Leukosit Tinggi pada Anak, Ini Dampak, Penyebab hingga Pencegahannya
Kadar leukosit atau sel darah putih di atas rata-rata bisa membahayakan si Kecil lho, ini ulasannya
15 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular manusia berperan mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh. Nah, “alat” yang digunakan adalah sel darah merah atau eritrosit.
Selain eritrosit, darah tersusun dari empat bagian lainnya yang mempunyai fungsi berbeda-beda, antara lain sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah.
Baik eritrosit, leukosit dan trombosit diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Setiap unsur dalam darah ini harus memiliki kadar yang seimbang. Apabila anak mengalami kelebihan atau kekurangan unsur tersebut bisa mengganggu kesehatannya lho Ma.
Misalnya saja sel darah putih atau leukosit yang tinggi akan berdampak pada kesehatan anak. Padahal, saat kondisi normal leukosit ini berfungsi melawan infeksi, peradangan hingga penyakit yang menyerang tubuh.
Popmama.com telah merangkum informasi terkait leukosit tinggi pada anak. Mulai dari dampak, penyebab hingga pencegahannya. Simak ulasan di bawah ini ya, Ma!
Jumlah Sel Darah Putih di Dalam Darah
Melansir University of Rochester Medical Center, kadar leukosit bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, dan hal lainnya. Jumlah sel darah putih dalam keadaan normal adalah:
- Bayi umur 0 – 2 minggu: 9.000 sampai 30.000/mm3
- Bayi usia 2 – 8 minggu: 5.000 sampai 21.000/mm3
- Anak umur 2 bulan – 6 tahun: 5.000 hingga 19.000/mm3
- Anak usia 6 – 18 tahun: 4.800 hingga 10.800/mm3
- Lebih dari 18 tahun: 4.500 sampai 10.500/mm3
Lima Jenis Leukosit Tinggi di Dalam Tubuh
Dikutip dari Mayo Clinic, secara umum terdapat dua kondisi leukosit yang dapat terjadi dalam tubuh, yakni kekurangan sel darah putih (leukopenia) dan kelebihan sel darah putih (leukositosis). Keadaan sel darah putih dalam darah dipengaruhi beberapa jenis sel darah putih, meliputi neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.
Kelima jenis sel darah putih ini mempunyai peranan masing-masing. Kondisi leukositosis atau leukosit tinggi dibedakan menjadi lima kategori. Penyakit ini tergantung jenis sel darah putih mana yang terganggu. Berikut lima jenis penyakit leukosit tinggi pada anak, antara lain:
- Neutrofilia, kondisi dimana sel darah putih melonjak hingga 40-60 persen dari batas normal. Leukositosis jenis ini adalah yang paling sering terjadi. Gangguan ini dikaitkan sebagai indikasi adanya peradangan dan infeksi.
- Limfositosis, keadaan ketika leukosit tinggi sekitar 20-40 persen dari jumlah normal. Gangguan limfositosis dikaitkan dengan leukemia dan infeksi virus.
- Monositosis, kondisi saat sel darah putih meninggal 2-8 persen. Monositosis dikaitkan sebagai indikasi kanker dan jenis infeksi lainnya.
- Eosinofilia, keadaan sel darah putih mengalami peningkatan 1-4 persen. Leukositosis jenis ini jarang terjadi. Eosinofilia dikaitkan dengan terserang parasit atau alergi.
- Basofilia, kadar leukosit tinggi sekitar 0,5-1 persen dari kondisi normal. Basofilia dikaitkan sebagai pertanda penyakit leukimia.
Mama perlu memeriksakan ke dokter guna mengetahui secara pasti jenis leukositosis yang terjadi pada anak.