Selain mempunyai wawasan tentang cara mendidik anak, orangtua seyogyanya memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis obat. Baik itu obat-obatan herbal maupun tipe obat yang dijual di apotek.
Mama dan Papa menjadi pihak paling pertama memberikan penanganan ketika anak sakit. Terutama tipe obat-obatan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang sering terjadi pada si Kecil, seperti flu, demam, alergi, dan sebagainya.
Kesigapan Mama dan Papa dalam memberikan obat sebagai penanganan pertama akan mempercepat proses pemulihan si Kecil. Sebaliknya, jika masalah kesehatan anak tidak segera diberikan obat maka kondisi si Kecil bisa bertambah buruk.
Salah satunya obat chlorpheniramine atau CTM. Berikut Popmama.com memberikan ulasan tentang CTM pada anak yang perlu para orangtua ketahui.
Manfaat CTM pada Anak
Freepik/jat306
CTM merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi atau rhinitis alergi (hay fever). Penyebabnya dipicu karena makanan, debu, bulu binatang, gigitan hewan, serta serbuk sari. Alhasil menimbulkan gejala alergi, seperti batuk, pilek, mata berair, hidung dan tenggorokan, dan munculnya ruam pada tubuh anak.
Obat alergi ini mengandung zat aktif chlorpheniramine maleat yang berfungsi menghambat kerja histamin, yakni senyawa yang menimbulkan gejala alergi ketika seseorang terpapar zat alergen (zat pemicu alergi). CTM termasuk kategori antihistamin dan tergolong obat bebas terbatas. Artinya Mama memerlukan resep dokter untuk memperoleh obat alergi ini.
Dosis Pemberian CTM yang Tepat untuk si Kecil
Freepik/julia.anisimova
Chlorpheniramine dapat dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang dewasa. Namun, obat ini belum terbukti aman dan efektif pada si Kecil yang berusia di bawah satu tahun. Apabila anak Mama belum genap setahun dan mengalami alergi atau batuk pilek bisa menggunakan jenis obat lain, kecuali sudah berkonsultasi dan mendapat rekomendasi dokter.
Selain itu, CTM ini juga tidak dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Alasannya karena dikhawatirkan menimbulkan risiko efek samping pada bayi di dalam kandungan sang Mama.
Dosis pemberian CTM pada anak tentunya berbeda-beda sesuai usia si Kecil. Berikut panduan takaran CTM yang tepat, yaitu:
Anak usia 1-2 tahun: 1 mg, dua kali sehari
Anak usia 2-5 tahun: 1 mg setiap 4-6 jam, maksimal 6 mg per hari
Anak usia 6-11 tahun: 2 mg setiap 4-6 jam, maksimal 12 mg per hari
Anak usia 12 tahun dan dewasa: 4 mg setiap 4-6 jam, maksimal 24 mg per hari
Editors' Pick
Efek Samping CTM yang Bisa Terjadi pada Anak
littlespurspedi.com
Setiap obat mempunyai efek samping tertentu yang bisa berbeda-beda di setiap orang. sama halnya dengan CTM yang juga memiliki beberapa efek samping antara lain:
Mengantuk
Mual
Pusing
Sakit kepala
Sembelit atau konstipasi
Sakit perut
Mulut, hidung, dan tenggorokan terasa kering
Penurunan koordinasi dan konsentrasi
Penglihatan kabur
Jantung berdebar
Denyut jantung lebih cepat dari normal
Cara Mengonsumsi CTM dengan Tepat
Freepik/mdjaff
Selain memperhatikan dosis obat, Mama juga perlu mengetahui cara pemberian CTM yang tepat untuk si Kecil. Mama tidak dianjurkan mengurangi atau menambah dosis tanpa konsultasi ataupun rekomendasi dari dokter.
Obat antihistamin ini dapat dikonsumsi setelah maupun sesudah makan. Mama diperbolehkan memberikan CTM bersamaan dengan makanan atau susu untuk mengurangi efek sakit perut yang mungkin timbul. Telan tablet CTM secara utuh dengan bantuan air mineral.
Chlorpheniramine hanya bekerja mengatasi gejala alergi yang terjadi dalam jangka pendek. Tidak disarankan memberikan obat CTM pada anak selama tujuh hari berturut-turut. Jika alergi tidak kunjung membaik, Mama disarankan untuk membawa anak ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Simpan obat CTM di dalam wadah tertutup dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan juga dari jangkauan si Kecil ya, Ma.
Kontraindikasi Chlorpheniramine yang Perlu Mama Tahu
Freepik
Mama perlu meninjau kesehatan si Kecil terlebih dahulu sebelum memberikan CTM pada anak. Chlorpheniramine ini mempunyai kontraindikasi terhadap beberapa kondisi medis tertentu yang justru memperburuk keadaan anak. Beberapa masalah kesehatan yang tidak dianjurkan mengonsumsi CTM antara lain:
Terjadi peningkatan tekanan dalam mata menjadi terlalu tinggi (glaukoma sudut sempit)
Mengalami penyumbatan pada perut atau usus
Pembesaran kelenjar prostat
Menderita Asma
Mengalami penyumbatan pada leher kandung kemih
Terdapat luka di bagian dinding lambung (tukak lambung)
Tidak diperkenankan mengonsumsi CTM secara bersamaan atau setelah 14 hari penggunaan MAOI.
Perhatikan Interaksi CTM dengan Obat Lain
Freepik
Selain kontraindikasi, obat CTM juga berpotensi menimbulkan interaksi ketika digunakan atau dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat lainnya. Interaksi obat ini dapat memperburuk kondisi si Kecil atau menimbulkan gangguan kesehatan lainnya.
Sehingga perlu dilakukan konsultasi dengan dokter sebelum memberikan CTM pada anak. Nantinya, dokter akan mengurangi dosis atau mengganti CTM dengan obat alternatif sejenis supaya gejala alergi pada anak bisa teratasi.
Interaksi CTM bersamaan dengan obat lain meliputi:
Obat-obatan golongan psikotropika (barbiturat, hipnotik, analgesik, opioid, ansiolitik, antipsikotik) menyebabkan peningkatan efek kantuk.
Obat yang mengandung alkohol menyebabkan peningkatan efek kantuk.
Obat golongan MAOI (isocarboxazid, phenelzine, atau selegiline) mengakibatkan terjadinya efek samping serius, seperti tubuh panas, tidak bisa berkeringat, tidak bisa buang air kecil dan delirium (linglung).
Jika digunakan bersamaan dengan zonisamide atau topiramate akan menyebabkan terjadinya heatstroke.
Tanda Mama harus Segera Menghentikan Pemberian CTM pada Anak
Freepik/khosrork
Orangtua senantiasa memperhatikan kondisi kesehatan si Kecil selama pemberian obat CTM ini. Apakah kondisi kesehatannya membaik, tidak ada perubahan atau malah menjadi lebih buruk dari sebelum mengonsumsi chlorpheniramine.
Selain harus stop pemberian CTM setelah tujuh hari berturut-turut, Mama juga wajib berhentikan konsumsi CTM jika anak menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
Detak jantung cepat atau tidak merata
Perubahan suasana hati
Tremor dan kejang
Mudah memar, mimisan secara tiba-tiba, atau berdarah yang sulit berhenti
Kelemahan yang tidak biasa
Sesak napas
Sedikit atau tidak buang air kecil
Itulah ulasan mengenai CTM pada anak untuk menambah pengetahuan Mama dan Papa terkait berbagai jenis obat-obatan untuk si Kecil. Sekali lagi, chlorpheniramine hanya meredakan alergi saja bukan mengobati secara total. Jadi, anak perlu menghindari penyebab alergi tersebut.