Cara Merawat Kulit Balita, Dokter Mulai Wajibkan Penggunaan Sunscreen
Kulit bayi sangat tipis dan super sensitif jadi perlu cara yang tepat untuk merawatnya, apa saja?
19 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama pasti sudah paham dan tahu betul bahwa kulit bayi sangat tipis sehingga super sensitif. Oleh karena itu, Mama harus sangat berhati-hati dalam memilih berbagai produk untuk si Kecil.
Apalagi jika bersentuhan langsung dengan kulit. Mulai dari pemilihan pakaian berbahan lembut, diaper atau popok sekali pakai yang aman, sampai perlengkapan perawatan kulitnya.
Pada acara yang diselenggarakan Rumah Sakit Pondok Indah Group di Penang Bistro Pakuwon, Jakarta, dr. Suksmagita Pratidina, Sp.DVE menjelaskan kesehatan dan masalah kulit sepanjang masa. Termasuk pembahasan terkait langkah-langkah menjaga kulit bayi lima tahun (balita).
Berikut Popmama.com sampaikan cara merawat kulit balita sesuai anjuran dokter kulit. Simak informasinya secara seksama ya Ma, Pa!
1. Masalah yang kerap timbul pada kulit balita
dr. Gita mengungkapkan kondisi kulit manusia akan berubah seiring bertambahnya usia, pengaruh hormonal, iklim, dan imunitas. Pengaruh hormonal yang dimaksud adalah efek akibat produksi seks hormon.
Pada perempuan dipengaruhi hormon estrogen, progesteron, dan androgen. Sementara pada laki-laki karena adanya hormon testosteron.
Kondisi tersebut tidak berlaku bagi balita lantaran hormon seks baru diproduksi saat masa pubertas. Jadi, kulit bayi masih alami.
Meskipun belum terpengaruhi seks hormon tapi si Kecil masih mempunyai tantangan lainnya. Masalah kulit pada bayi, meliputi:
- Kulit tipis,
- Mudah kehilangan cairan tubuh atau mudah dehidrasi,
- Minim zat warna pada kulit (pigmen) dan melanin yang melindungi kulit dari sinar UV, dan perlindungan dari panas
- Rendahnya NMF atau Natural Moisturizing Factor, yaitu sifat menarik dan menahan air yang membantu menjaga hidrasi pada stratum corneum
Dari kondisi “alami” kulit bayi ternyata bisa menimbulkan dampak bagi kulitnya jika tidak terjaga dengan optimal. Efeknya adalah:
- Rendahnya perlawanan (less resistant) terhadap bakteri, virus, dan sebagainya
- Sensitif terhadap lingkungan, bahan kimia, kuman, dan paparan sinar Ultraviolet (UV)
- Kulit bayi mudah kering
Editors' Pick
2. Fokus pada perawatan untuk menjaga skin barrier si Kecil
Pada usia balita bahkan hingga umur 12 tahun, kulit si Kecil masih sangat sensitif dan belum terpengaruh hormon seks. Dengan begitu, masalah kulitnya pun tidak begitu kompleks. dr. Gita menuturkan perawatan kulit untuk balita lebih berfokus menjaga skin barrier anak atau lapisan teratas kulit.
Jadi, pada masa anak-anak perawatannya hanya sebatas bagian epidermis kulit saja. Tujuannya supaya skin barrier tetap sehat sehingga mampu melindungi kulit secara optimal.
Lebih lanjut, dr. Gita menyarankan untuk memilih produk perawatan kulit yang mempunyai formula ringan. Maksudnya minim mengandung bahan kimia. Hal ini karena kulit balita masih sensitif dan menghindari alergi maupun iritasi.
Selain itu, perawatan kulit ini ditekankan pada hidrasi kulit dan proteksi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB serta kuman. Beberapa produk guna menjaga skin barrier balita, antara lain:
- Penggunaan gentle cleanser
- Aplikasikan dan pilih pelembab yang mengandung ceramide
- Pemakaian tabir surya secara berkala setiap 3-4 jam
3. Dokter kulit lebih menyarankan balita memakai physical sunscreen
Siapa yang baru tahu bahwa sunscreen atau tabir surya semestinya sudah digunakan saat anak berusia balita? Salah satu produk dasar perawatan kulit ini ternyata sudah dipakai saat si Kecil berusia enam bulan ke atas.
Dokter kulit lulusan Universitas Indonesia ini merekomendasikan penggunaan physical sunscreen bagi balita dan anak-anak. Physical sunscreen memberikan perlindungan berupa outer protection. Menurut dr. Gita, ada beberapa kelebihan physical sunscreen daripada chemical sunscreen, yaitu:
- Physical sunscreen tidak menyerap ke kulit sehingga lebih aman bagi kulit balita.
- Sifatnya outer protection sehingga sedikit bahan kimia yang menyerap sedikit.
- Lebih aman untuk kulit sensitif seperti kulit balita.
Sementara kekurangan physical sunscreen adalah lengket dan menimbulkan white case. Sehingga kurang rapi dan kurang nyaman saat diaplikasikan pada wajah. Gunakan sunscreen pada bagian tubuh yang tidak tertutupi pakaian ya Ma.
Selain physical sunscreen dan chemical sunscreen, ada jenis tabir surya berbentuk spray yang dinilai lebih praktis. Sayangnya, dr Gita justru berpendapat untuk menghindari penggunaan spray sunscreen untuk balita dan anak-anak.
Alasannya karena khawatir terhirup anak saat diaplikasikan pada wajah dan badan. Selain itu, anak yang memiliki kulit sensitif cenderung mempunyai saluran pernapasan yang rentan.
4. Manfaat penggunaan sunscreen pada balita
dr. Gita mengibaratkan sunscreen sebagai nutrisi harian bagi kulit. Khususnya bagi balita yang kondisi kulitnya sangat sensitif sehingga perlu perlindungan tambahan. Penggunaan tabir surya pada si Kecil sekaligus guna meminimalkan pengaruh lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan kulitnya.
Di samping itu ada beberapa benefit penggunaan tabir surya pada balita lho, antara lain:
- Kulit anak jadi lebih kuat karena bagian epidermis terproteksi dengan maksimal
- Menghindari sunburn saat anak bermain di luar ruangan
- Meminimalisir kulit anak jadi kering
Itulah ulasan cara merawat kulit balita sesuai anjuran dokter. Tiga produk yang wajib adalah pembersih, pelembab, dan tabir surya. Pilih produk skincare balita sesuai dengan jenis kulit, usia dan kerentanan kulitnya, ya, Ma.
Baca Juga:
- 7 Rekomendasi Sunscreen untuk Anak SD, Pilih yang Mana?
- 5 Manfaat Sunscreen untuk si Kecil menurut Dokter Kulit
- 7 Rekomendasi Produk Sunscreen yang Aman untuk Kulit Sensitif Anak