Salah satu kewajiban Mama dan Papa adalah mendukung dan mengarahkan proses tumbuh kembang si Kecil menjadi pribadi yang unggul. Hal ini dapat dilakukan melalui pola asuh atau parenting yang tepat.
Dengan parenting, orangtua membantu anak guna memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya. Aspek psikologis bukan hanya sekadar memberikan kasih sayang, cinta, serta perhatian kepada anak.
Namun. Meliputi juga kemampuan si Kecil untuk bisa bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Kini, banyak berkembang tipe-tipe parenting yang bisa Mama dan Papa implementasikan dalam mengasuh anak. Semuanya mempunyai sisi positif dan negatif, tinggal bagaimana orangtua memilih sistem pola asuh yang paling sesuai dengan kemampuannya dan kondisi dari si Anak.
Terlepas dari itu, Mama dan Papa senantiasa untuk menanamkan nilai etika dan moral kepada anak. Hal ini sangat berguna dalam membentuk karakter anak yang santun dan beretika. Informasi tersebut diunggah oleh akun Instagram @fyifact.
Berikut Popmama.com sampaikan etika dasar yang harus orangtua ajarkan kepada anak.
1. Mengajarkan anak untuk mengembalikan barang ke tempatnya
Freepik
Etika dasar pertama yang perlu Mama dan Papa ajarkan kepada si Kecil adalah untuk menaruh barang ke tempat semula. Dr. Donna Thomas-Rodgers, seorang penulis dan leadership coach, mengungkapkan hal ini merupakan salah satu konsep dasar seputar kerapian yang perlu anak-anak kuasai.
Orangtua sebisa mungkin untuk menjadikan hal ini sebagai sebuah kebiasaan. Tidak hanya bagi si Kecil saja, tetapi bagi diri mereka juga. Pasalnya, anak akan lebih cepat mempraktikkan sebuah tindakan dengan meniru apa yang dilakukan oleh Mama dan Papanya.
Mama bisa mulai mengajarkan untuk menaruh kembali mainan di tempat penyimpan setelah anak selesai bermain. Atau mulai mengajarkan menaruh baju kotor ke keranjang pakaian. Etika dasar ini akan memberikan si Kecil pemahaman bahwa setiap barang mempunyai tempat penyimpanannya masing-masing.
2, Jangan menyela perkataan orang lain, dengarkan sampai selesai bicara
Freepik/user15145147
Selanjutnya, mengajarkan ke si Kecil untuk tidak menyela perkataan orang lain. Lagi dan lagi, ini tak cukup apabila Mama dan Papa hanya berbicara saja. namun, butuh praktik konkret dari sikap orangtua.
Sampaikan pula bahwa sikap tidak menyela orang yang sedang berbicara merupakan bentuk menghormati kita terhadap orang lain. Tindakan ini juga sebagai bentuk menghargai pembicaraan atau pendapat orang yang sedang berbicara.
Sikap saling menghormati ini sangat diperlukan sebagai salah satu kemampuan hidup bersosialisasi. Jadi, ia akan lebih mudah diterima, dihargai, dan dihormati orang lain karena etika dasar tersebut
Editors' Pick
3. Tidak mengumpat atau melontarkan kata-kata kasar
Freepik/asier_relampagoestudio
Manner lainnya adalah mengajarkan anak supaya tidak mengumpat orang lain. Mengumpat merupakan tindakan mengutuk seseorang karena jengkel, kecewa, dan sebagainya. Walaupun sebagai salah satu bentuk mengeluarkan emosi, tetapi sebaiknya hal ini tidak dilakukan ya, Ma.
Tindakan mengumpat biasanya dilakukan dengan mengeluarkan kata-kata keji bahkan sampai memaki-maki orang lain. Sikap ini perlu anak lakukan sebagai upaya untuk menunjukkan kualitas dirinya sebagai makhluk yang baik. Artinya, anak bisa menjaga tutur bahasa serta mengendalikan emosinya dengan tidak mengumpat.
4. Ajarkan si Kecil untuk menyapa orang yang usianya lebih tua
Freepik
Nilai yang tak kalah penting untuk Mama dan Papa tanamkan kepada si Kecil adalah kebiasaan untuk menyapa orang yang usianya lebih tua. Pengajaran ini sebagai bagian etika, khususnya yang berkaitan dengan akhlak anak sehingga ia bisa memperlakukan orang lain sebaik mungkin.
Tindakan menyapa ini menunjukkan kepada orang lain bahwa kita merupakan pribadi yang ramah dan santun. Alhasil, jadi lebih mudah untuk diterima dalam kehidupan bermasyarakat. Mama bisa mengajarkan sapaan seperti, “Pak, Buk,” sambil melontarkan senyum ke orang tersebut.
5. Minta maaf terlebih dahulu jika anak berbuat salah
Freepik/cookie_studio
Meminta maaf adalah ajaran etika tentang tanggung jawab. Orangtua menyampaikan bahwa anak harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ia lakukan. Salah satunya adalah meminta maaf ketika anak berbuat salah.
Nah, sampaikan pula supaya tidak mengulang kesalahan yang sama usai meminta maaf. Misalnya bersikap kasar mendorong temannya sampai terjatuh. Maka ajarkan anak untuk meminta maaf dan menolong temannya itu. Lebih lanjut, Mama dapat mengajarkan anak untuk membantu mengobati luka akibat terjatuh.
Jangan malu untuk meminta maaf terlebih dahulu. Karena meminta maaf tak melulu berkonotasi pihak yang salah. Meminta maaf adalah besarnya hati anak dalam mengakui kekhilafannya atau memaafkan orang lain.
Selain terima kasih dan meminta tolong, kalimat permohonan maaf jadi salah satu words of magic. Jadi, hubungan yang tadinya renggang bisa kembali baik.
6. Ajarkan setidaknya satu jenis olahraga kepada si Kecil
Freepik
Kali ini giliran Papah yang berperan untuk mengajarkan anak untuk menguasai kegiatan olah fisik, Sayangnya, belum banyak orangtua yang mempunyai kesadaran untuk mengajarkan si Kecil berolahraga.
Mama dan Papa seyogyanya mengajak anak supaya ia menguasai setidaknya satu jenis olahraga. Entah itu bulu tangkis, bola voli, sepak bola, basket, renang, taekwondo, pencak silat, sepeda, dan sebagainya.
Etika dasar ini berhubungan untuk menjaga sekaligus menunjang kesehatan anak. Sehingga fisiknya kuat dan tidak rentan sakit karena terpapar penyakit.
Orangtua bisa memulai dengan memperkenalkan anak dengan beberapa jenis olahraga. Bisa dengan mengajaknya olahraga bersama atau memasukkan ke tempat les olahraga tersebut.
Setelah beberapa kali latihan, Papa dan Mama bisa melihat olahraga mana yang paling enjoy dilakukan oleh si Kecil. Orangtua juga bisa menanyakan ke anaknya langsung untuk memastikan penilaiannya tersebut benar atau salah. Lebih baik apabila ia senang dengan semua olahraga yang Mama dan Papa kenalkan.
Namun, perlu diingat lagi bahwa jangan sampai anak kelelahan akibat aktivitas fisik yang terlalu banyak. Jangan sampai si Kecil melupakan kewajiban menuntut ilmu di sekolah akademis.
7. Jangan mengambil barang milik orang lain
parents.com
Etika dasar yang tak kalah penting adalah mengajarkan si Kecil untuk tidak mengambil barang milik orang lain maupun temannya. Sikap ini merupakan bentuk dari pola asuh Mama dan Papa yang mama berikan kepada si Anak. Artinya, bagaimana orangtua mendidik, membimbing, mendisiplinkan, dan melindungi si Kecil untuk mencapai proses kedewasaan.
Pola asuh ini berguna dalam membentuk perilaku yang baik sesuai dengan norma serta nilai yang ada di kehidupan bermasyarakat. Pola asuh juga akan membentuk karakter anak, apakah ia akan menjadi pribadi yang baik atau tidak.
Dimana keberhasilan pembentukan karakter ini juga dipengaruhi oleh sikap dan perilaku dari Mama dan Papa. Maka, jadilah pribadi yang baik agar si Kecil juga bisa meniru hal-hal baik.
Demikianlah penjelasan terkait etika dasar yang harus orangtua ajarkan kepada anak. Harapannya ia bisa tumbuh menjadi pribadi berkualitas. Tidak hanya dari segi pengetahuan tetapi juga dari cara anak memperlakukan orang lain secara santun dan ramah.