation to succeed." (Mueller & Dweck, 1998).

Memberikan pujian yang tepat tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga mengajarkan anak bahwa proses belajar dan mencoba hal-hal baru adalah sesuatu yang patut diapresiasi.

Hal ini juga bisa membantu mereka menghadapi kegagalan dengan lebih positif, karena mereka tahu bahwa usaha mereka tetap dihargai.

7. Terapkan rutinitas harian yang konsisten

7. Terapkan rutinitas harian konsisten
Pexels/Andrea Piacquadio

Rutinitas harian yang konsisten membantu anak merasa aman dan stabil, yang penting untuk perkembangan emosionalnya.

Selman dan Dilworth-Bart (2023) dalam jurnalnya yang membahas rutinitas dan perkembangan anak, menyatakan bahwa anak yang terbiasa dengan rutinitas akan lebih mudah mengembangkan disiplin diri dan kemampuan manajemen waktu, yang sangat berguna untuk kehidupannya kelak.

Misalnya, rutinitas tidur yang konsisten dapat membantu mereka mendapatkan istirahat yang cukup, yang sangat penting untuk perkembangan otak dan kesehatan fisik mereka.

Disiplin dalam rutinitas harian juga mengajarkan anak untuk bertanggung jawab atas waktu mereka sendiri.

8. Ajak anak bermain di alam

8. Ajak anak bermain alam
Pexels/Polesie Toys

Berinteraksi dengan alam dapat merangsang rasa ingin tahu dan mengembangkan kemampuan observasi anak. Anak-anak yang sering bermain di alam terbuka menunjukkan peningkatan dalam perkembangan kognitif dan kemampuan problem-solving.

Bermain di alam juga memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar tentang lingkungan dan pentingnya menjaga alam. Mereka bisa belajar tentang berbagai makhluk hidup, siklus alam, dan bagaimana menjaga kelestarian lingkungan.

9. Berikan tantangan yang sesuai usia

9. Berikan tantangan sesuai usia
Pexels/Kampus Production

Menawarkan tantangan yang sesuai dengan usia anak dapat membantu mereka belajar memecahkan masalah dan berpikir kritis. Tantangan seperti permainan logika atau tugas sederhana yang sedikit lebih sulit dari kemampuan mereka akan mendorong anak untuk berpikir lebih kreatif dan mandiri.

Memberikan tantangan yang sesuai juga membantu anak belajar mengelola stres dan frustasi. Ketika mereka berhasil menyelesaikan tantangan yang diberikan, rasa pencapaian yang dirasakan akan memperkuat kepercayaan diri mereka.

10. Libatkan anak dalam kegiatan keluarga

10. Libatkan anak dalam kegiatan keluarga
Pexels/Anil Sharma

Melibatkan anak dalam kegiatan keluarga, seperti memasak atau berkebun, dapat meningkatkan keterampilan sosial dan emosionalnya.

Anak yang terlibat dalam kegiatan keluarga memiliki kemampuan komunikasi dan kerja sama yang lebih baik, yang penting untuk kecerdasan sosial. Keterlibatan dalam kegiatan keluarga juga membantu anak merasa dihargai dan penting dalam lingkungan keluarga.

Nah, itu tadi 10 cara mendidik anak usia 5 tahun agar cerdas! Mama bisa membantu anak tumbuh menjadi anak yang cerdas, baik secara intelektual maupun emosional.

Ingat, Ma, setiap anak unik dan memiliki cara serta kecepatan perkembangan yang berbeda. Jadi, selalu berikan dukungan penuh dengan kasih sayang, ya!

Baca juga: 

The Latest