Ketahui Dulu 5 Dampak Buruk yang Mengintai Saat Mewarnai Rambut Anak
Rambut anak rentan rusak akibat zat kimia dari cat rambut
6 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tentu saja ada banyak anak yang memimpikan rambut unicorn seperti pink pastel atau biru elektrik.
Selain bisa memberikan tampilan yang berbeda, mewarnai rambut memang membuat mereka terlihat lebih gaya dan menggemaskan.
Tapi yang harus orangtua pahami sebelum mewarnai rambut adalah tidak semua cat rambut akan cocok untuk anak-anak.
Tidak menutup kemungkinan, cat rambut yang digunakan dapat memicu berbagai masalah kesehatan di usia dini.
Ada 5 dampak buruk yang mengintai saat mewarnai rambut anak. Berikut penjelasan selengkapnya dari Popmama.com :
1. Peningkatan risiko kanker di usia dini
Bukan hanya orang dewasa yang mencari warna rambut menggemaskan. Di mana warna rambut fantasi juga menjadi tren untuk anak-anak.
Tapi sayangnya orangtua perlu mempertimbangkannya.
Pasalnya pewarna rambut mengandung bahan kimia, setidaknya ada amonia, hidrogen peroksida, isopropil alkohol, p-Phenylenediamine dan resorcinol.
LiveAbout.com mengatakan bahwa peningkatan risiko kanker dapat terjadi dari mewarnai rambut anak pada usia terlalu dini, yakni yang berhubungan dengan darah seperti leukemia dan limfoma.
Editors' Pick
2. Memicu reaksi alergi pada kulit anak
Kandungan zat kimia yang terdapat di dalam produk cat rambut seperti PPD atau para-phenylenediamine, yaitu dapat menyebabkan timbulnya reaksi alergi dengan rasa gatal maupun sensasi terbakar di kulit.
Padahal kulit anak balita masih halus dan cenderung sensitif terhadap bahan kimia.
Menurut BBC.com, pewarna rambut mengandung bahan kimia tidak ditujukan untuk siapa pun di bawah usia 16 tahun.
Nyeri atau kemerahan akan menunjukkan reaksi alergi pada kulit. Oleh karenanya penggunaan pewarna pada anak harus dihindari.
3. Rambut anak jadi rusak
Sebaiknya orangtua menunda sampai anak berusia remaja sebelum menggunakan pewarna rambut.
Sebab cat rambut mengandung bahan kimia yang bisa menghilangkan pigmen warna asli pada rambut anak.
Dilansir dari Good Housekeeping.com, anak-anak cenderung memiliki rambut yang jauh lebih halus daripada orang dewasa. Penggunaan pewarna rambut dapat merusak rambutnya dan kehilangan kilaunya.
4. Mengalami reaksi alergi pada kulit kepala anak
Bukan hanya rambutnya yang kehilangan kilauan, kulit kepala juga rentan pada kerusakan akibat penggunaan pewarna rambut di usia dini.
Sebab kulit kepala anak lebih lembut, sensitif dan mudah mengalami reaksi alergi. Setelah menggunakannya, kulit kepala mungkin menunjukkan tanda-tanda pembentukan jerawat atau melepuh.
Dermatitis pada kulit rambut juga bisa menyebar ke dahi dan leher anak.
Dikutip dari Everymum, salah satu kandungan paraphenylenediamine, pada pewarna rambut dapat menyebabkan reaksi yang sangat buruk pada kulit kepala dan merusak rambut secara permanen.
5. Anak bisa terkena iritasi pada matanya
Cat rambut memang bisa membuat tampilan rambut anak lebih menarik. Akan tetapi, penggunaan cat rambut juga berpotensi menyebabkan berbagai kerugian pada kesehatan anak.
Di mana proses pewarnaan rambut bisa memicu iritasi matanya.
Medical News Today memaparkan, mata bisa terasa gatal dan bagian kelopak mata membengkak akibat reaksi zat kimia yang menguap di udara.
Gejala yang mungkin timbul seperti mata memerah, mata terasa panas dan mengeluarkan air mata secara terus menerus.
Dengan mengetahui 5 dampak buruk penggunaan cat warna rambut pada anak, alangkah baiknya bila orangtua bisa mempertimbangkannya. Jika perlu, berkonsultasilah lebih lanjut pada dokter untuk mengetahui jenis cat rambut yang aman bagi kesehatan anak.