Anak Suka Banget Junk Food? Perhatikan Bahayanya Bagi Kesehatan
Mama, jangan terlalu sering memberikan anak junk food ya
5 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makanan cepat saji seperti hamburger, pizza, hot dog, dan lain sebagainya adalah makanan dengan kalori kosong.
Makanan enak tersebut memiliki kandungan enzim yang sangat minim dalam memproduksi vitamin, mineral, asam amino, dan kadar kalori tinggi dari lemak.
Tapi sadarkah Mama, zat-zat tambahan makanan yang terkandung pada junk food berdampak bahaya bagi kesehatan anak, yaitu mempengaruhi mental anak dalam berperilaku.
Alasan lainnya disebabkan karena makanan siap saji diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan menggunakan teknologi tinggi, bahkan memberikan berbagai zat aditif untuk menyediakan berbagai macam cita rasa bagi produknya.
Akan tetapi rasanya yang lezat ditambahi aneka bumbu, pewarna, pemanis buatan telah memikat hati banyak orang hingga timbul rasa ketagihan.
Bahkan sampai anak-anak pun kini ikut menyukai makanan tersebut. Dan Mama yang bijak akan membuat menu masakan bagi si Kecil, dengan begitu Mama bisa tentukan nilai gizi dari setiap masakan.
Jika sering mengandalkan junk food sebagai menu andalan untuk anak-anak adalah langkah yang salah.
Sebaiknya membuang kebisaan buruk tersebut dalam mengatur pola makan yang baik. Mama dapat merubahnya dengan makanan yang lebih bernutrisi serta kaya akan gizi, yaitu memilih sayuran, buah, ikan sebagai menu makanan sehari-hari.
Cek yuk Mama apa saja dampak negatif dari junk food:
1. Bahan makanan terbuat dari sulfit
Sulfit adalah bahan kimia untuk mengawetkan makanan atau minuman kemasan. Efek dari mengonsumsi makanan yang mengadung sulfit dapat terjadi gejala seperti serangan asma, batuk-batuk, alergi pada kulit, dan lain-lain.
Editors' Pick
2. Bahan makanan tekandung MSG (Monosodium Glutanate)
Salah satu bahan pembuat junk food ialah memakai MSG sebagai rasa gurih pada makanan. MSG sendiri dapat memicu berbagai macam keluhan kesehatan seperti kegemukan, gangguan jaringan otak, kerusakan hati, gangguan jantung, dan lain-lain.
3. Bahan makanan terkandung pemutih dan pematang tepung
Pemutih dan pematang tepung adalah bahan tambahan makanan yag bisa mempercepat prosus pemutihan serta pematang pada tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
Ini sangat bahaya jika dikonsumsi si Kecil bahkan pada anak yang masih berusia balita.
4. Bahan aktif BHA (Butylated Hydroxyanisole)
Bahan BHA ini digunakan oleh industri makanan sebagai pengawet. Pengawet tersebut berfungsi mencegah minyak dan lemak yang dapat mengubah rasa, warna, dan bau makanan.
Jika berlebih mengkonsumsi junk food yang mengandung BHA akan merugikan bagi konsumen. Karena BHA memiliki zat yang meningkatkan resiko kanker.
5. Tingginya kadar gula
Makanan atau minuman cepat saji tentunya mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Makanan manis yang dikonsumsi anak secara berlebihan akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah, sehingga anak menjadi tidak bisa konsentrasi secara maksimal.
Banyak bukan bahan kimia yang terkandung pada makanan cepat saji. Mulailah sekarang Mama menerapkan pola makanan sehat.
Batasi konsumsi junk food dan menggantinya dengan pola makanan atau masakan untuk anak yang bervitamin serta bernutrisi.
Mama bisa berkreasi pada menu makanan si Kecil agar anak hidup jauh makanan ceoat saji dan menjadikan pola hidup lebih sehat.
Baca juga: Cara Membiasakan Anak Mencintai Makanan Sehat Sejak Dini