Anak Tanya, "Siapa yang Menciptakan Allah?" Begini Cara Menjawabnya!

Ternyata ada jawaban yang tepat untuk si Kecil kalau bertanya tentang terciptanya Allah!

28 Maret 2025

Anak Tanya, "Siapa Menciptakan Allah" Begini Cara Menjawabnya
Freepik/rawpixel.com

Pertanyaan polos dari si Kecil sering kali membuat orangtua berpikir keras bagaimana memberikan jawaban yang tepat.

Salah satunya adalah ketika anak bertanya, "Mama, kalau Allah menciptakan semuanya, siapa yang menciptakan Allah?"

Sebagai orangtua, Mama dan Papa mungkin sempat bingung bagaimana menjelaskan konsep ketuhanan yang abstrak kepada anak.

Namun, jangan khawatir, kali ini Popmama.com telah merangkum jawaban jika anak bertanya siapa yang menciptakan Allah? Begini cara menjawabnya dengan sederhana dan mudah dipahami si Kecil.

1. Allah sebagai Sang Pencipta

1. Allah sebagai Sang Pencipta
Freepik/rawpixel.com

Quraish Shihab menjelaskan bahwa Allah bukanlah makhluk atau sesuatu yang diciptakan seperti manusia.

Allah adalah Sang Pencipta (Khaliq), yang keberadaannya tidak bergantung pada pencipta lain karena Dia-lah yang menciptakan segala sesuatu.

Dalam konsep ketuhanan, ada perbedaan mendasar antara mencipta dan diciptakan. Mencipta adalah tindakan yang hanya dimiliki oleh Allah, sementara makhluk merupakan hasil ciptaan-Nya.

Oleh karena itu, tidak mungkin menyamakan Allah dengan ciptaan-Nya, karena keberadaan-Nya bersifat mutlak dan tidak bergantung pada apa pun.

Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan agar pertanyaan tentang pencipta tidak terus dilanjutkan jika sudah mengarah kepada Allah SWT.

Hal ini dikarenakan pertanyaan tersebut sering kali muncul sebagai bentuk godaan atau bisikan setan yang bertujuan untuk menyesatkan manusia dan menimbulkan keraguan dalam keyakinan mereka.

Oleh sebab itu, umat Islam dianjurkan untuk memperkuat iman dan tidak terjebak dalam pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kebingungan atau keraguan terhadap keberadaan Allah sebagai Sang Pencipta.

2. Jawaban yang bisa disampaikan kepada anak

2. Jawaban bisa disampaikan kepada anak
Pixabay/Artadyagumelar

Menurut Instagram @alifiqra, ini jawaban yang bisa Mama dan Papa berikan agar si Kecil tidak bingung:

"Jadi gini, sayang… Allah itu berbeda dari kita dan dari semua yang ada di dunia ini. Allah adalah Sang Pencipta, yang menciptakan segala sesuatu yang kita lihat, seperti langit, bumi, bintang, bahkan diri kita sendiri.

Tapi Allah itu tidak diciptakan oleh siapa pun. Dia selalu ada, bahkan sebelum ada apa-apa. Dalam Islam, kita percaya bahwa Allah adalah Maha Awal dan Maha Akhir. Itu artinya, Allah nggak punya permulaan dan nggak punya akhir.

Allah sendiri yang bilang ke kita di Al-Qur’an surat Al-Ikhlas, 'Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.' Artinya, Allah itu satu-satunya yang berdiri sendiri, tanpa bergantung pada siapa pun.

Mungkin adek masih belum terlalu ngerti yaa… tapi ini yang bikin Allah saaangat istimewa dan Maha Kuasa, sehingga kita bisa merasa aman dan terlindungi karena Allah selalu ada untuk kita dan mendengar setiap doa kita.

3. Referensi dari Al-Qur’an

3. Referensi dari Al-Qur’an
Pexels/UMA media

Sebagai penguatan, Mama dan Papa bisa menyertakan ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan sifat Allah:

  • Surah Al-Ikhlas (112:3):

لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ

Lam yalid wa lam yuulad

Artinya: (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

  • Surah Al-Hadid (57:3):

هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm

Artinya: Dialah yang awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin; dan dia Maha Mengetahui segala sesuatu

4. Tips agar si Kecil lebih mudah memahami

4. Tips agar si Kecil lebih mudah memahami
Freepik
  • Gunakan Perumpamaan yang Sederhana

Anak-anak lebih mudah memahami konsep abstrak jika dijelaskan dengan perumpamaan.

Misalnya, Mama bisa berkata, "Allah seperti cahaya matahari yang menerangi semuanya, tetapi cahaya itu sendiri sudah ada tanpa perlu dibuat oleh siapa pun."

  • Gunakan Bahasa yang Sesuai Usia Anak

Sesuaikan jawaban dengan tingkat pemahaman anak.

Jika anak masih sangat kecil, cukup jelaskan bahwa Allah sudah ada sejak dulu dan tidak pernah diciptakan.

  • Jangan Takut Mengakui Ketidaktahuan

Jika anak terus bertanya, Mama bisa menjelaskan bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dipahami manusia sepenuhnya, tetapi kita bisa percaya karena Allah sudah menjelaskannya dalam Al-Qur’an.

  • Gunakan Ilustrasi atau Video Edukasi

Jika anak masih kesulitan memahami, Mama bisa menggunakan gambar, video animasi, atau cerita pendek yang membantu menjelaskan konsep ini dengan lebih menarik.

Pertanyaan tentang siapa yang menciptakan Allah adalah hal yang wajar ditanyakan anak-anak.

Sebagai orangtua, tugas Mama dan Papa adalah memberikan jawaban yang sesuai dengan pemahaman mereka, tanpa membingungkan atau menimbulkan ketakutan.

Dengan jawaban yang sederhana, perumpamaan yang mudah dimengerti, dan referensi dari Al-Qur’an, si Kecil bisa memahami bahwa Allah itu Maha Kuasa dan tidak seperti makhluk yang memiliki permulaan atau akhir.

Semoga bermanfaat, Ma!

Baca juga:

The Latest

Hati-Hati, 3 Kalimat Destruktif Ini Bisa Pengaruhi Psikologis Anak
Sering Abaikan Emosi Anak Awas, si Kecil Berpotensi Trauma
5 Makanan Disukai Anak-Anak saat Lebaran
Anak Tanya, "Siapa Menciptakan Allah" Begini Cara Menjawabnya
Kenapa Mengajarkan Multitasking Anak dapat Berdampak Buruk
Tips Memilih Rumah 2 Anak, Apa Harus Dipertimbangkan
Tips Mengajak Anak Picky Eater Liburan, Anti Drama
Psikolog Lita Gading Tegur Orangtua Arra, Dinilai Eksploitasi Anak
Anak Suka Meniru Teman Mama Harus Mengembangkan Regulasi Diri Anak
Cara Mengajarkan Anak Tumbuh Mandiri Tangguh