4 Jenis Bentuk Permainan sebagai Sarana Belajar Anak
Bermain jadi cara terbaik si Kecil untuk belajar, berikut bentuk permainan yang bisa Mama lakukan
15 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejatinya, dunia anak adalah bermain. Si Kecil bisa menghabiskan waktu berjam-jam saat bermain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bermain jadi cara terbaik anak untuk belajar.
Hasil riset University of Helsinki berjudul Playing with learning, The Playful learning center, proses bermain sambil belajar akan maksimal dengan adanya lingkungan yang aman.
Lantaran selama rentang masa emas si Kecil (0-6 tahun) merupakan fase tercepat ia menyerap segala informasi maupun pengalaman. Kondisi ini berpengaruh pada kesehatan fisik, perkembangan otak, hingga mental anak.
Sejalan dengan riset tersebut, Damar Wijayanti selaku Pakar Pendidikan Anak sepakat bahwa bermain jadi cara paling tepat untuk anak belajar, terutama dalam memahami sebuah konsep.
“Melalui belajar, anak-anak sedang mengumpulkan pengalaman-pengalaman sebagai fondasi yang kuat guna mendukung pertumbuhan optimal. Terkadang juga melakukan kesalahan yang bisa jadi pelajaran serta memperoleh pemahaman lebih mendalam terkait sebuah konsep,” jelas Damar dalam acara gelar wicara Hei School Senayan: Building The Best Learning Environment through Play.
Ia mencontohkan konsep rasa sakit dari insiden jatuh dari kursi. Jadi, efek jatuh dari kursi dapat menyebabkan rasa sakit, lebam, luka, mengeluarkan darah, dan sebagainya
Damar juga mengungkapkan permainan akan Mama dan si Kecil lakukan seyogyanya memenuhi lima nilai, yaitu joyfull, meaningful, socially interactive, angenging, dan interactive.
Sementara itu, ada 4 jenis bentuk permainan sebagai sarana belajar anak.
Apa saja jenis play based learning tersebut? Yuk, simak ulasan Popmama.com di bawah ini ya.
1. Free play
Free play adalah jenis permainan dengan membiarkan anak bermain tanpa diatur oleh Mama dan Papa dan tidak ada pengaruh barang elektronik, seperti gawai. Bermain bebas ini juga disebut sebagai independent play.
“Anak-anak perlu diberikan kesempatan freeplay ini dengan porsi yang cukup banyak karena bermain adalah pekerjaan si Kecil,” ujar Damar.
Ia juga berpesan kepada para Mama supaya tidak khawatir anak tidak mempelajari apa pun dari kegiatan bermain bebas ini. Justru free play menciptakan ruang yang aman untuk anak belajar tanpa campur tangan orang dewasa.
“Si Kecil dapat kesempatan trial and error, bereksperimen yang mana jadi pembelajaran yang kaya banget.” tambahnya.
Bentuk freeplay adalah segala bentuk bermain lainnya yang tidak ada intervensi dari orang dewasa, contohnya:
- Lari-larian
- Memanjat
- Menggambar
- Mewarnai
- Melukis
Editors' Pick
2. Guided play
Guided play adalah bentuk kombinasi antara keinginan anak dan mentorship dari Papa atau Mama. Dikutip dadi Brightwheel, guided play ini membantu si Kecil mempelajari keterampilan dan pengetahuan baru tanpa melepaskan aspek kebebasan anak dalam bermain yang sifatnya sukarela, fleksibel, serta menyenangkan.
Permainan terpadu ini juga mampu menumbuhkan kecintaan anak dalam belajar. Pasalnya, mereka tidak berada di bawah tekanan justru mendapat bimbingan dan dukungan guru.
Jadi, si Kecil lebih merasa aman dan mendapatkan kepercayaan diri. Ini membantu anak-anak mengembangkan kecintaan untuk belajar.
Contoh guided play, antara lain:
- Membentuk playdough menjadi berbagai huruf atau angka
- Menempel angka pada papan magnet secara berurutan dari satu sampai sepuluh
- Teka-teki sederhana
- Kegiatan yang menggabungkan musik dan gerakan
- Permainan pura-pura seperti jadi pelayan restoran, salon rambut, atau kunjungan dokter
3. Games
Selanjutnya adalah games dimana Mama dan Papa bertugas untuk membantu membuat rules (peraturan). Nah, aturan yang telah dibuat ini harus dipatuhi oleh anak maupun orangtua.
Mengutip Myteachingcupboards, jenis permainan ini mengajarkan anak untuk mengingat dan memahami aturan. Tak hanya itu, si Kecil juga belajar mengendalikan diri agar tidak egois karena harus mematuhi aturan yang ada. Ia juga belajar berlaku adil.
Permainan dengan aturan seringkali ditandai dengan logika dan keteraturan. Jadi, si Kecil dan orangtua dapat mengembangkan metode dan perencanaan dalam permainan itu.
Damar mencontohkan jenis games yang bisa Mama mainkan bersama anak, yakni:
- Board games
- Kucing dan anjing,
- Gobak sodor,
- Engklek, dan sebagainya.
4. Direct instruction
Terakhir adalah direct instruction adalah tipe permainan dimana Mama berperan untuk memberikan instruksi agar si Kecil bisa melakukan permainan tersebut dengan baik dan menyenangkan. Artinya, orangtua memberikan tahu langkah-langkah dalam permainan tersebut.
Melansir University of Cambridge, tipe permainan ini mengembangkan beberapa keterampilan pada anak. Mulai dari melek huruf, berhitung, keterampilan sosial, dan keterampilan berpikir.
Jenis permainan ini beragam yang intinya Mama dan Papa hanya perlu memberikan arahan langsung ke anak untuk ia melakukan sesuatu. Misalnya berhitung, mencari benda dengan warna tertentu, dan sebagainya.
Hei School Turut Mengimplementasikan Konsep Bermain Sambil Belajar
Hei School sebagai sekolah PAUD dan TK asal Finlandia turut menerapkan konsep bermain sambil belajar. Arthalia Larsen selaku Hei School Senayan Director mengatakan, “Dengan cara ini, anak-anak bisa belajar keterampilan penting secara spontan tanpa ada batasan. Mulai dari keterampilan emosional, interaksi, hingga negosiasi,”
Salah satu sarananya adalah Hei Play Cabin, berupa empat menara yang mempunyai tinggi berbeda-beda. Setiap menara terhubung melalui jembatan dari tambang dan kayu.
\Play Cabin ini didesain guna memenuhi kebutuhan anak dalam mengeksplorasi serta melatih ketangkasan fisik, seperti memanjat, melompat, dan meluncur.
Di usia dini bukan hanya akademik saja tapi masih ada kemampuan lain yang harus diasah. Finlandia menitik beratkan kepada sebuah riset sehingga bisa lebih relevan dengan keadaan saat ini.
Selain mengakomodir pendidikan Finlandia, proses pembelajaran play based learning jadi alasan Mama Novi Tandjung menyekolahkan putranya di Hei School Senayan. Menurutnya sekolah buka hanya sekadar belajar akademik, tapi had, hand, dan hearth harus sinkron.
“Had itu harus menajamkan kemampuan belajar. Hand maksudnya anak harus bisa kerja karena percuma kalau pintar tapi tidak bisa action. Sementara, heart artinya anak bisa mempunyai hati yang baik,” jelasnya
Itulah ulasan Popmama.com mengenai 4 jenis bentuk permainan sebagai sarana belajar anak. Pentingnya bermain bagi anak bisa mengubah mindset Mama supaya tidak memaksa anak harus pintar akademik saja. Perhatikan juga keterampilan lainnya yang juga tak kalah penting untuk masa depannya.
Baca Juga:
- 8 Contoh Hak dan Kewajiban Anak saat Bermain
- 5 Manfaat Bermain untuk Balita, Baik untuk Asah Skill dan Motorik
- 10 Alasan Mengapa Orangtua Harus Bermain Bersama Anak