Membiasakan Budaya Literasi pada Anak, Ini Waktu yang Tepat
Bagaimana cara membiasakan budaya literasi untuk anak? Simak tipsnya dari Atalia Praratya
17 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang Mama dan Papa ketahui bahwa budaya literasi atau budaya membaca di Indonesia sangat rendah. Padahal literasi sangat penting mempengaruhi kecerdasan anak dan masyarakat di sebuah negara.
Dikutip dari Jurnal Pengaruh Budaya Literasi dalam Mengembangkan Kecerdasan Kewarganegaraan, tingkat literasi mampu memengaruhi moral, kepribadian (personal) dan kecerdasan seseorang. Jadi, sangatlah penting untuk memperkenalkan dan membiasakan budaya literasi pada anak sejak usia dini.
Mama sudah bisa mengenalkan budaya literasi pada anak sejak umur 2-3 tahun. Di usia tersebut anak sudah mulai mengerti bahasa dan tulisan. Si Kecil juga sudah mampu melihat dan mengira bunyi setiap huruf alfabet.
Menurut Atalia Praratya sebagai Bunda Literasi Jawa Barat, literasi tidak hanya kaitannya dengan membaca dan tulis saja.
“Literasi lebih dari itu. Bisa berupa segala sesuatu yang kita lihat, dengar, dan rasakan. Tetapi membaca sangat penting,” ujarnya saat ditemui pada acara Indonesia International Book Fair di Jakarta Convention Center.
Simak uraian Popmama.com terkait budaya literasi pada anak
Editors' Pick
Cara Memperkenalkan Budaya Literasi pada Anak
Ada berbagai cara untuk memperkenalkan anak membiasakan budaya literasi.
Cara-cara ini bisa Mama gunakan sebagai opsi agar kegiatan literasi tidak membosankan.
Yuk, simak cara berikut ini ya Ma!
- Membaca buku cerita. Cara ini adalah cara yang paling umum dilakukan untuk membiasakan literasi pada anak. Mama bisa membacakan buku ketika si Kecil hendak tidur di malam hari. Saat membacakan buku, Mama harus mendalami dan bergaya seperti tokoh dalam cerita. Misalnya jika buku tentang binatang maka sesekali memperagakan suara kucing, ayam dan sebagainya.
- Flashcard. Singkatnya Mama menyiapkan kartu flash berukuran 5x13 cm yang berisi nama-nama tumbuhan, hewan atau tokoh kartun favorit anak.
- Belajar menulis huruf. Mama bisa membantu dan mengajarkan anak menulis di papan tulis kecil. Mama membuat huruf berupa garis putus-putus. Lalu anak anak menyambungkan garis putus-putus tersebut.
- Groserias games, yaitu kegiatan literasi antara Mama dan anak yang menekankan pada pembuatan daftar belanjaan. Ketika menyusun daftar belanja ini anak boleh menuliskan berupa kata ataupun gambar dari barang yang akan dibeli. Kegiatan ini sekaligus mengajarkan anak mengidentifikasi benda dan belajar membaca serta menulis kata-kata sederhana.
Tips Menghadapi Anak yang Tidak Fokus versi Atalia Praratya
Tidak semua anak dapat dengan anteng dan fokus saat berkegiatan literasi. Menurut Bunda Cinta (sapaan akrab Atalia Praratya) menuturkan setiap anak memiliki keunikan tersendiri, keinginan yang berbeda atau adanya rasa ingin tahu pada si Kecil yang tidak disadari oleh orangtua.
Solusinya sebagai orangtua adalah melakukan apa yang menurut kita (orangtua) benar, yakni membiasakan literasi. Lama-kelamaan anak akan melihat ibunya yang konsisten membaca buku.
“Meskipun anak tidak mau diam, berlari-lari atau tidak bisa diam saat dibacakan buku cerita maka bacakan saja buku tersebut untuk diri ibunya sendiri. Bacakan buku tersebut secara keras-keras. Nantinya, pada suatu masa anak akan tertarik untuk melakukan apa yang ibunya lakukan (membaca),” tuturnya.
Selain itu, Mama bisa membelikan buku dengan warna dan cerita yang menarik. Tujuannya agar anak bisa fokus memperhatikan Mama membacakan buku tersebut.
Agar kegiatan literasi membaca tidak membosankan, Bu Cinta menyarankan untuk mengajak interaksi si Kecil.
Mama bisa menanyakan hal-hal sederhana pada anak yang berkaitan dengan konteks buku cerita. Misalnya “apa rasa es krim yang disukai?” atau “apa mainan yang menjadi favorit anak?” dan sebagainya.
Manfaat Literasi untuk Anak
Dari kegiatan literasi, banyak manfaat yang bisa dipetik oleh si Kecil. Tentunya sangat berpengaruh untuk tumbuh-kembang anak ke arah yang baik.
Berikut dampak positif dari budaya literasi pada anak sejak dini:
- Memperbanyak kosakata
- Memaksimalkan fungsi otak
- Menambah informasi dan wawasan baru
- Meningkatkan keterampilan interpersonal
- Mempertajam pemahaman anak tentang makna informasi yang sedang dibaca
- Mengembangkan kemampuan berbahasa (verbal)
- Melatih dan meningkatkan konsentrasi dan fokus
- Melatih menulis
Itulah informasi memperkenalkan kebiasaan budaya literasi pada anak. Literasi memiliki banyak manfaat bagi si Kecil. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh Mama dan Papa agar anak gemar literasi. Kuncinya konsisten dan sabar ya Ma.
Baca Juga:
- Tingkatkan Literasi Membaca Buku pada Anak dengan 6 Tips Berikut Ini
- 4 Pilar untuk Menunjang Literasi Digital yang Baik bagi Anak
- Tangkal Efek Negatif Internet, Yuk Ajarkan Anak Literasi Digital