Agar Mentalnya Kuat, Hindarkan 5 Kalimat Ini Saat Berbicara pada Anak

Aturlah kosakata yang baik saat berkomunikasi dengan anak-anak

21 Juni 2019

Agar Mental Kuat, Hindarkan 5 Kalimat Ini Saat Berbicara Anak
Freepik

Salah satu hal terpenting yang harus Mama lakukan sebagai orangtua adalah memahami psikologi anak-anak. 

Mama perlu mencari tahu tentang hal-hal sederhana dalam memotivasi atau menyebabkannya menderita.

Oleh karena itu penting bagi orangtua untuk mendidik tentang berbagai aspek psikologi dan perkembangan anak, sehingga mereka dapat berkontribusi secara bermakna terhadap pertumbuhan emosi dan mentalnya.

Untuk melatih anak agar memiliki mental yang kuat ternyata bisa dimulai sejak usia balita.

Cara terbaik yang bisa orangtua lakukan untuk membentuk karakter yang tangguh yakni menghindari 5 ucapan ini saat berbicara pada anak. Berikut rangkumannya dari Popmama.com :

1. "Berhentilah menangis"

1. "Berhentilah menangis"
Freepik/Zilvergolf

Namanya anak-anak, tentu wajar jika melakukan kesalahan. Ajari mereka bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, sehingga ia tidak mudah menyerah dan menangis secara berlebihan.

Tentunya orangtua tidak ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang cengeng. Melarang mereka menangis atau bersedih tentunya tidak baik bagi perkembangan psikologisnya.

Padahal menangis merupakan ekspresi yang alami dilakukan oleh semua manusia saat merasakan kesedihan atau kekecewaan, asalkan tidak berlebihan.

Ketika anak sedang menangis maka orangtua perlu memperbaiki sikap, bukan mengucapkan kalimat "berhentilah menangis" yang ditujukan kepadanya.

Melatih anak untuk memiliki mental yang tangguh memang membutuhkan kesabaran dan ketekunan.

Sebagai orangtua juga perlu mengesampingkan ego agar anak bisa belajar mengenal emosi dan kekuatan mentalnya sendiri.

Editors' Pick

2. "Itu bukan masalah besar"

2. "Itu bukan masalah besar"
Freepik/phanuwatnandee

Langkah berikutnya bagaimana cara mendidik anak memiliki mental yang kuat?

Sebaiknya sebagai orangtua jangan menggampangkan permasalahan dengan mengatakan "itu bukan masalah besar."

Mungkin kalimat tersebut sebuah masalah yang terlihat tidak ada apa-apanya bagi Mama, tapi ternyata hal tersebut menjadi masalah besar untuk anak. Oleh karena itu orangtua perlu membantu anak dalam menghadapi permasalahan, termasuk mengontrol emosinya.

Semangati anak agar ia merasa lebih mudah menghadapi segala sesuatu dan hargailah setiap usahanya.

Cara ini bisa membantu mereka memiliki rasa percaya diri dan tumbuh menjadi pribadi yang terbiasa mencari solusi dalam menghadapi permasalahan.

3. "Kamu anak paling hebat di sekolah"

3. "Kamu anak paling hebat sekolah"
Freepik/prostooleh

Tujuan membuat anak-anak tumbuh dengan mental yang kuat agar mereka bisa lebih berani dan memiliki keyakinan untuk mencapai potensi dalam dirinya.

Sebaiknya sebagai orangtua hindari memuji anak terlalu berlebihan seperti mengucapkan kalimat "kamu anak paling hebat di sekolah."

Sebenarnya Mama bisa menggunakan cara yang tepat, yakni ajarkan kepada anak tentang sebuah proses dan konsekuensi. Dengan begitu mereka memiliki rasa tanggung jawab.

Selain itu cobalah melakukan pendekatan dalam mengembangkan kekuatan mental anak dengan mengubah pikiran negatif ke pikiran realistis dan membantu anak belajar bagaimana bersikap positif.

Menurut Momjunction, orangtua juga harus memiliki cara untuk menafsirkan kemampuan, keterampilan maupun kekurangan yang anak miliki.

4. "Kamu melakukannya dengan cara yang salah"

4. "Kamu melakukan cara salah"
Freepik/Bearfotos

Kebanyakan orangtua tidak memahami anak-anaknya untuk belajar mengidentifikasi perasaan mereka dan mendapatkan keterampilan untuk menghadapi perasaan itu.

Malah terkadang anak berimprovisasi, sementara orangtua menyalahkannya. Padahal apa yang dilakukan anak tidaklah selalu salah. Bahkan orangtua sering mengucapkan kalimat "kamu melakukannya dengan cara yang salah."

Hal tersebut bisa membuat kreativitas anak terkekang. Sebaiknya cobalah untuk membebaskan anak dalam bereksplorasi sesuai keinginan dan kreativitasnya.

Melalui cara berkomunikasi yang baik dapat memberikan dampak positif pada hubungan orangtua dan anak untuk jangka waktu yang panjang.

5. "Semua akan baik-baik saja"

5. "Semua akan baik-baik saja"
Freepik/katemangostar

Tentunya anak-anak akan sulit tumbuh dengan mental yang kuat jika mereka selalu memiliki pemikiran negatif dan pesimis dalam melakukan sesuatu.

Sebagai orangtua sebaiknya mencoba mengajak anak untuk membuang pemikiran negatif dan membantu mereka menghadapi rasa takut.

Sayangnya masih banyak orangtua yang selalu memberi kalimat kepada anak berupa "semuanya akan baik-baik saja." Memberikan harapan pada anak bahwa semua akan baik-baik saja membuat mereka tidak bisa mengadapi kesulitan dalam hidup untuk berpikir positif dan realistis.

Berilah kepercayaan bahwa mereka bisa menghadapi manis pahit kehidupan ini dengan baik.

Ucapan orangtua memiliki peranan sangat penting dalam proses mendidik anak.

Oleh karena itu hindari menggunakan 5 kalimat yang sudah dijabarkan tadi untuk membuat mereka tumbuh dengan mental yang lebih tangguh.

The Latest