Diabetes pada Anak, Ini Penyebab dan Tandanya yang Perlu Mama Tahu
Penyakit tidak mengenal usia, termasuk diabetes yang mulai menjangkiti anak-anak. Mama mesti waspada
19 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dahulu, diabetes merupakan penyakit yang familier dengan orang-orang berusia lanjut. Hal itu karena mayoritas penderita diabetes adalah kalangan tua. Namun,, kondisi tersebut sudah tidak berlaku lagi di zaman sekarang.
Kini, sudah banyak anak-anak yang mengidap penyakit gula darah ini. Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, dr. Muhammad Faiz, Sp. AK, mengungkapkan kasus diabetes melitus pada anak meningkat secara global maupun di Indonesia.
Dari 1.645 pasien anak, setidaknya 59 persen merupakan anak perempuan.
Jumlah kasus diabetes melitus ini disumbang dari 13 daerah di tanah air. Sebagian diantaranya merupakan kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Manado, Medan, Yogyakarta, Bandung, dan Palembang.
Data tersebut menjadi refleksi bagi Mama dan Papa untuk lebih memperhatikan kembali pola asuh dan pola makan keluarga.
Apakah makanan yang Mama sajikan sudah sesuai dengan takaran nutrisi yang disarankan?
Popmama.com telah merangkum penyebab dan tanda-tanda diabetes pada anak. Berikut ulasan lengkapnya!
Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2
Rentan usia diabetes melitus paling banyak diderita oleh anak usia 10-14 tahun sebanyak 46 persen. Sisanya meliputi anak umur 5-9 tahun sebanyak 32 persen, usia 0-4 tahun sekitar 19 persen, dan 3 persen lainnya anak berumur lebih dari 14 tahun.
Data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat bahwa Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia. Fakta ini benar-benar menjadi warning untuk para orangtua untuk mengoreksi asupan gizi anak.
Jangan sampai terlalu banyak mengonsumsi makanan manis yang bisa berakibat pada naiknya kadar gula darah. dr. Dana Nur Prihadi, Sp. A(K), M.Kes,.MH menuturkan ada dua jenis tipe diabetes melitus atau DM yang biasanya diderita si Kecil, yakni tipe 1 dan tipe 2.
DM tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah kondisi dimana organ pankreas tidak bisa memproduksi kebutuhan insulin dalam tubuh. Hormon insulin ini memegang peranan penting untuk mengatur masuknya kadar gula darah pada tubuh.
Selain itu, insulin berfungsi juga berfungsi untuk menyalurkan karbohidrat ke seluruh tubuh.
“DM tipe 1 ini yang terjadi gangguan atau kerusakan adalah pabriknya, yaitu kelenjar pankreas. Biasanya karena faktor autoimun,” jelas dr. Dana.
DM tipe 2
Sementara diabetes melitus tipe 2 mirip dengan yang diderita orang dewasa, yakni resistensi sel yang mengangkat hormon insulin. Diabtes adalah penyakit menahun atau penyakit seumur hidup.
Hingga saat ini belum ada obat untuk mengatasi diabetes. Pasien hanya bisa melakukan pengobatan mandiri berupa suntik insulin.
Editors' Pick
Tiga Faktor Utama Penyebab Diabetes pada Anak
Ada banyak faktor yang menjadi faktor menyebabkan anak mengalami kadar gula darah tinggi. Pada acara Ngobras (Ngobrol Sehat) yang diselenggarakan di Menara Standard Chartered, Jakarta, Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M,Sc mengungkapkan pola makan jadi “alasan” banyak orang mengidap diabetes bahkan penyakit lainnya.
Ia juga menuturkan bahwa setiap orang seyogyanya memahami apa yang kita makan dan dampaknya terhadap kesehatan. Tak hanya itu, semestinya bukan hanya orang sakit (diabetes) saja yang pandai menghitung asupan makanan. Tetapi orang sehat juga harus bisa agar nutriai tetap seimvang dan terhindar dari penyakit kronis.
Setidaknya ada tiga penyebab utama diabetes pada anak, antara lain:
1. Autoimun
2. Faktor genetik atau keturunan.
dr. Dana mengatakan bayi yang lahir dari orangtua yang mengidap diabetes biasanya akan segera dilakukan cek gula darah. Selain itu, pengecekan juga akan dilakukan pada bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4.000 gram atau 4,00 kg.
3. Gaya hidup
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman jadi serta fast food ternyata dapat menyebabkan diabetes melitus. Hal ini karena banyaknya kandungan gula.
Pada bidang industri gula dijadikan sebagai bahan pengawet makanan. Minuman bersoda juga memiliki potensi besar mengakibatkan diabetes pada anak.